Su Zhu, co-founder dari hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC), menuduh bahwa Digital Currency Group (DCG) dan FTX bersekongkol untuk menyerang Terra (LUNA) dan Lido Staked ETH (stETH).
Dalam pernyataan pada hari Selasa (3/1), Su Zhu mengatakan bahwa kondisinya adil sekarang karena keduanya mengalami kerugian besar di musim panas 2022 dari kebangkrutan 3AC serta Babel Finance yang disebut merupakan perusahaan lain yang terlibat dalam Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) yang dimiliki DCG.
Co-founder 3AC itu mengungkapkan, “Mereka [DCG dan FTX] sebenarnya bisa dengan tenang melakukan restrukturisasi pada saat itu daripada membuat promissory note yang dapat dipanggil dari saku kiri dan saku kanan yang secara ajaib mengisi lubang tersebut. Ini seperti anak kecil yang kalah di poker dan berkata, ‘Aku baik-baik saja, ayahku akan membayarmu, biarkan aku terus bermain.’ Namun, sebenarnya ayahmu itu adalah dirimu sendiri.”
Sementara itu, co-founder 3AC lainnya, yaitu Kyle Davies, pada hari Senin (3/1) juga sempat menyatakan bahwa SBF dapat mencoba berargumen bahwa dia adalah anak kecil yang bermain di kotak pasir lepas pantai yang tidak diatur (merujuk dari basis FTX di Bahama).
“Namun, Barry Silbert adalah pria dewasa yang merancang seluruh rantai pinjaman bunga yang diatur dengan sangat ketat dari saku kiri ke kanannya. ini akan menjadi berantakan,” tulis Kyle Davies.
Dalam pernyataan terbarunya, dia menyoroti mengenai apa perbedaan antara promissory note antar perusahaan Barry Silbert dengan akses pintu belakang Alameda Research yang juga dikuasai SBF di crypto exchange FTX.
DCG Sama seperti FTX?
Kembali ke pernyataan Su Zhu. Dia mengatakan bahwa DCG seperti FTX, terus salah arah selama berbulan-bulan dalam memprediksi pergerakan market. DCG dan FTX diklaim menggunakan berbagai metode untuk menyerang pihak 3AC.
Su Zhu menyebut DCG sama seperti FTX, menghabiskan 6 bulan mengambil lebih banyak deposit yang ada, sementara mereka bangkrut dan berharap market akan naik.
“Nilai DCG adalah 0 [nol]. Penipuan kriminal, kreditur FTX juga memiliki kasus pengiriman penipuan atas pengembalian modal Alameda ke Genesis,” tulis Su Zhu.
Prediksi Nasib DCG dan Genesis
Dia pun mengatakan bahwa sebagian dedengkot di dunia kripto sangat menyadari seberapa dekat Barry Silbert, pemimpin DCG, dengan Sam Bankman-Fried (SBF), yang merupakan tokoh utama di balik FTX, sejak awal. SBF diklaim berada di jajaran dewan Genesis yang memberikan pinjaman kepada FTX dengan jaminan native token FTX, yaitu FTT, untuk pertama kalinya.
Su Zhu memprediksi bahwa kreditur Genesis, termasuk Gemini, akan mendorong anak perusahaan dari DCG itu ke dalam jurang kebangkrutan dan mengambil aset DCG yang tersisa dalam beberapa hari mendatang.
“Mereka kemungkinan besar menuntut Barry Silbert untuk membayar kembali utang tunai dengan cara mudah daripada menunggu kasus pidana dengan hukuman restitusi,” catat co-founder 3AC itu.
Do Kwon Juga Salahkan SBF dan Perusahaan Barry Silbert
Sebelumnya pada 8 Desember lalu, Do Kwon, tokoh utama di balik proyek Terra, menyalahkan SBF dan perusahaan broker kripto Genesis yang dimiliki DCG atas kehancuran dahsyat ekosistem kripto yang dirinya besarkan pada Mei lalu.
Do Kwon sangat yakin bahwa Genesis menyediakan sekitar US$1 miliar dalam bentuk algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) kepada perusahaan SBF atau Alameda Research sebelum UST kehilangan patokannya 1:1 dengan dolar Amerika Serikat (USD).
Pernyataan ini keluar ketika jaksa federal AS menyelidiki krisis yang menimpa crypto exchange FTX dan hubungannya dengan Alameda. Berdasarkan penelusuran, ditemukan potensi adanya manipulasi market mengenai apakah kedua perusahaan SBF itu menyebabkan kehancuran UST dan diikuti oleh native token Terra yaitu LUNA.
Tokoh utama di balik ekosistem Terra itu lantas mengungkapkan tentang kemungkinan bagaimana FTX, Alameda, dan Genesis, menyebabkan runtuhnya token kripto UST dan LUNA.
Pria asal Korea Selatan itu, yang saat ini keberadaannya tidak diketahui secara pasti, mengatakan bahwa Genesis membeli miliaran token UST dari Luna Foundation Guard (LFG), lembaga yang berperan untuk mendukung ekosistem Terra termasuk menjaga kestabilan harga UST.
Setelah membeli UST dari LFG, Genesis disebut mentransfer token itu ke FTX atau Alameda, sebelum akhirnya algorithmic stablecoin yang sempat dibangga-banggakan oleh Do Kwon itu kehilangan patokannya terhadap dolar AS.
SBF dituduh menggunakan dana dari Genesis untuk memanipulasi harga demi memberi keuntungan bagi perusahaannya, termasuk FTX dan Alameda yang merupakan perusahaan perdagangan kripto kuantitatif.
“Saya pikir waktunya telah tiba bagi Genesis untuk mengungkapkan apakah mereka memberikan US$1 miliar dalam UST sesaat sebelum kecelakaan [kehancuran ekosistem Terra] kepada SBF atau Alameda. Pembelian [Genesis] dari LFG direpresentasikan sebagai ‘ketertarikan untuk berpartisipasi dalam ekosistem DeFi Terra, bukan untuk memberikan amunisi untuk menyerang pasak [UST],” jelas Do Kwon.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.