Lihat lebih banyak

EUROC: Stablecoin Berbasis Euro dari Circle, Siap Rilis di Akhir Juni

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Circle Internet Financial tengah bersiap untuk merilis stablecoin yang dipatok dalam mata uang Euro.
  • Produk yang disebut sebagai Euro Coin (EUROC) itu bakal mulai diperkenalkan pada 30 Juni tahun ini.
  • Agar ketetapan harganya di 1:1 Euro dapat terjaga, Euro Coin akan disimpan di dalam rekening bank berdenominasi Euro.
  • promo

Circle Internet Financial tengah bersiap untuk merilis stablecoin yang dipatok dalam mata uang Euro. Produk yang disebut sebagai Euro Coin itu bakal mulai diperkenalkan pada 30 Juni tahun ini.

Untuk menciptakan stabilitas harga, Euro Coin akan disimpan di dalam rekening bank berdenominasi Euro. Dengan begitu, ketetapan harganya di 1:1 Euro dapat terjaga.

Sepinya nilai transaksi mata uang Euro digital menjadi salah satu alasan Circle untuk segera merilis aset kripto yang dipatok dalam mata uang riil tersebut. Maklum, sampai dengan kemarin (16/6), total sirkulasi seluruh stablecoin berdenominasi Euro hanya mencapai US$129 juta. Terlebih lagi, jika dibandingkan dengan total sirkulasi stablecoin yang dipatok dalam dolar AS yang mencapai US$156 miliar di seluruh dunia.

Adanya produk ini akan memudahkan para investor untuk melakukan pemindahan likuiditas secara on-chain dengan stablecoin yang dipercaya. Di samping itu, keahlian perusahaan dalam menjaga stabilitas dalam stablecoin sudah teruji sebelumnya.

Circle juga merupakan pemilik dari USDC, yaitu stablecoin yang dipatok dalam mata uang dolar AS. Sampai dengan 16 Juni kemarin, peredaran USDC sudah mencapai lebih dari US$54 miliar.

Ambruknya stablecoin TerraUSD (UST) rupanya tidak mengendurkan semangat perusahaan untuk memacu bisnis kriptonya. CEO Circle, Jeremy Allaire, mengatakan, permintaan pasar akan mata uang digital dalam mata uang Euro cukup besar. Apalagi, Euro merupakan mata uang kedua yang populer diperdagangkan secara global selain dolar AS.

“Dengan adanya USDC dan EUROC akan membuka era baru pertukaran nilai yang cepat, murah, aman da juga dapat dioperasikan di seluruh dunia,” katanya.

Pertukaran Valuta Asing Punya Potensi yang Mantap

Pertukaran valuta asing memiliki potensi pasar yang cukup besar. Di pasar keuangan tradisional saja, volume harian transaksinya mencapai US$6,6 triliun. Lebih besar dari volume harian transaksi yang berasal dari pasar saham.

Dengan hadirnya stablecoin yang dipatok dalam mata uang Euro, Circle berharap bila EUROC mampu meningkatkan akses bagi para pengguna untuk bisa memperdagangkan EUROC ataupun menghasilkan pendapatan dari proses jual beli.

Selain itu, stablecoin ini juga dimaksudkan untuk bisa digunakan sebagai salah satu alat pembayaran dalam rangka membangun mata yang digital Euro yang stabil. Soal keamanan, perusahaan mengklaim bahwa EUROC didukung oleh mata uang Euro secara penuh dan juga menggunakan cadangan yang sama. Dengan demikian, diharapkan pertukaran nilai keuangan bsa terjadi tanpa adanya gesekan, karena EUROC hadir untuk menjadi jembatan dalam layanan keuangan kripto dan juga tradisional.

“EUROC didukung penuh oleh cadangan berdenominasi euro yang disimpan secara konservatif di dalam lembaga keuangan Silvergate Bank yang ada di bawah peraturan Amerika Serikat,” tambah Allaire.

EUROC Akan Rilis di Blockchain Ethereum

Dalam tahap awal peluncuran, EUROC akan dirilis di jaringan blockchain Ethereum (ETH). Dengan menggunakan token standar Ethereum ERC-20, produk ini bisa bekerja dengan layanan dompet kripto, protokol ataupun layanan lainnya yang kompatibel dengan ERC-20.

Stablecoin anyar ini juga sudah mendapatkan dukungan dari Binance.US, FTX, Huobi Global, Anchorage Digital, Bitstamp, Compound, Curve, Fireblocks, Ledger, MetaMask Institutional, Uniswap Protocol dan perusahaan kripto lainnya.

Gencarnya penyedia perusahaan mata uang virtual dalam memfasilItasi layanan keuangan non tunai di Eropa mulai berdampak pada penggunaan uang tunai. Anggota Dewan Eksekutif European Central Bank (ECB), Fabio Panetta, mengatakan penggunaan uang tunai terus menurun.

Saat ini, pembayaran yang menggunakan uang tunai hanya mencapai 20% dari seluruh persediaan uang. Padahal, 15 tahun silam, persentase penggunaan uang tunai untuk pembayaran mencapai 35%.

“Jika tren saat ini berlanjut, kita dapat menghadapi masa depan di mana uang tunai kehilangan peran pentingnya dan kemampuannya untuk menyediakan jangkar yang efektif ketika konsumen beralih ke alat pembayaran digital,” jelasnya.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori