CEO Franklin Templeton, Jenny Johnson, memprediksi bahwa fase adopsi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin saat ini baru permulaan. Ia memperkirakan gelombang adopsi berikutnya akan terjadi seiring dengan semakin banyak institusi yang merasa nyaman dengan ETF Bitcoin.
Wawasan Johnson menekankan potensi pertumbuhan ETF Bitcoin yang terus meningkat serta dampak transformatif dari tokenisasi aset dunia nyata (real-world asset / RWA).
Adopsi Institusional & Potensi Masa Depan ETF Bitcoin
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan CNBC, Johnson menyoroti kesuksesan EZBC, ETF Bitcoin spot milik Franklin Templeton. Produk ETF ini telah berhasil menampung aset kelolaan (AUM) sebesar US$420 juta dalam kurun waktu hanya 5 bulan.
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa total aset kelolaan di seluruh ETF Bitcoin spot telah tumbuh menjadi sekitar US$58 miliar. Walhasil, pertumbuhan pesat ini menggarisbawahi ledakan minat pada ETF Bitcoin. Ini terutama di kalangan institusi besar.
Terlepas dari pertumbuhan yang menjanjikan, Johnson mengakui bahwa banyak investor institusional masih mengambil pendekatan yang hati-hati. Mereka lebih memilih mengamati para pengguna awal sebelum memutuskan untuk menggelontorkan investasi signifikan.
“Saya pikir itulah gelombang berikutnya di sisi Bitcoin. Dan, Ethereum, orang-orang menunggu masing-masing [ETF], dan saya pikir itu sedang berjalan melalui SEC [Komisi Sekuritas dan Bursa AS]. Jadi saya kira itu akan menjadi langkah selanjutnya,” terangnya.
Adapun data terbaru dari SoSo Value mendukung optimisme Johnson, mengungkapkan bahwa ETF Bitcoin spot di AS telah mencatat total arus masuk bersih kumulatif sebesar US$15,34 miliar sejak awal debut. Selain itu, sebuah laporan terbaru dari CoinShares menyoroti bahwa produk investasi aset digital telah membukukan arus masuk selama 4 minggu berturut-turut. Arus masuk ini mencapai US$185 juta, semakin memperkuat minat yang terus meningkat.
Menambah sentimen positif, Matteo Greco, Analis Riset di Fineqia, mengomentari persetujuan terbaru SEC atas ETF Ethereum (ETH) berbasis spot. Ia menyebut tonggak bersejarah ini sebagai jembatan penting antara ruang aset digital dan investor keuangan tradisional.
Di samping itu, Greco mengantisipasi ledakan minat pada sejumlah altcoin utama setelah peluncuran ETF ETH spot. Ia meramal bahwa begitu ETF ini mulai diperdagangkan, penerbit dapat mempertimbangkan pengajuan aplikasi untuk altcoin berkapitalisasi tinggi lainnya, yang selanjutnya bakal mendongkrak seluruh ekosistem.
“Persetujuan instrumen keuangan yang terkait langsung dengan aset digital kini membuka berbagai kemungkinan baru, memungkinkan diversifikasi eksposur aset digital antara kepemilikan langsung aset atau investasi di bisnis yang aktif di bidang aset digital,” ungkapnya kepada BeInCrypto.
Bagaimana pendapat Anda tentang ramalan CEO Franklin Templeton soal gelombang adopsi ETF Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.