Sejak kemunculannya, crypto wallet hanya dikenal sebagai bagian dari ekosistem aset virtual yang berfungsi sebagai alat penyimpanan aset digital. Namun, seiring dengan perkembangan, penyedia wallet mulai melakukan transformasi. Mereka mulai mengintegrasikan banyak fitur guna memaksimalkan pengalaman pelanggan di ranah Web3. Tidak terkecuali Bitget Wallet.
Data terbaru dari DappRadar menyebutkan, jumlah pelanggan Web3 setiap harinya di kuartal II/2024 sudah mencapai 10 juta orang. Hal itu terefleksi dari jumlah daily unique active wallet (DUAW). Capaian itu sekaligus memperlihatkan pertumbuhan sekitar 40% sejak kuartal terakhir dan menjadi level tertinggi sepanjang masa (ATH) yang pernah terjadi di industri.
Berbicara kepada BeinCrypto, Chief Operating Officer (COO) Bitget Wallet, Alvin Kan, mengatakan perusahaan berupaya menangkap hal tersebut dengan menyediakan wallet yang mumpuni kepada investor. Dalam kacamatanya, wallet tidak hanya menjadi alat self-custody kripto, tetapi juga pintu gerbang untuk menjelajah ekosistem Web3 yang lebih luas.
“Saya percaya bahwa hal-hal yang paling menyenangkan di ruang kripto sebenarnya tidak terjadi di exchange, melainkan di Web3. Banyak orang yang berbicara soal degen, real-world asset (RWA), dan hal-hal lain di Web3. [Karenanya,] Web3 wallet akan menjadi jalan bagi masyarakat untuk masuk ke dalamnya,” jelas Kan.
Transfer Multi-Chain Masih Jadi Tantangan
Namun, untuk mendorong adopsinya menjadi lebih agresif, Kan mengakui terdapat sejumlah tantangan di industri. Ini termasuk soal user interface/user experience (UI/UX) dan juga perihal transfer multi-chain.
Menurutnya, banyak pengguna yang masih mengalami kesulitan untuk bisa memindahkan token mereka ke jaringan lain di wallet. Nah, di Bitget Wallet, investor bisa melakukannya dengan mudah lewat fitur swap.
“Swap menjadi fitur fundamental dalam wallet, karena layanan tersebut juga menggabungkan lapisan multi-chain. Pengguna bisa memilih token dan blockchain mana yang akan digunakan. Mereka bisa memilih untuk menggunakan Solana, EVM, Aptos, Sui, Cosmos, dan lainnya, dan itu cukup mudah untuk dilakukan,” imbuh Kan.
Selain itu, soal edukasi bagi pelanggan juga menjadi salah satu hal yang disorot oleh jebolan LinkedIn itu. Dikatakannya, semakin bertambahnya jaringan secara sekaligus juga akan mendorong kompleksitas yang ada di dalamnya.
Sehingga, dengan menyederhanakan UI/UX, investor juga bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik sembari menjelajah Web3. Di samping itu, strategi untuk memanfaatkan artificial intelligence (AI) guna membantu sistem memberikan layanan yang dipersonifikasi dan personal juga bisa digunakan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
“Keamanan wallet tetap menjadi hal utama bagi perusahaan, kami cukup yakin dengan aturan keamanan yang dijalankan perusahaan. Ditambah, Bitget juga memiliki protection fund senilai US$300 juta yang bisa disalurkan kepada pengguna yang terkena kerugian berdasarkan alasan tertentu. Selain itu, Bitget Wallet juga menggabungkan rangkaian keamanan GetShield canggih yang mengintegrasikan deteksi token risiko dan peringatan smart contract untuk menjaga keamanan pengguna kami,” ungkap Kan.
Dana yang proporsinya terbagi antara Bitget dan Bitget Wallet itu dipercaya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi pelanggan untuk melakukan transaksi secara lebih aman.
Kan secara gamblang juga menyarankan agar investor tidak menyimpan seluruh dananya di dalam satu wallet. Hal itu ditekankannya sebagai bagian dari diversifikasi risiko.
Bitget Wallet Rilis Token BWB
Pada Mei lalu, Bitget Wallet resmi merilis token ekosistem, BWB. Token tersebut, menurut Kan, akan berfungsi sebagai alat untuk membangun jaringan. Pengguna juga bisa mengonversi poin BWB yang terkumpul menjadi token.
Karena lahir sebagai token ekosistem, token BWB juga bisa digunakan untuk menjelajah ekosistem Bitget.
“Melalui token ekosistem, kami bisa mendorong pembangunan lebih banyak lagi di Bitget Wallet. Di sisi lain, kami juga bisa menawarkan pengguna fitur yang berbeda di ekosistem,” tutur Kan.
Dalam laman resminya dijelaskan bahwa total pasokan token ditetapkan mencapai 1 miliar BWB, di mana 5% di antaranya didedikasikan sebagai airdrop ke komunitas untuk meningkatkan partisipasi.
Sebagai informasi, saat ini perusahaan mengeklaim sudah memiliki dan mengelola 20 juta akun. Dengan diluncurkannya token ekosistem, perusahaan sudah selangkah lebih dekat untuk mewujudkan ambisinya membentuk ekosistem kripto di dalam satu payung, Bitget Wallet.
“Wallet harus menjadi ekosistem dengan fitur yang berbeda, mulai dari swap, NFT, launchpad, earning, dan di masa depan, Anda akan bisa membeli token premarket dan sebagainya di Web3 Wallet,” ungkapnya.
Dirinya berharap dengan adanya Bitget Wallet, banyak orang di dunia yang akan lebih mengenal Web3. Setiap orang juga bisa mendapatkan pemahaman terkait Web3 dari fitur andalan Bitget Wallet, mulai dari chart, TG Bot, swap, token BWB, serta fitur lainnya.
Sebagai bagian dari upaya perusahaan dalam meningkatkan kemampuan ekosistem DeFi, baru-baru ini Bitget Wallet meluncurkan TONNECT 2024 untuk memposisikan dirinya sebagai dompet teratas di ekosistem TON. “Dompet ini juga merupakan dompet pertama yang mendukung kemampuan MPC di jaringan TON,” pungkas Kan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.