Neural network kini jadi senjata andalan pelaku industri kripto. Dengan artificial intelligence (AI), banyak trader percaya analisis bisa lebih tajam karena AI mampu menangkap detail yang kerap luput dari mata manusia.
Tim editor BeInCrypto meminta ChatGPT versi terbaru untuk membedah perilaku Bitcoin, memfilter berita ekonomi, hingga menganalisis kondisi geopolitik guna meracik prediksi. Jadi, kapan waktu emas untuk mengoleksi Bitcoin agar profit maksimal di siklus bull market berikutnya?
SponsoredJejak Harga Bitcoin
Sejarah siklus Bitcoin selalu berulang: setelah setiap halving, harga melonjak ke all-time high (ATH) baru dalam 12–18 bulan, lalu masuk fase koreksi panjang. Fase inilah yang dikenal sebagai crypto winter.
Pada siklus-siklus sebelumnya, harga anjlok 77%–85% dari puncaknya dan berlangsung sekitar setahun. Pola ini terjadi di 2013–2015, 2017–2018, dan 2021–2022. Titik dasar (bottom) terbentuk bukan dalam sehari, melainkan di zona akumulasi, di mana harga berlarut-larut menguji level rendah.
Setelah halving 2024, rekor all-time high baru tercatat 14 Agustus 2025 di US$124.000. Namun, di akhir September 2025 harga sudah susut ke kisaran US$112.000. Banyak analis menilai rekor Agustus menjadi puncak siklus saat ini, sehingga level itu dijadikan acuan proyeksi titik bottom.
Faktor Ekonomi & Arah Kebijakan The Fed
Kondisi global makin terasa di pasar kripto. Tahun 2025, The Fed akhirnya memangkas suku bunga acuannya untuk pertama kali setelah sekian lama, ke 4,00–4,25%. Pada akhir 2025, suku bunga diperkirakan turun lagi ke 3,00–3,25%, dan pada musim semi 2026 berada di kisaran 3,25–3,5%.
Ekonomi AS melambat, inflasi masih di atas target, akan tetapi tren jangka panjang menunjukkan penurunan. Pasar kini memproyeksikan risiko resesi lebih besar di 2025–2026. Artinya, era suku bunga tinggi mulai berakhir, dan kebijakan akomodatif The Fed bisa menyalakan kembali minat pada aset-aset berisiko seperti Bitcoin.
SponsoredProyeksi Titik Bottom Crypto Winter
Dengan menggabungkan pola siklus dan kondisi ekonomi makro, jendela paling mungkin bagi BTC menyentuh dasar ada di Maret–Juni 2026. Level harga yang layak diperhatikan trader:
- US$55.000–US$70.000 – entry awal ke fase penurunan;
- US$35.000–US$55.000 – zona utama akumulasi dan peluang profit maksimal;
- US$25.000–US$35.000 – hanya mungkin jika ada panic selling besar-besaran atau krisis sistemik.
Artinya, fokus utama sebaiknya di rentang US$35.000–US$55.000 pada musim semi–musim panas 2026.
Kapan Waktunya Take Profit
Seperti halnya entry, exit juga perlu dicicil. Target pertama bisa di US$90.000–US$110.000. Target utama ada di US$115.000–US$130.000. Namun, menyimpan sebagian posisi jangka panjang tetap bijak, kalau-kalau BTC menembus all-time high baru.
Kesimpulan
Siklus bottom Bitcoin nampaknya akan terjadi antara Maret–Juni 2026 di kisaran US$35.000–US$55.000. Skenario lebih dalam di US$25.000–US$35.000 masih ada, hanya saja kecil kemungkinannya. Pemangkasan suku bunga The Fed serta kebijakan moneter longgar bakal jadi katalis berakhirnya fase bearish dan membuka jalan untuk reli berikutnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang waktu terbaik beli Bitcoin menurut neural network di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!