Bitcoin (BTC), primadona pasar kripto yang menjadi acuan utama pergerakan pasar, dalam sepekan terakhir berhasil melejit 11,45%. Naik dari US$108.600 hingga menyentuh US$121.000. Lompatan tersebut tidak hanya menandakan berakhirnya fase distribusi panjang, melainkan juga indikasi kembalinya momentum bullish.
Pada saat penulisan, harga Bitcoin bahkan sempat mencatat puncak US$121.022 sebelum mengalami retrace minor dan berkonsolidasi di area US$120.500. Membuat banyak pelaku pasar bertanya, mengapa momentum ini terjadi di awal Oktober dan faktor apa saja yang sebenarnya menjadi bahan bakar reli besar tersebut?
Sejak lama para analis selalu merujuk pada sebuah paradigma klasik yang terbukti berulang. Yakni terkait dengan siklus empat tahunan Bitcoin alias halving. Hal itu bisa dipahami lantaran setiap kali halving terjadi maka suplai Bitcoin yang masuk ke pasar menjadi berkurang secara signifikan.
Kemudian sekitar 18 bulan setelahnya harga biasanya akan mencetak All-Time High (ATH) baru. Jika kita tarik garis mundur dari halving terakhir di bulan April 2024 maka 18 bulan berikutnya jatuh tepat pada bulan Oktober 2025. Sebuah konfirmasi kalender yang kerap disebut sebagai consensus halving effect.
SponsoredFakta bahwa harga Bitcoin mampu melesat tepat pada momentum ini semakin memperkuat keyakinan bahwa hukum siklus masih berlaku dan investor besar sudah mengantisipasi hal ini jauh sebelum para ritel menyadarinya.
- Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2025, 2026, 2030
Sentimen Global Positif
Selain faktor siklus, reli kali ini juga mendapat sokongan dari sentimen eksternal. Khususnya dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang terpaksa menutup pemerintahan karena kebuntuan anggaran.
Fenomena ini ternyata berdampak pada pasar keuangan. Karena sebagian dari mereka, termasuk kelompok investor yang sudah memiliki akses ke aset digital. Mulai melirik kripto sebagai instrumen investasi alternatif.
Bitcoin dengan reputasinya sebagai aset paling aman di ekosistem kripto, menjadi tujuan utama yang diikuti oleh altcoin besar. Seperti Ethereum, Solana dan XRP. Fakta lain yang memperkuat narasi ini adalah munculnya Coinbase Premium Gap. Di mana harga Bitcoin di Coinbase tercatat lebih tinggi ketimbang CEX besar lainnya. Menandakan bahwa permintaan dari investor Amerika saat ini meningkat tajam.
Tidak hanya investor ritel namun institusi dan big players juga memanfaatkan fase koreksi di bawah US$112.000 pada bulan lalu untuk melakukan akumulasi secara diam-diam, yang sekarang terlihat dampaknya melalui lonjakan harga.
Sponsored SponsoredAktivitas On-Chain Bitcoin
Jika kita melihat data dari The Block, aktivitas on-chain Bitcoin menunjukkan tren yang semakin solid. Grafik transaksi harian (7DMA) sepanjang 12 bulan terakhir menampilkan pola fluktuasi antara 300 ribu hingga 700 ribu transaksi per hari.
Sumber : The Block
Awal tahun 2025 mencatat puncak mendekati 700 ribu transaksi, kemudian sempat turun hingga 350–400 ribu, namun sejak pertengahan tahun tren kembali naik dan kini stabil di atas 500 ribu transaksi harian.
Lonjakan ini menandakan bahwa adopsi jaringan Bitcoin terus meningkat, likuiditas pasar semakin longgar, dan partisipasi investor baik ritel maupun institusi kembali pulih. Dengan kata lain, data on-chain ini memperlihatkan denyut nadi ekosistem yang semakin sehat menjelang fase bullrun besar.
Analisis Teknikal BTC (TF 1D)
Secara teknikal struktur harga saat ini memperlihatkan momentum bullish yang sangat jelas. Harga Bitcoin sudah menjauh dari MA30 (US$113.750) dan MA120 (US$112.700) sehingga tren jangka menengah terkonfirmasi positif.
SponsoredIndikator MACD mencatat skor +661 dengan DIF 638 dan DEA -21,6 yang mengindikasikan bullish crossover tajam serta histogram yang berbalik hijau. OBV melonjak ke 1.351.753, sejalan dengan volume pembelian yang tinggi dan stabil.
Namun perlu dicatat, RSI kini di level 80 dan StochRSI 88,7 yang menunjukkan kondisi overbought. Sehingga peluang konsolidasi atau sideways di area US$119.000–US$121.000 selama beberapa hari sangat mungkin terjadi sebelum reli berlanjut.
KDJ dengan K: 78,43, D: 59,35, J: 116,21 juga memperkuat sinyal euforia pasar, karena ketika harga naik stabil, investor ritel cenderung masuk berbondong-bondong sehingga risiko short-term pullback meningkat.
Sementara dari sisi Bollinger Band, support minor berada di US$114.400 sementara support mayor di US$109.000, sehingga struktur bullish dianggap aman selama tidak ada breakdown di bawah US$115.000.
Siap-Siap Ada Potensi ATH Baru
Dengan memperhitungkan kombinasi analisa teknikal, data on-chain, dan sentimen global, proyeksi harga Bitcoin untuk bulan November berpeluang berada di kisaran US$127.500 hingga US$130.000.
Level ini bukan hanya target teknikal semata tetapi juga merupakan area psikologis yang akan memicu rotasi besar di pasar kripto.
Sponsored SponsoredDominasi Bitcoin yang kini kembali ke atas 58% dan berpotensi menuju 60%+. Menandakan bergesernya modal dari altcoin ke BTC setelah altseason pada beberapa waktu lalu.
Jika skenario ini berjalan dengan mulus, maka Bitcoin berpotensi mencetak ATH baru. Sebelum akhirnya pasar kembali memasuki fase distribusi. Juga kapitulasi sepanjang beberapa bulan berikutnya. Kemungkinan fase ini berakhir pada Maret 2026, yang akan menjadi titik awal untuk fase persiapan menuju bullrun selanjutnya.
Gabungan Halving dan Eksternal Membentuk Oktobull
Sebagai catatan, momentum OktoBull merupakan gabungan antara hukum siklus halving, faktor eksternal seperti shutdown AS dan likuiditas global, serta data teknikal dan on-chain yang saling menguatkan.
Proyeksi harga bitcoin memang tidak bisa diprediksi dengan sempurna. Tetapi pola yang selalu berulang dalam sejarahnya akan cukup memberi kita landasan kuat. Untuk memahami ke mana arah pasar akan bergerak.
Bagi investor yang bijak maka momen seperti ini bukan hanya sekadar euforia. Melainkan kesempatan untuk mengelola risiko, menata strategi, dan mengambil keputusan yang rasional di tengah pasar yang penuh gairah.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi Bitcoin di Oktobull ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!