Oscar Darmawan, CEO Indodax, mengutarakan pendapatnya mengenai crypto winter dan potensi Bitcoin halving day bagi pergerakan harga Bitcoin (BTC).
Crypto winter yang terjadi sampai sekarang dinilai sebagai siklus 4 tahunan yang akan segera berbalik positif. Hal itu diungkapkan oleh CEO Indodax, Oscar Darmawan, yang mengatakan bahwa kejadian yang sama juga pernah terjadi pada tahun 2018 dan 2014.
Bila dilihat dari statistik Bitcoin pada tahun 2014, pergerakan harga BTC pun melorot hingga 59,27%. Harganya turun dari US$767,74 pada awal tahun, melempem ke level US$312,63 pada akhir tahun.
Tidak berhenti sampai di sana, hal yang sama kembali terjadi pada tahun 2018. Saat itu, harga Bitcoin pada awal tahun berada di level US$14.093. Namun, harganya beringsut turun ke level US$3.854 pada akhir tahun hingga tertekan sebanyak 72,65%.
Dengan data tersebut, momen yang terjadi seperti pada tahun 2022 ini dinilai merupakan bagian dari siklus 4 tahunan yang akan segera berbalik arah. Momen bearish biasanya terjadi setelah harga BTC berhasil menanjak dan mencapai all-time high (ATH).
Bitcoin Halving Day Terjadi 4 Tahun Sekali
Selama 4 tahun sekali, ternyata juga terjadi Bitcoin Halving Day. Terlepas dari banyaknya sentimen yang tersaji pada tahun ini, seperti kegagalan FTX hingga beragam aksi kejahatan berbasis kripto, tetapi harus diakui bahwa Bitcoin Halving Day turut ikut memengaruhi pergerakan pasar.
“Bitcoin Halving Day merupakan peristiwa 4 tahun sekali ketika hadiah untuk para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi sampai mencapai batas maksimum kapasitas, yaitu 21 juta Bitcoin,” jelas Oscar Darmawan pada hari Jumat (9/12).
Dalam momen Bitcoin halving pada tahun 2024, hadiah bagi para penambang Bitcoin akan berkurang menjadi 3,125 BTC. Menurut CEO Indodax, momentum itu akan berpengaruh terhadap harga dari aset kripto itu sendiri. Bahkan, ke depannya, dia meyakini bahwa harga BTC akan terus naik seiring dengan meningkatnya tingkat kesulitan untuk mendapatkan cryptocurrency tersebut.
Saat ini saja, sebanyak 91% BTC sudah tersebar ke seantero dunia. Secara volume, totalnya mencapai sekitar 19 juta BTC. Dengan adanya Bitcoin halving, Oscar Darmawan menilai hal itu akan mengurangi kecepatan penambahan BTC yang baru.
Adapun tujuannya adalah agar BTC yang beredar nilainya tetap terjaga sehingga terhindar dari inflasi. Dengan begitu, hal itu akan meciptakan hukum ekonomi sederhana, ketika ‘semakin sulit suatu barang didapatkan’, maka ‘semakin mahal pula harga jualnya’.
“Selain mempengaruhi para trader, Bitcoin Halving Day akan berpengaruh pula terhadap aktivitas penambangan BTC,” imbuh CEO Indodax itu.
Pasalnya, sejalan dengan popularitas BTC dan kripto, jumlah penambang Bitcoin terus bertambah, yang akhirnya menyebabkan kenaikan pada tingkat kesulitan untuk mendapatkan BTC. Bagi Oscar Darmawan, para penambang Bitcoin mini yang tidak memiliki peralatan mumpuni akan kalah bersaing dengan penambang Bitcoin profesional yang memang sudah dilengkapi dengan peralatan cangggih.
Pasokan Bitcoin Diprediksi Habis pada Tahun 2140
Oscar Darmawan mengatakan bahwa pasokan Bitcoin diprediksi akan habis pada tahun 2140. Setelah Bitcoin habis dan tidak ada Bitcoin Halving Day lagi, maka besar kemungkinan permintaan untuk aset kripto pertama di dunia ini akan meningkat.
“Jadi, bagi para trader aset kripto yang hendak mengumpulkan portofolio BTC, mungkin bisa memulai untuk mencicil membeli di harga saat ini ketika pasar sedang bearish,” terang Oscar Darmawan.
Sementara itu, Head of Operations Viridi Funds, David Khalif, menyebutkan bahwa ketika aset kripto terbesar secara kapitalisasi pasar telah habis pada tahun 2140, jaringan yang sudah tercipta jauh lebih global dibandingkan dengan sekarang. Selain itu, seluruh pendapatan penambang juga hanya akan dikaitkan dengan biaya transaksi yang ada di jaringan.
“Ke depannya, sangat mungkin bagi insitusi seperti bank ataupun perusahaan lain untuk memanfaatkan Bitcoin sebagai peningkatan kualitas dalam penyelesaian transaksi,” terang David Khalif.
Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat sang CEO Indodax terhadap Bitcoin halving? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.