Seiring dengan bertumbuhnya ekosistem pasar aset digital, potensi ancaman yang dilayangkan oleh para pelaku kejahatan di ruang kripto juga bertambah besar. Laporan dari Cybersecurity Ventures mengungkapkan, pada tahun 2025 mendatang, kerugian akibat kejahatan siber diprediksi akan melonjak menjadi US$10,5 triliun, melesat dari posisi 2015 yang menelan kerugian sebanyak US$3 triliun.
Hal itu membuat keamanan siber menjadi salah satu titik kritis yang wajib dijaga oleh pelaku kipto guna menavigasi lanskap industri kripto yang dinamis. Melalui pemeringkatan yang digelar oleh salah satu perusahaan keamanan blockchain global, CertiK Skynet, Indodax yang merupakan perusahaan kripto asli Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-13 untuk keamanan siber.
Pemeringkatan yang dilakukan CertiK mengukur banyak aspek, mulai dari keamanan fundamental, keamanan siber, operasional, komunitas, listing security, dan juga market.
Menurut CertiK, perusahaan tidak menemukan adanya insiden keamanan dalam 90 hari terakhir yang pada akhirnya menyematkan skor sebesar 79,79 dengan peringkat A.
Menyikapi hal itu, Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan, menjelaskan, peringkat tinggi Indodax dalam keamanan siber menunjukkan bahwa langkah ketat dan investasi perusahaan dilakukan untuk melindungi aset dan juga data pengguna, utamanya yang berkaitan dengan potensi kerugian akibat kejahatan siber yang meningkat.
“Kami secara terus-menerus berupaya mengatasi ancaman siber yang semakin kompleks. Sebab, keamanan dana dan data member merupakan prioritas utama,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Ancaman Siber yang Meningkat
Di Indonesia, kasus kebocoran data pribadi semakin sering terjadi dan menjadi perhatian utama di semua sektor, termasuk industri kripto. Kebocoran data yang memengaruhi jutaan orang menunjukkan betapa pentingnya memiliki sistem keamanan yang kuat.
Oscar menambahkan, kejahatan siber bisa mengancam siapa saja termasuk para investor kripto. Untuk itu, dirinya mengimbau para investor untuk selektif dalam menggunakan layanan dan pastikan bahwa entitas tersebut menerapkan standar keamanan tinggi dan memiliki langkah perlindungan data yang efektif.
“Misalnya, aktivasi fitur autentikasi dua faktor (2FA). Hal ini penting guna menambah lapisan perlindungan dan mencegah akses tidak sah masuk secara sembarangan,” tutupnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang pemeringkatan CertiK soal keamanan salah satu crypto exchange Indonesia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.