Lihat lebih banyak

Content Creator Cina Tertarik Gunakan Arweave untuk Lawan Sensor

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Content creator di Cina telah beralih pada NFT dan Arweave untuk membantu mereka dalam peperangan melawan sensor.
  • Arweave menciptakan banyak salinan dari data yang sama pada lokasi berbeda secara global.
  • Pada bulan Maret 2020, Arweave mengumpulkan pendanaan US$8 juta dari Andreessen Horowitz, Coinbase Ventures, dan Union Square.
  • promo

Warga Cina mengubah NFT yang tersimpan pada blockchain menggunakan Arweave untuk merekam momen-momen pandemi dan media lain yang dapat disensor.

Arweave, sebuah solusi penyimpanan berbasis blockchain, merupakan sebuah tipe blockchain baru yang menggunakan landasan Hukum Moore tentang penurunan biaya penyimpanan data. Pengguna melakukan pembayaran di muka untuk penyimpanan selama 100 tahun, dengan harga kurang dari 1 sen per megabyte. Bunga yang diperoleh akan menutupi biaya penyimpanan yang semakin berkurang selamanya. Lebih dari 1 juta data saat ini telah tersimpan dalam permaweb, dengan sekitar 200 aplikasi yang sudah dikembangkan.

Bagi banyak warga Cina, menggunakan blockchain untuk merekam momen-momen tak terlupakan dari pandemi Covid-19 telah menjadi sesuatu yang lumrah. Ketika Maret 2020 lalu, Arweave mengumpulkan pendanaan senilai US$8 juta dari Andreessen Horowitz (a16z), Coinbase Ventures, dan Union Square. Dana itu membantu melawan kembali penyensoran pemerintah terkait pandemi.

Meski koleksi NFT besar, termasuk BAYC dan CryptoPunks telah memimpin penjualan di pasar, rupanya avatar gambar profil memiliki sedikit signifikansi bagi warga negara Cina yang telah menderita akibat lockdown ketat di sejumlah kota besar Cina.

“Siksaan berat kami harus diingat,” ujar Dereck Yi, seorang pengacara di perusahaan teknologi di Shanghai yang bertanggung jawab untuk mencetak banyak NFT. Sebagian besar dari NFT tersebut kini sudah terdaftar di OpenSea dan dijual dengan harga yang sangat rendah. Pasalnya, nilai dari NFT tersebut tidak terletak pada nilai artistiknya, melainkan pada sesuatu yang lebih mendalam.

“Memori tidak untuk dijual,” tegas Yi. Sebuah video klip berisi permintaan bantuan, bernama “Voices of April“, telah dicetak (minted) oleh banyak orang. Sementara itu, yang lain bergegas menyimpan video klip itu di Arweave, sehingga datanya terekam secara permanen selamanya dalam hard drive berbasis blockchain.

Makin Banyak Content Creator yang Bergabung dengan Arweave

Sebagai upaya untuk terus melewati sensor, content creator lain beralih ke Arweave untuk membuat data cadangan dari podcast dan kiriman yang sebelumnya mereka buat di Weibo.

Salah satu penerbit di Cina menggunakan blockchain tersebut untuk menyimpan secara permanen artikel yang ditulis oleh 100.000 orang penulis.

Mirip dengan hal itu, LikeCoin, memiliki sebuah pengaya (plug-in) WordPress untuk melestarikan konten.

“Jika Anda punya sebuah artikel, selama Anda pikir itu cukup penting untuk disimpan secara permanen sebagai sejarah manusia, Anda bisa melakukannya,” jelas Kin Ko, pendiri LikeCoin.

Teknologi dari Ko sudah digunakan sebelumnya oleh warga Hong Kong, yang saat itu sempat berputusa asa untuk melestarikan arsip konten dari Radio Television Hong Kong. Langkah tersebut muncul setelah adanya pengumuman dari penyiar bahwa mereka akan mulai menghapus konten yang berusia lebih dari 1 tahun.

Mundur ke tahun 2019, rekaman video penyerangan terhadap sekelompok pemrotes mengakibatkan turunnya kepercayaan publik kepada penegakan hukum, sehingga membuat konten video itu menjadi bermuatan politik dan meningkatkan kemungkinannya untuk dihapus.

Pada akhirnya, pelestarian data menjadi hal terpenting dalam penggunaan teknologi dari Ko yang baru lahir ini.

Lokasi Penyimpanan yang Banyak adalah Kunci Pelestarian Data

Dalam sebagian besar kasus, suatu NFT mengandung informasi tentang lokasi penyimpanan online dari suatu item, alih-alih informasi terkait item itu sendiri. Jika item dihapus dari lokasi penyimpanan yang ditunjukkan oleh data NFT, maka saat kita mengklik NFT tersebut akan muncul pesan berbunyi, “404 error Not Found.”

Menurut seorang ahli MIT dari Digital Currency Initiative, jalan terbaik untuk melestarikan konten adalah dengan menciptakan “ketidakperluan”.

“Jadi, apabila seseorang ingin menurunkannya, mereka perlu menghadapi seluruh orang yang hosting salinan-salinan tersebut,” kata Neha Narula.

LikeCoin menggunakan Arweave untuk menyimpan data media di banyak lokasi. Dengan demikian, konten menjadi lebih sulit untuk disensor. Namun, metode seperti ini lebih mudah ditemukan menggunakan InterPlanetary File System (IPFS).

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori