Lihat lebih banyak

CEO Ripple Meramal XRP, Solana, dan Cardano Siap Jadi ETF Kripto Berikutnya

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO Ripple menakar peluang untuk ETF XRP, Solana, dan Cardano di masa depan.
  • Persetujuan SEC untuk ETF Bitcoin dan Ethereum menjadi preseden.
  • Rintangan hukum dan regulasi tetap jadi tantangan bagi ETF baru.
  • promo

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini mengungkapkan keyakinannya bahwa XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) berpotensi menjadi aset kripto berikutnya yang memiliki produk exchange-traded fund (ETF) di pasar.

Saat berbicara di Consensus 2024, Garlinghouse menyampaikan pandangan optimisnya menyusul persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk ETF Bitcoin (BTC) spot dan progres terbaru ETF Ethereum (ETH).

Akankah XRP, Solana, & Cardano Jadi ETF Berikutnya?

Keyakinan Garlinghouse sendiri berakar pada persetujuan SEC untuk ETF Bitcoin dan ETF Ethereum. Ia memandang, kedua produk ini mampu menjadi preseden yang dapat membuka jalan bagi ETF kripto yang lebih beragam lagi ke depannya. Selain itu, ia menilai langkah ini sebagai manifestasi dari meningkatnya penerimaan serta pengakuan pada aset kripto di sektor keuangan.

Saya pikir ini hanya soal waktu, dan pada akhirnya pasti akan hadir ETF XRP, ETF Solana, dan ETF Cardano, dan itu bagus.”

Brad Garlinghouse, CEO Ripple

Perspektifnya ini juga senada dengan pernyataan yang ia utarakan sebelumnya. Di bulan Februari, Garlinghouse menegaskan persetujuan ETF Bitcoin menandai awal dari penerimaan ETF kripto yang lebih luas. Dia percaya produk keuangan semacam itu dapat membantu mendiversifikasi portofolio investasi dan sekaligus mengurangi eksposur risiko.

Pakar industri lainnya juga memiliki antusiasme yang sama dengan Garlinghouse, meskipun pendapat mengenai aset kripto mana yang akan menyusul bervariasi. Brian Kelly, CEO dari perusahaan investasi aset digital BKCM, baru-baru ini menyatakan bahwa persetujuan untuk ETF Ethereum spot dapat memberikan kerangka regulasi yang lebih jelas. Pada gilirannya, ini berpotensi memicu peluncuran untuk lebih banyak lagi produk ETF kripto, termasuk Solana.

Namun, jalur menuju ETF XRP memiliki tantangan tersendiri. Pertempuran hukum Ripple dengan SEC yang masih terus bergulir faktanya telah menimbulkan keraguan seputar kelangsungan hidupnya. Joe McCann, CEO perusahaan investasi kripto Asymmetric, menyoroti kekhawatiran ini.

“Saya penggemar berat Solana. […] Saya pikir Solana akan menjadi [ETF] berikutnya. Memang, ada beberapa poin di gugatan Coinbase yang dapat memengaruhi hal itu, tetapi nampaknya itu tidak mungkin. Jika Anda melihat XRP, ada beberapa sejarah dengan SEC. Jadi, saya tidak tahu apakah itu akan menjadi ETF yang akan datang berikutnya.”

Joe McCann, CEO Asymmetric

Tak hanya itu, McCann juga menyorot minat signifikan dari sektor keuangan tradisional (traditional finance / TradFi) terhadap Solana, terpicu oleh potensi yang dirasakan dan aksi harga yang menguntungkan. Dia menguak, entitas TradFi memandang Solana sebagai investasi yang menjanjikan, terutama setelah melewatkan siklus pertumbuhan Ethereum sebelumnya. Sentimen ini memperkuat keyakinannya bahwa Solana adalah kandidat kuat untuk ETF berikutnya.

Hambatan Regulasi & Skeptisisme Mengitari ETF Kripto Mendatang

Namun, terlepas dari sinyal positif ini, beberapa pihak tetap bersikap hati-hati. Nikolaos Panigirtzoglou selaku Managing Director dan Global Market Strategist di JPMorgan menyatakan skeptisisme soal persetujuan SEC untuk ETF kripto selain Bitcoin dan Ethereum.

“Kami ragu. Keputusan SEC untuk menyetujui ETF ETH sudah terlalu berani mengingat ambiguitas tentang apakah Ethereum harus diklasifikasikan sebagai sekuritas atau tidak. Kami tidak yakin SEC akan melangkah lebih jauh lagi dengan menyetujui ETF Solana atau token lainnya mengingat SEC memiliki pendapat yang lebih kuat (dibandingkan dengan Ethereum) bahwa token selain Bitcoin dan Ethereum harus diklasifikasikan sebagai sekuritas.”

Panigirtzoglou, Managing Director & Global Market Strategist JPMorgan

Panigirtzoglou kemudian menambahkan, perubahan legislasi mungkin diperlukan untuk persetujuan ETF yang lebih luas. Jika pembuat kebijakan AS meloloskan undang-undang yang menerangkan bahwa sebagian besar aset kripto bukanlah sekuritas, SEC mungkin lebih cenderung untuk menyetujui ETF kripto lainnya. Namun, regulasi semacam itu masih belum diberlakukan.

Sementara itu, Felix Mohr selaku Managing Partner di MohrWolfe menganut pandangan serupa. Dia menekankan perlunya strategi hukum yang kokoh untuk perusahaan yang meluncurkan produk keuangan berbasis blockchain. Tak berhenti sampai di situ, ia juga menyatakan, perusahaan membutuhkan sumber daya hukum yang substansial, terutama di AS.

“Mungkin akan lebih bijaksana untuk membangun produk menggunakan blockchain Bitcoin, terlepas dari kejelasan soal entah [Bitcoin] itu komoditas ataukah sekuritas.”

Felix Mohr, Managing Partner MohrWolfe

Meskipun prosesnya masih berlangsung, faktanya persetujuan baru-baru ini untuk ETF Ethereum spot telah meniupkan semangat serta antusiasme tinggi ke pasar kripto. Barisan calon penerbit ETF saat ini tengah menantikan persetujuan final dari SEC sebelum produk mereka dapat mulai diperdagangkan.

Adapun produk ETF Ethereum memiliki daya tarik tersendiri karena Ethereum menggunakan mekanisme proof-of-stake (PoS). Melalui mekanisme ini, validator dapat memperoleh reward staking. Awalnya, perusahaan yang mengajukan permohonan untuk menerbitkan ETF ini menyertakan fitur staking dalam proposal mereka.

Namun, SEC kemudian meminta perusahaan-perusahaan ini untuk merevisi dokumen 19-4b dan S-1 mereka untuk mengecualikan fitur staking. Setelah mengantongi persetujuan awal, sederet perusahaan termasuk VanEck dan BlackRock telah memperbarui pengajuan S-1 mereka.

Dengan terus berkembangnya lanskap regulasi, potensi untuk ETF kripto baru tetap menjadi topik yang banjir peminat dan penuh spekulasi di industri ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang ramalan CEO Ripple seputar peluncuran ETF untuk XRP, Solana, dan Cardano ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juni 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori