Trusted

Coinfest Asia 2022 Hari Kedua: Dihadiri Lebih dari 1.000 Peserta, Akan Kembali Hadir Tahun 2023

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hari kedua Coinfest Asia 2022 dipenuhi dengan rangkaian panel diskusi hingga antusias dari para partisipan yang tidak kalah dari hari pertama.
  • Coinfest Asia 2022 dihadiri lebih dari 1.000 peserta baik dari dalam maupun luar negeri.
  • Festival kripto, blockchain, web3, serta NFT ini rencananya akan hadir kembali pada tahun 2023.
  • promo

Hari kedua Coinfest Asia 2022 dipenuhi dengan rangkaian panel diskusi hingga antusias dari para partisipan yang tidak kalah dari hari pertama. Banyak perwakilan dari perusahaan kripto ternama hadir mengisi beberapa panel diskusi pada hari terakhir festival kripto, blockchain, web3, serta NFT, yang diselenggarakan di Bali selama 2 hari sejak Kamis sampai Jumat (25 – 26 Agustus 2022).

Para panelis yang mengisi jalannya acara pada hari kedua termasuk dari IBM, ConsenSys (induk perusahaan MetaMask dan Infura), 1inch, Coinbase, Crypto.com, Nansen, Mythic Protocol, YGG SEA, Anchorage, BRI Ventures, UOB Venture Management, Solana, NEAR, BNB Chain, dan lain sebagainya.

Sebagai informasi, festival ini diselenggarakan oleh Coinvestasi yang merupakan anak perusahaan dari Indonesia Crypto Network (ICN), didukung oleh sejumlah pihak termasuk Asosiasi Blockchain Indonesia dan Singapura, serta Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Penyelenggara Coinfest Asia 2022 menjelaskan bahwa acara dihadiri lebih dari 1.000 peserta baik dari dalam maupun luar negeri.

Melihat antusiasme para peserta yang menyedot atensi dari berbagai pihak mulai dari komunitas kripto, publik figur, investor, hingga regulator; panitia menyebut Coinfest Asia akan hadir kembali pada tahun 2023.

Rangkaian Panel Diskusi Hari ke-2 Coinfest Asia 2022

DeFi bagi Institusi, Siklus Market Kripto, & Ekonomi Metaverse

Panel diskusi hari kedua Coinfest Asia 2022 dibuka dengan membahas mengenai ‘Peluang dalam Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) untuk Institusi’. Pertanyaan seperti: “Apakah DeFi merupakan ancaman bagi perbankan konvensional dan lembaga keuangan?” Serta, “Dapatkah institusi memperoleh manfaat dari DeFi?” juga turut dibahas dalam panel ini.

Para panelis yang membahas pertanyaan-pertanyaan ini adalah Peter DeMeo, Head of Digital Asset Wallet Infrastructure IBM; Marouen Zelleg, Strategic Sales Director ConsenSys; Valeriya Minaeva, Partnerships & Comms 1inch; serta Sagar Desai, Institutional Sales, Trading, & Prime (APAC) Coinbase. Adapun moderator panel diskusi ini adalah Steven Suhadi yang merupakan co-founder Standard Alpha dan ICN.

Kemudian, panel berikutnya membahas tentang ‘Mengidentifikasi Siklus Market Kripto’ untuk mencari tahu seberapa besar peran makro ekonomi bagi market kripto dan apakah siklus kripto 4 tahun masih relevan.

Panel Diskusi Pertama Coinfest Asia 2022
Dokumentasi: Be[In]Crypto Indonesia

Panel diskusi ini dihadiri oleh Michelle Maiuri, Global Marketing Director Deepcoin; Karl Mohan, General Manager APAC Crypto.com; dan Ingrid Sia, Head of PsyOps Nansen. Jalannya diskusi ini dipandu oleh Olivia Sim yang merupakan Project Leads dari Eli5 DeFi.

Selanjutnya, panel diskusi yang ketiga membahas tentang ‘Realitas Ekonomi Metaverse’. Panel ini mengulas pertanyaan, seperti “Akankah metaverse memengaruhi cara orang berinteraksi dan mengubah perilaku konsumen?” Atau, “Apakah itu hanya buzzword yang dapat digunakan untuk marketing?”

Dokumentasi: Be[In]Crypto Indonesia

Para panelis dalam sesi ini; antara lain: Aldi Raharja, Head of Blockchain Solutions Metaverse Indonesia WIR Group; Hrish Latikar, co-founder & CEO di Superworld; dan Arief Widhiyasa, CEO Mythic Protocol. Agenda ini dipandu oleh Aditya Hadi Pratama yang merupakan jurnalis TechInAsia (TIA).

Mengurasi Risiko Kripto & Web3, Membedah Potensi GameFi

Berikutnya, panel diskusi membedah ‘Peluang Ekonomi yang Muncul: Menggabungkan Permainan dan Keuangan’. Dengan narasi bahwa GameFi sebagai tren terpanas, forum ini mencoba untuk mencari tahu seberapa besar peran GameFi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Para pembicara adalah Kevin O’Hara, co-founder Polemos, dan Marrtin Hoon yang merupakan founder & CEO MetaOne. Sementara jalannya diskusi ini dipandu oleh Prakash Somosundram yang merupakan CEO & co-founder dari Enjinstarter.

Panel diskusi lain yang tidak kalah menarik dikupas oleh David Pan, Head of Solution Consulting Advance.AI; Abdul Mutalib, founder Asset Management Digital Group; Sharon Lourdes Paul, co-founder & CEO Headquarters; dan Daniel Pang, Regional Director di Comply Advantage. Jalannya obrolan ini dipandu oleh Max Carmichael-Jack yang merupakan Head of Research di Cryptonary.

Mereka berkumpul untuk membahas ‘Mengurangi Risiko Kripto & Web3’, dengan mencari strategi manajemen risiko terbaik untuk permasalahan saat ini dalam pelanggaran keamanan dan krisis yang ada di blockchain dan dApp.

Panel diskusi dilanjutkan dengan mencari tahu ‘Apakah Game Web3 adalah The Rising Economy di Asia?’ Akankan game blockchain menjadi kekuatan pendorong ekonomi di Asia? Bisakah orang-orang meninggalkan pekerjaan konvensional mereka untuk mencari nafkah dari game blockchain?

Para panelis yang menghadiri diskusi ini termasuk Peter Ing, founder Blockchain Space; Andre Tirto selaku co-founder – operational di Metabase; Irene Umar, co-founder & Indonesia Country Manager di YGG SEA; Khanh Nguyen selaku CEO Thetan Arena. Mark Rydon yang merupakan Chief Brand Officer di Meta1network memandu jalannya diskusi ini.

Perbankan di Aset Digital, The Ethereum Killer, Membangun Proyek NFT

Kemudian, Felita Setiawan, selaku Director di Coinvestasi, memandu jalannya panel diskusi yang membahas tentang ‘Perbankan di Aset Digital’. Beberapa pertanyaan yang muncul adalah: berapa lama lagi bagi bank untuk mengadopsi teknologi blockchain dan kripto secara keseluruhan? Atau, jika itu terjadi, apakah bank konvensional akan gulung tikar?

Adapun para pembicara termasuk Rene Michau, Global Head Digital Assets di Standard Chartered; Markus Liman, Chief Investment Officer di BRI Ventures; Ning Ji, Associate General Counsel di Anchorage; dan Charles Kok, Director di UOB Venture Management.

Panel diskusi yang cukup ’seksi’ membahas tentang ‘Siapa yang Menjadi The Real Ethereum Killer?’ Antara desentralisasi, skalabilitas, dan keamanan, apa yang diperlukan untuk melengserkan Ethereum sebagai blockchain nomor 1 yang turut menawarkan smart contract

Dengan tema ini, para pembicara mencoba mencari tahu jawabannya, dipandu langsung oleh Emily Parker selaku Executive Director of Global Content di CoinDesk. Mereka yang hadir untuk mendiskusikan hal ini termasuk Tamar Menteshashvili, Ecosystem Growth di Solana; Oliver Barket, Funding Team – Grants Operations Manager di NEAR; Gwendolyn Regina, Investment Director di BNB Chain; dan Emilio Canessa, Special Project Manager di Internet Computer Protocol.

Forum diskusi terakhir membahas tentang ‘Membangun Proyek NFT yang Diakui’ untuk mencari tahu bagaimana cara memulai sebuah proyek NFT. Panel ini diisi oleh pembicara yang menggunakan pseudonym 2DVamp dari SVS; Nick Yudha selaku CEO Arktivak; Hadrian Rezanova, co-founder / COO di Karafuru; dan Rahmat Albariqi, CEO Paras. Ruanth Chrisley Thyssen selaku Sound Designer MetaRupa memandu jalannya diskusi ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang Coinfest Asia 2022? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori