Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas Amerika Serikat (CFTC) mencetak kemenangan melawan decentralized autonomous organization (DAO) Ooki DAO, berdasarkan pernyataan dari lembaga regulator tersebut pada tanggal 9 Juni waktu setempat.
Menurut putusan pada tanggal 8 Juni, Hakim William H. Orrick menyatakan bahwa Ooki DAO beroperasi sebagai platform perdagangan ilegal. Selain itu, Hakim Orrick juga menyebut bahwa Ooki DAO bertindak sebagai futures commission merchant (FCM) secara tidak sah.
Atas hal tersebut, pengadilan pun memerintahkan Ooki DAO untuk membayar denda keuangan sipil sebanyak US$643.542 (sekitar Rp9,58 miliar). Di samping itu, mereka juga dilarang secara permanen dari perdagangan dan pendaftaran. Tak berhenti sampai di sana, pengadilan memutuskan bahwa Ooki DAO harus menutup situs web miliknya dan menghapus konten-konten mereka dari internet.
Direktur Penegakan CFTC, Ian McGinley, mengatakan bahwa pendiri Ooki DAO menciptakan platform “dengan tujuan untuk mengelak, dan dengan tujuan eksplisit untuk mengoperasikan platform perdagangan ilegal tanpa tanggung jawab legal”.
Di bulan September 2022, CFTC menuduh bahwa Ooki DAO secara ilegal menawarkan layanan perdagangan margin dan leverage trading untuk ritel. Pada saat itu, gugatan hukum tersebut memantik amarah di kalangan komunitas kripto yang mendukung platform tersebut. Akan tetapi, upaya para anggota komunitas kripto untuk membela Ooki DAO menjadi sia-sia, karena melewati tenggat waktu untuk menanggapi gugatan itu pada bulan Januari lalu.
Pengadilan Anggap DAO sebagai “Orang”
Menariknya, dalam putusan itu, Hakim Orrick memutuskan bahwa Ooki DAO dianggap sebagai “orang” berdasarkan Undang-Undang Commodity Exchange di Amerika Serikat. Oleh karena itulah, Ooki DAO pun dapat dimintai pertanggung jawaban atas pelanggaran hukum.
Banyak pihak yang menilai bahwa putusan ini bisa menjadi preseden, yang nantinya memungkinkan persidangan DAO sebagai individu, alih-alih organisasi.
Pada dasarnya, DAO sendiri tidak memiliki kepemimpinan terpusat. Tata kelola DAO dijalankan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan dalam blockchain. Maka dari itu, sulit untuk mengaitkan DAO dengan individu tertentu, karena dikelola dan dimiliki secara kolektif oleh segenap anggotanya.
Selain itu, Ian McGinley berpendapat bahwa putusan ini merupakan wake-up call bagi mereka yang mengadopsi struktur DAO.
“Keputusan ini harusnya menjadi wake-up call untuk siapa saja yang meyakini bahwa mereka bisa menghindari hukum dengan mengadopsi struktur DAO, bermaksud untuk melindungi dirinya dari penegakan hukum, dan pada akhirnya membahayakan publik,” jelasnya.
Tanggapan Komunitas Kripto atas Kekalahan Ooki DAO
Terkait putusan tersebut, komunitas kripto memberikan pendapatnya dari perspektif hukum. Banyak dari antara mereka yang beropini bahwa keputusan itu terlalu jauh.
Gabriel Shapiro, penasihat umum di Delphi Labs, berpendapat keputusan itu memiliki “makna preseden terbatas”, karena CFTC “menang tanpa perlu membuktikan teorinya”. Lebih lanjut, Shapiro mengutarakan bahwa “tanggung jawab personal masih menjadi risiko nyata dan merupakan alasan untuk memikirkan kembali praktik dan terminologi atau narasi DAO.”
Di sisi lain, Brian L. Frye, dosen Fakultas Hukum di University of Kentucky, justru menyalahkan kurangnya tanggapan dari pihak tergugat atas gugatan hukum tersebut.
“Aturan praktis: Ketika sebuah lembaga federal menggugat bisnis Anda, ada baiknya untuk mengajukan tanggapan. Menarik melihat banyak amicus brief, tapi tidak ada apa pun dari tergugat,” pungkas Frye.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.