Tim BeInCrypto Indonesia mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara ekslusif dengan salah satu eksekutif crypto exchange terbesar di dunia, Rachel Conlan selaku Chief Marketing Officer (CMO) Binance. Dalam sesi itu, CEO Tokocrypto, Calvin Kizana juga ikut memberikan pandangannya terkait potensi aset kripto di wilayah Asia, termasuk Indonesia di sela Coinfest Asia 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Conlan mengungkapkan optimismenya terhadap Indonesia. Menurutnya, negeri ini memiliki potensi untuk bisa sejajar dengan beberapa pasar lain seperti Uni Emirat Arab (UEA) dalam hal perkembangan inovasi Web3.
Hal itu dikarenakan Indonesia memiliki modal dasar dari sisi jumlah penduduk. Dimana 60% dari total populasi berada di bawah usia 30 tahun, membuat terjadinya pertumbuhan eksponensial dalam hal adopsi kripto. Dari posisi 7 dunia menjadi peringkat 3, berdasarkan Chainalysis.
“Ini adalah sinyal terbaik, bahwa Indonesia sedang menjadi kekuatan besar dalam kripto dan Web3 secara luas,” jelas Conlan.
Lebih jauh menurutnya, Web3 bersifat borderless. Sehingga bisnis Web3 bisa dibangun di Indonesia, namun di ekspor ke seluruh dunia.
Seperti gelaran Coingest Asia 2025 ini. Ia mengakui, bahwa komunitas internasional saat ini datang ke Indonesia untuk bisa memahami apa tren besar yang akan terjadi berikutnya. Sembari mempelajari hal apa yang sebenarnya mendorong pertumbuhan di negeri ini, untuk kemudian mereplikasinya di pasar lain.
“Hal itu merupakan indikasi bahwa Indonesia adalah pemain utama di industri ini, dan saya pikir ekosistemnya akan terus berkembang,” jelas Conlan.
Kekuatan Fundamental Indonesia Untuk Jadi Hub Kripto
Dalam hemat Conlan, Indonesia memiliki kekuatan dasar untuk menjadi hub kripto, yakni tingginya populasi generasi muda dan tech-obsessed. Menurutnya, kedua hal tersebut adalah faktor fundamental dalam pertumbuhan kripto di tingkat negara.
Karena sama seperti Turki, UEA, Vietnam dan pasar lain dengan pertumbuhan cepat, masing-masing wilayah memiliki generasi muda yang haus akan teknologi dan keinginan untuk masa depan yang lebih baik.
“Jika peluangnya belum ada, mereka (generasi muda) akan menciptakannya. Itu yang membuat ruang ini menarik,” tutur Conlan.
CEO Tokocrypto, Calvin Kizana menambahkan, oleh karena itu pihaknya sangat menekankan pendidikan Web3 di tingkat universitas dan banyak fasilitas lainnya. Karena pada dasarnya, perusahaan ingin memberikan edukasi bagaimana cara membangun aplikasi Web3 yang memang berguna.
Meskipun tidak membeberkan secara detail, Calvin mengaku bahwa Tokocrypto juga telah melakukan listing beberapa proyek kripto yang berasal dari Indonesia, dan hasilnya cukup mengesankan. Terlihat dari meningkatnya volume perdagangan atas proyek tersebut.
“Jadi bisa saya katakan bahwa prospek Indonesia, khususnya dalam Web3 sangat baik,” jelas Calvin.
Oleh karena itu, lanjut Conlan, Binance menaruh fokus pada user obsession. Tujuannya adalah untuk memberikan apa yang memang diinginkan oleh generasi berikutnya.
Termasuk soal real-world assets (RWA). Menurutnya, RWA adalah hal yang diinginkan oleh generasi muda. Hal itu terbukti dengan derasnya industri tradisional yang masuk ke sektor RWA untuk pengembangan.
Kripto Untuk Pembayaran Masih Jauh Untuk Terwujud
Meski potensi kripto di Indonesia sangat besar, namun Calvin menegaskan bahwa pemanfaatan aset kripto sebagai pembayaran masih jauh untuk terwujud. Pasalnya, dari sisi regulasi, baik itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI) sangat menjaga kedaulatan Rupiah.
Serta mewajibkan segala bentuk transaksi hanya bisa menggunakan Rupiah. Sehingga untuk saat ini, pemanfaatan kripto sebagai alat bayar sangat tidak mudah untuk terlaksana.
Tetapi, pemanfaatan kripto untuk remitansi dalam pandangan Calvin masih mungkin untuk terealisasi.
“Dalam lanskap regulasi, pembayaran menggunakan kripto tidak diperbolehkan dan perlu waktu untuk meyakinkan regulator akan hal tersebut. Ditambah, OJK juga baru saja mengambil alih fungsi pengaturan dan pengawasan dari Bappebti, dan tugas kami sebagai exchange adalah untuk memberikan pemahaman kepada regulator bahwa kripto bisa digunakan untuk pembayaran,” tutur Calvin.
Karena secara alamiah, tujuan awal kripto bukan hanya untuk investasi. Terlepas dari hal itu, ia memandang bahwa pengawasan yang berjalan di bawah OJK adalah hal yang sangat baik untuk industri. Mengingat jika tidak adanya aturan yang ketat, maka sektor ini akan menjadi liar.
Ini Perbedaan Binance, Tokocrypto dan Exchange Lain
Di tengah semakin ketatnya kompetisi untuk merebut pasar kripto Indonesia, Conlan menjelaskan bahwa Binance dan Tokocrypto adalah kombinasi yang kuat. Karena dalam mekanismenya, Binance sebagai infrastruktur global menyediakan teknologi dan inovasi yang memungkinkan untuk diadopsi oleh Tokocrypto di tingkat lokal.
Melalui hal tersebut, Tokocyrpto menyediakan produk dan juga layanan yang sesuai dengan regulasi Indonesia. Membuat keduanya gabungan terbaik di dunia.
Calvin menambahkan, hal menarik lainnya adalah Binance bisa memberikan saran untuk pengembangan, namun setiap keputusan untuk mengeksekusinya ada di Tokocrypto. Dalam kacamata Calvin, perusahaan bisa mendapatkan pelajaran dari yang terbaik dengan adanya Binance.
Bidik 1 Miliar Pengguna
Sebagai exchange dengan volume perdagangan kripto tertinggi di dunia, Binance optimistis bisa mencapai 1 miliar pengguna. Untuk itu, perusahaan akan menjadikan seluruh lapisan masyarakat sebagai target pasarnya.
Mulai dari trader, pebisnis, investor jangka panjang tambah Conlan akan mendapatkan layanan dari Binance.
Sedangkan bagi Tokocrypto ungkap Calvin, pihaknya menyasar generasi muda sebagai target utama pengembangan bisnis. Itu mengapa perusahaan gencar melakukan edukasi di Universitas. Tetapi secara umum, perusahaan berharap setiap orang di Indonesia secara lintas generasi bisa mengenal kripto melalui Tokocrypto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
