Coinbase kini resmi melakukan listing untuk Reserve Rights (RSR), platform stablecoin dual-token yang dirancang untuk menciptakan ekosistem stablecoin berbasis agunan yang mampu mengatur dirinya sendiri. Usai pengumuman ini, para trader ‘smart money’ di Binance langsung tancap gas dengan posisi long di altcoin tersebut.
Ketua SEC AS mendatang, Paul Atkins, tercatat pernah menjadi penasihat awal proyek RSR, meski saat ini ia tidak lagi menjalin koneksi aktif dengan tim tersebut. Meski demikian, para spekulan RSR nampaknya berharap akan adanya keuntungan terselubung dari riwayat hubungan masa lalu ini.
Listing RSR di Coinbase Sulut Gelombang Antusiasme Baru
RSR telah eksis sejak 2019 silam dengan ambisi besar mengguncang lanskap stablecoin. Token ERC‑20 ini berfungsi sebagai aset utilitas sekaligus instrumen tata kelola bagi Reserve Protocol—sebuah sistem dual‑token yang dirancang untuk mendukung dan menstabilkan stablecoin Reserve (RSV) agar tetap terpaut pada nilai US$1. Berbeda dengan RSV yang bersifat stabil, RSR justru bukan stablecoin, melainkan penopang tata kelola dan penjamin terakhir bagi saudara kembarnya tersebut.
Valuasi RSR mencapai puncaknya pada 2021, namun sejak itu nyaris tenggelam hingga kembali mencuat pada 2024. Hari Senin (21/4), pengumuman listing di Coinbase membuat harga RSR melejit hampir 10%.

Coinbase sempat mengumumkan niat untuk listing RSR sekitar tiga pekan yang lalu. Umumnya, setiap pengumuman listing dari Coinbase memang kerap memicu lonjakan harga token yang bersangkutan, dan skenario itu kini kembali terjadi.
Namun, ada efek samping menarik yang ikut menyeruak. Kala RSR bersiap debut di Coinbase, para trader papan atas di Binance justru menunjukkan posisi bullish yang begitu kuat.

Di Binance, rasio long/short trader papan atas mengukur proporsi posisi terbuka yang dipegang dalam bentuk long oleh 20% akun teratas berdasarkan saldo margin. Rasio long sebesar 65,48% menunjukkan bahwa para pelaku “smart money” ini sangat yakin harga akan terus menanjak.
Di luar kabar listing di Coinbase, sorotan pada RSR juga muncul karena keterkaitannya dengan Ketua SEC terpilih, Paul Atkins. Meski Atkins telah mengungkap investasi kriptonya dan kini tak lagi terlibat langsung dengan RSR, ia sempat duduk sebagai penasihat (advisor) di Reserve Rights Foundation saat proyek ini masih dini.
Sejak Atkins lolos dalam sidang konfirmasi, harga RSR telah melesat 22%. Secara teknis, ia memang belum resmi menjabat sebagai Ketua, namun pasar kelihatannya sudah terlebih dahulu mengantisipasi arah kebijakan yang condong pro-kripto.
Atkins berjanji akan membawa reformasi yang ramah bagi ekosistem kripto, dan hubungan masa lalunya dengan RSR bisa jadi membawa pengaruh tak langsung yang cukup besar.
Bukan berarti ada tuduhan bahwa Atkins akan menyalahgunakan kekuasaan demi “mengatrol” nilai RSR secara tidak adil. Namun, sejak Trump naik jadi Presiden, beberapa anggota keluarganya diketahui terlibat dalam berbagai kesepakatan kripto yang kontroversial. Preseden ini nampaknya memberi keyakinan kepada trader akan pentingnya koneksi politik.
Untuk saat ini, narasi pasar memegang peranan besar dalam industri ini. Seiring Atkins memulai masa jabatannya secara resmi sebagai Ketua SEC, bukan tak mungkin RSR akan terus mendapat angin segar dari pengaruh tak langsung tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang Coinbase yang baru saja listing token RSR ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
