Di pasar kripto, gerak-gerik para pemain kunci dapat menciptakan gelombang di seluruh industri, memantik keingintahuan sekaligus kekhawatiran di kalangan investor. Terlebih, sebuah transaksi jual ETH dalam jumlah signifikan oleh co-founder Ethereum baru-baru ini telah menarik perhatian banyak orang. Akhirnya, hal ini turut mengundang pertanyaan seputar dampaknya pada harga ETH.
Karena banyak yang bertanya-tanya soal implikasi dari peristiwa ini bagi aset kripto yang bersangkutan, kombinasi dari analisis pakar dengan tren pasar dapat memberikan wawasan tentang proyeksi masa depan Ethereum.
Co-founder Ethereum, Jeffrey Wilcke, terdeteksi telah mentransfer 4.300 ETH, yang bernilai US$10,7 juta, ke crypto exchange Kraken. Dengan harga US$2.482 per ETH pada saat transaksi, penjualan yang signifikan ini telah memicu spekulasi tentang potensi koreksi harga yang akan datang.
Sebelumnya, pada bulan Juni, Wilcke juga telah menyetorkan 22.000 ETH ke Kraken, yang kala itu nilainya setara US$41,1 juta, dengan harga US$1.870 per keping ETH. Adapun aktivitas penyetoran ini datang sebelum terjadinya penurunan drastis di pasar kripto. Alhasil, sekarang muncul pertanyaan di benak banyak orang tentang apakah sejarah akan terulang kembali.
- Baca Juga: Biaya Transaksi Ethereum Akan Turun 10 Kali Lipat usai Upgrade Dencun, Apa Efeknya bagi Harga ETH?
Apakah Ethereum Siap Alami Koreksi Harga?
Namun, terlepas dari meningkatnya tekanan jual, sejumlah pakar tetap optimistis tentang lintasan harga Ethereum. Adrian Zduńczyk, analis teknikal terkemuka, menyatakan bahwa perilaku pasar Ethereum saat ini hanyalah kendala ringan dalam tren bullish yang lebih besar. Menyusul sebuah “breakout raksasa yang positif”, Ethereum kini berada di dalam fase konsolidasi.
Sebagai catatan, pola ini muncul dari sebuah segitiga naik (ascending triangle), dengan batas bawahnya di US$880, sementara titik breakout-nya di US$2.140. Sehingga, hal ini menempatkan Ethereum pada jalur sempurna menuju target yang diantisipasi, yakni US$3.400.
“Ethereum terombang-ambing usai breakout raksasa positif yang terjadi pada pola segitiga naik yang membentang dari US$2.140 hingga US$880 di dasarnya. Segitiga naik ini menempatkan [Ethereum] pada target yang diantisipasi, yaitu US$3.400,” ungkap Zduńczyk.
Adrian Zduńczyk mengindikasikan bahwa kendati pergerakan harga Ethereum belakangan ini agak melempem, khususnya bila dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan, kekuatan mendasar dari polanya yang bullish tetaplah utuh. Hadirnya pola segitiga naik, yang merupakan sinyal bullish klasik, mengisyaratkan bahwa tren naik masih akan berlanjut. Hal ini terlepas dari fluktuasi sementara yang terjadi.
Dengan demikian, transaksi yang Wilcke lakukan ini tidak secara otomatis menandakan akan terjadinya koreksi harga sebesar yang terjadi tahun lalu. Sebab, berbagai faktor dinamika pasar, seperti sentimen investor, faktor-faktor ekonomi secara umum, dan indikator-indikator teknikal seperti yang Zduńczyk sajikan, memainkan peran krusial dalam menentukan arah pergerakan aset kripto seperti Ethereum.
Bagaimana pendapat Anda tentang nasib harga Ethereum (ETH) usai aksi jual masif oleh sang co-founder? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.