Trusted

CFTC Peringatkan Adanya Potensi Penipuan dalam Perdagangan Kripto Berbasis AI

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CFTC Amerika Serikat memperingatkan investor agar berhati-hati terhadap teknologi AI yang digunakan pada platform perdagangan kripto.
  • Direktur OCEO, Melanie Devoe, memperingatkan investor untuk selalu berhati-hati terhadap artificial intelligence, karena teknologi tersebut ternyata telah menjadi salah satu instrumen yang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk menipu investor.
  • Membincang pesatnya pemanfaatan teknologi AI, pada akhir tahun lalu, Presiden Joe Biden, akhirnya merilis perintah eksekutif untuk menjadikan artificial intelligence menjadi teregulasi di Amerika Serikat.
  • promo

Komisi Perdagangan Berjangka Komodisi (CFTC) Amerika Serikat (AS) memperingatkan investor agar berhati-hati terhadap teknologi artificial intelligence (AI) yang digunakan pada platform perdagangan kripto. Imbauan CFTC itu datang setelah melihat banyaknya integrasi AI oleh entitas aset digital yang diklaim mampu memudahkan aktivitas jual beli mata uang kripto.

Dalam keterangan resminya, CFTC menyebut bahwa AI tidak akan mampu mengubah bot perdagangan menjadi mesin uang. CFTC bahkan menyebut skema seperti itu merupakan celah untuk menipu investor agar mau menyerahkan uangnya, lalu dana tersebut bisa disalahgunakan.

Sejak munculnya bot cerdas ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, harus diakui pemanfaatan teknologi artificial intelligence terus berjalan dengan masif. Berbagai sektor industri mulai melirik dan memanfaatkannya agar bisa memberikan pengalaman lebih kepada konsumen, termasuk kripto. Belakangan ini, beberapa platform perdagangan aset kripto sudah memanfaatkan teknologi tersebut untuk membantu proses bisnis menjadi semakin mudah.

Namun ternyata, CFTC memiliki pandangan yang berbeda. Meskipun tidak menyebutkan entitas mana yang dimaksud, melalui divisi yang bertanggung jawab terhadap perlindungan pelanggan dan literasi (OCEO), CFTC menyebut saat ini, ada banyak penipu yang memanfaatkan hype AI untuk menyebarkan informasi palsu.

Direktur OCEO, Melanie Devoe, memperingatkan investor untuk selalu berhati-hati terhadap artificial intelligence, karena teknologi tersebut ternyata telah menjadi salah satu instrumen yang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk menipu investor.

“Meningkatnya penggunaan AI dalam kehidupan dimanfaatkan penipu dengan memberikan klaim bahwa lewat AI, konsumen bisa mendapatkan keuntungan besar. Mereka mengemasnya dengan menggunakan bahasa bot, algoritma sinyal perdagangan, algoritma arbitrase aset kripto, dan teknologi berbasis AI lainnya.”

Melanie Devoe, Direktur OCEO

Perdagangan Kripto Berbasis AI Masuk dalam Garis Bidik Regulator AS

Sikap keras terhadap pemanfaatan AI dalam aktivitas perdagangan kripto bukan baru kali ini saja dilakukan. Sebelumnya, pada April tahun lalu, beberapa pemerintah di negara bagian AS; yaitu Montana, Texas, Alabama, mengajukan tindakan penegakan hukum kepada YieldTrust.ai.

Ketiga regulator negara bagian tersebut menuduh platform YieldTrust.ai secara ilegal meminta investasi yang berhubungan dengan dApps berbasis quantum artificial intelligence untuk melakukan perdagangan aset digital.

“YieldTrust.ai secara gelap memasarkan dApp miliknya, yang dikenal sebagai YieldBot, dan mengeklaim bahwa bot tersebut didukung oleh artificial intelligence paling mutakhir untuk bisa melakukukan perdagangan 70 kali lebih banyak dengan keuntungan 25 kali lebih tinggi dibanding perdagangan menggunakan manusia,” tulis salah satu komisi di negara bagian Alabama.

Selain itu, entitas tersebut juga disebut juga mengglorifikasi pernyataan bahwa teknologi AI besutannya terus mengalami perkembangan menjadi semakin efektif dan mampu menghasilkan keuntungan 2,6% per hari selama 4 bulan. Padahal, menurut regulator, YieldTrust.ai tidak memberikan bukti apa pun pada investor bahwa bot perdagangan AI tersebut ada dan memiliki kinerja yang sesuai.

Pemerintah AS Mulai Kaji Aturan Artificial Intelligence

Melihat tingginya pemanfaatan teknologi AI, Presiden AS, Joe Biden, akhirnya merilis perintah eksekutif untuk menjadikan artificial intelligence menjadi teregulasi.

Dalam laporan CNBC, pada Oktober tahun lalu, Presiden Biden berniat untuk menciptakan standar keselamatan dan keamanan baru unuk sektor AI, termasuk dengan mewajibkan entitas AI untuk membagikan hasil uji keamanannya pada pemerintah federal.

Selain itu, perintah tersebut juga menyerukan agar Departemen Perdagangan untuk membuat panduan dalam watermarking AI, serta membuat program keamanan siber yang bisa membuat AI mampu membantu melakukan identifikasi kelemahan dalam perangkat lunak.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Februari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori