Bank Sentral Bolivia telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Komisi Nasional Aset Digital (CNAD) El Salvador. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengatur penggunaan aset digital di negara tersebut.
Di tengah tantangan ekonomi Bolivia, BCB juga menyebut mata uang kripto sebagai ‘alternatif yang layak dan dapat diandalkan’ terhadap mata uang fiat tradisional. Langkah strategis ini muncul saat Bolivia mengalami lonjakan luar biasa sebesar 630% dalam transaksi mata uang kripto domestik. Ini menandakan adopsi dan minat yang meningkat terhadap aset digital.
Bolivia Perkuat Ekosistem Kripto dengan Kemitraan El Salvador
Dalam siaran pers tertanggal 30 Juli, Banco Central de Bolivia (BCB) mengungkapkan bahwa tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memanfaatkan keahlian El Salvador. Negara tersebut telah menjadi pelopor dalam regulasi dan penggunaan aset digital. El Salvador adalah negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2021.
“Kedua entitas juga berkomitmen untuk mempromosikan pertukaran pengalaman dan pengetahuan teknis serta regulasi tentang subjek ini, termasuk penggunaan alat kecerdasan blockchain, analisis risiko, dll., dalam kerangka kompetensi regulasi mereka,” ujar siaran pers tersebut.
Kerja sama ini bertujuan untuk membantu Bolivia mengembangkan kerangka regulasi untuk aset kripto, mendorong ekosistem yang aman dan teratur yang akan menarik untuk investasi. Juan Carlos Reyes García, Presiden CNAD, dan Edwin Rojas Ulo, presiden sementara BCB, menandatangani MoU tersebut.
“Perjanjian ini, yang berlaku mulai tanggal ini dan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, mengkonsolidasikan kemajuan yang dicapai dalam penggunaan aset digital sebagai alternatif yang layak dan dapat diandalkan terhadap mata uang tradisional, terutama untuk keluarga dan pengusaha kecil,” tambah bank tersebut.
BCB juga menekankan komitmennya untuk mengembangkan kebijakan yang akan memodernisasi sistem keuangan Bolivia. Kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan inklusi keuangan, memastikan lebih banyak orang memiliki akses ke alat keuangan modern, termasuk aset digital.
Selain fokus pada aset digital, BCB tetap fokus pada menjaga stabilitas ekonomi dan sosial Bolivia. Menurut laporan Reuters, negara ini sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah.
Cadangan dollar Bolivia menipis, tingkat inflasi mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun, dan ada kekurangan bahan bakar yang meluas. Faktanya, tantangan ekonomi ini bahkan membuat negara tersebut mencabut larangan mata uang kripto pada Juni 2024.
Langkah ini telah mendorong adopsi kripto. Warga dan bisnis kecil semakin beralih ke mata uang kripto dan stablecoin seperti Tether (USDT) untuk stabilitas. Itulah sebabnya dalam setahun terakhir, Bolivia telah melihat peningkatan signifikan dalam transaksi aset virtual.
Pada 27 Juni, BCB melaporkan bahwa transaksi meningkat dari US$46,5 juta pada paruh pertama 2024 menjadi US$294 juta pada periode yang sama di 2025, dengan total US$430 juta sejak penerbitan resolusi larangan kripto pada 2024.
Lonjakan ini terutama didorong oleh pengguna individu, yang menyumbang 86% dari transaksi. Tren ini menyoroti ketergantungan yang semakin besar pada aset digital sebagai penyimpan nilai. Ini terjadi saat boliviano Bolivia (BOB) kehilangan hampir 50% nilainya di pasar gelap tahun ini.
“Jumlah transaksi dalam sistem keuangan dengan aset virtual telah meningkat 12 kali lipat, mencapai 10.193 transaksi. Ini sesuai dengan transaksi senilai BOB 611 juta per 31 Mei 2025,” terang BCB dalam laporan tersebut.
Pergeseran Bolivia menuju adopsi kripto sejalan dengan tren global. Negara-negara seperti Pakistan, Korea Selatan, Singapura, dan lainnya juga sedang menjajaki dan memperluas ekosistem aset digital mereka.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
