Hakim kebangkrutan Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa kripto yang disimpan di interest-bearing account (rekening berbunga) Celsius Network adalah milik perusahaan. Putusan ini melawan ribuan pelanggan yang memiliki kripto mereka terperangkap di crypto lending platform tersebut.
Kabar ini turut menjadi putusan terkait masalah hukum utama dalam kasus kebangkrutan terkait kripto. Hakim pada hari Rabu (4/1) menyatakan bahwa dana US$4,2 miliar dalam simpanan kripto adalah milik Celsius.
Adapun putusan ini memengaruhi sekitar 600.000 pemegang akun Earn berbunga tinggi di Celsius, yang memiliki klaim sejak pengajuan kebangkrutan perusahaan pada Juli 2022.
Hal ini membuka jalan bagi perusahaan untuk menggunakan aset digital tersebut sesuai keinginan mereka. Di sisi lain, kabar ini merupakan pukulan telak bagi harapan ribuan pelanggan Celsius yang menyatakan bahwa mereka sebagai kreditur tanpa jaminan di perusahaan itu.
Baca Juga: Pengadilan Menyetujui Permintaan untuk Bonus Staf Celsius, Pelanggan malah Marah
Kabar Buruk bagi Pelanggan di Perusahaan Kripto yang Bangkrut
Pertanyaan tentang siapa yang memiliki hak kepemilikan atas aset kripto di perusahaan kripto yang bangkrut, termasuk crypto exchange, perusahaan perdagangan kripto, dan platform kripto lainnya, adalah inti dari kasus kebangkrutan yang menimpa Celsius Network dan perusahaan lain; seperti Voyager, BlockFi, hingga FTX.
Dalam putusan tersebut, hak perusahaan atas aset digital pelanggan mereka dijabarkan dalam ketentuan penggunaan. Kontrak Celsius dengan penggunanya tidak ambigu tentang hak kepemilikan perusahaan.
Dari kasus Celsius, pengadilan kebangkrutan AS baru saja mulai mengungkap apa arti ketentuan penggunaan itu bagi miliaran dolar AS (USD) dalam kripto yang terperangkap di suatu platform yang mengalami kebangkrutan.
Banyak pelanggan menuntut pengembalian kripto mereka dengan cepat, dengan alasan bahwa aset tersebut bukan milik dari harta kebangkrutan Celsius. Namun, pengacara Celsius berpendapat bahwa persyaratan penggunaan, yang disetujui oleh pengguna dengan mengklik tombol di smartphone mereka, memberikan hak kepemilikan kepada Celsius agar dapat meminjamkan, menjual, menjaminkan, dan menggunakan aset untuk tujuan investasi.
“Masalah kepemilikan aset di akun Earn Celsius adalah masalah hukum kontrak. Adapun Celsius memegang semua hak dan hak atas aset digital yang memenuhi syarat tersebut, termasuk hak kepemilikan,” jelas hakim kebangkrutan AS terkait kasus Celsius, Martin Glenn.
Perkembangan kasus terbaru ini berarti bahwa sebagian besar pelanggan Celsius akan menjadi urutan terakhir dalam ‘antrean pembayaran’ pada kasus kebangkrutan Celsius. Pelanggan yang memiliki akun Earn Celsius prioritasnya akan lebih rendah daripada pelanggan yang memiliki rekening tanpa bunga dan kreditur terjamin lainnya.
Pelanggan akun Earn akan diperlakukan sebagai kreditur tanpa jaminan dalam kebangkrutan Celsius. Sebelum membayar para pelanggan Earn, Celsius bakal memprioritaskan untuk melunasi utang dengan prioritas tertinggi terlebih dulu.
Reuters melaporkan bahwa putusan ini mencegah pertarungan untuk prioritas yang lebih tinggi di antara pelanggan Celsius, demi menghindari situasi ketika sejumlah pelanggan dilunasi 100% dari simpanan mereka, sementara pelanggan lain dengan situasi serupa dapat memulihkan hanya sebagian kecil dari simpanan mereka.
Baca Juga: Usai Voyager, Celsius, dan BlockFi Bangkrut, Nexo Putuskan Keluar secara Bertahap dari Market AS
Digunakan untuk Mendanai Proses Kebangkrutan Celsius Network
Hakim mengatakan bahwa tidak ada cukup nilai yang tersedia di Celsius untuk melunasi semua pemegang akun itu secara penuh, dan menyatakan bahwa beberapa aset pelanggan adalah milik Celsius yang akan mengurangi pemulihan bagi pengguna lain.
Dampak langsung dari keputusan ini adalah mengizinkan Celsius menjual US$18 juta dalam bentuk stablecoin untuk mendanai pengeluaran yang dengan terkait proses kebangkrutan mereka.
Langkah ini dilakukan seiring pernyataan dari eksekutif Celsius yang mengklaim di pengadilan kebangkrutan AS bahwa perusahaan akan kehabisan uang pada Maret 2023 dan perlu mengumpulkan dana untuk menutupi biaya selama proses kebangkrutan.
Namun, sejumlah pihak, termasuk Wali Amanat AS, sebenarnya tidak mengizinkan penjualan itu karena menilai Celsius sudah memiliki likuiditas untuk beroperasi selama beberapa bulan ke depan.
Selain itu, 12 negara bagian AS juga menolak tawaran Celsius untuk mengklaim aset digital yang dimaksud. Mereka berargumen bahwa tidak jelas apakah pelanggan memahami ketentuan layanan. Selain itu, Celsius sedang diselidiki di beberapa negara bagian AS karena melanggar peraturan yang ada, yang dinilai dapat mencegah perusahaan untuk mengandalkan ketentuan penggunaan aset digital itu.
Pelanggan mungkin dapat mengajukan klaim penipuan atau pelanggaran kontrak terhadap Celsius. Sementara di sisi lain, negara bagian AS mungkin dapat membuat kasus bahwa kontrak pemegang akun Celsius tidak dapat ditegakkan karena mereka melanggar undang-undang (UU) sekuritas (efek) di AS.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.