CEO Coinbase Brian Armstrong menyatakan bahwa Base sekarang memimpin sebagai solusi layer-2 (L2) teratas berdasarkan volume transaksi.
Base memanfaatkan “optimistic rollups” guna mendongkrak kecepatan transaksi sekaligus memangkas biaya dengan mengelompokkan transaksi di luar blockchain utama Ethereum. Transaksi-transaksi ini kemudian dikonsolidasikan dan diselesaikan di mainnet Ethereum, dengan tetap mempertahankan standar keamanan tinggi yang membuat Ethereum dikenal. Proses yang efisien ini secara signifikan mampu menurunkan biaya.
Top Solusi L2 dengan Volume Transaksi Tertinggi
Armstrong merinci inovasi yang mendorong pergeseran ini selama pemaparan pendapatan kuartal pertama pada 2 Mei 2024. Volume transaksi yang signifikan di jaringan mewakili lonjakan yang substansial dalam kemampuan blockchain.
Menurut Armstrong, ini mencerminkan komitmen Coinbase untuk membuat transaksi kripto seefisien dan sehemat biaya mungkin.
“Base telah membantu secara dramatis mengurangi biaya transaksi dan waktu konfirmasi, membawa kami lebih dekat ke tujuan kami untuk membuat rata-rata transaksi kripto memakan waktu kurang dari satu detik dan biaya kurang dari US$0,01 di mana pun di dunia. Aktivitas pengembang di dalamnya meningkat delapan kali lipat di Q1. Dalam 30 hari terakhir, Base telah memproses lebih dari dua kali lebih banyak transaksi daripada seluruh jaringan Ethereum di layer-1. Base sekarang menjadi solusi layer-2 No. 1 berdasarkan jumlah transaksi yang diproses, sebuah pencapaian yang luar biasa.”
Brian Armstrong, CEO Coinbase
Sementara banyak inisiatif DeFi telah diluncurkan di Base, proyek-proyek native di platform telah merebut pangsa pasar yang substansial.
Misalnya saja, Aerodrome, decentralized exchange (DEX) teratas di ekosistemnya dalam hal total value locked (TVL), baru-baru ini menyamai Uniswap dalam hal perolehan biaya. Ini sangat penting mengingat Uniswap beroperasi di 16 chain yang berbeda.
Tak berhenti sampai di situ, friend.tech, platform media sosial terdesentralisasi di jaringan Base, juga telah meluncurkan airdrop native token mereka, FRIEND, pada hari Jumat (3/5). Adapun peluncuran ini terjadi bersamaan dengan perilisan V2. Peluncuran V2 dan airdrop ini diramal mampu memperkokoh kedudukan ekosistem Base secara signifikan.
Dengan demikian, sejumlah kemajuan di jaringan Base ini menyebabkan penurunan biaya transaksi sekitar 80%, berkat berbagai peningkatan protokol. Bersamaan dengan turunnya biaya ini, Armstrong mengumumkan integrasi US Dollar Coin (USDC) di semua produk Coinbase.
Bagaimana pendapat Anda tentang prestasi Base yang raih status L2 nomor wahid ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.