Trusted

Nilai Transaksi Kripto Indonesia Anjlok, Bappebti Sebut Pasar Masih Kondusif

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto winter ternyata turut menghampiri Indonesia. Anjloknya harga kripto diduga jadi salah satu penyebab lesunya nilai transaksi kripto di Tanah Air.
  • Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai transaksi kripto pada periode Januari hingga Agustus 2022 hanya mencapai Rp249,3 triliun.
  • Terkait hal ini, pihak Bappebti nyatakan pasar kripto dalam negeri masih aman, karena meskipun sedang turun, pasar tetap kondusif.
  • promo

Crypto winter rupanya juga menghampiri Indonesia. Anjloknya harga kripto diduga menjadi salah satu penyebab lesunya nilai transaksi kripto di Tanah Air. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai transaksi kripto di Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2022 hanya mencapai Rp249,3 triliun.

Padahal, sepanjang tahun 2021, total nilai transaksi kripto mencapai Rp859,4 triliun. Artinya, dalam kurun waktu 8 bulan pada tahun 2022, total transaksi kripto di Indonesia baru mencapai 29,01% dari total transaksi pada tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menjelaskan terdapat 16,1 juta pelanggan aset kripto terdaftar di Tanah Air sampai dengan Agustus 2022.

“Dari angka tersebut, artinya rata-rata penambahan jumlah investor kripto terdaftar di Indonesia setiap bulan mencapai 725 ribu orang,” jelas Jerry Sambuaga.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan ke depannya akan terus melakukan sinergi dengan pemangku kepentingan demi menciptakan ekosistem digital yang solid. Dengan begitu, Indonesia diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang optimal dari hadirnya ekonomi digital.

Pasar Kripto Indonesia Masih Aman

Menyikapi turunnya nilai transaksi kripto di Tanah Air, Kepala Biro Pembinaan & Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menegaskan kondisi pasar kripto dalam negeri masih kondusif.

Menurutnya, pelemahan harga kripto dipicu oleh aset kripto berkapitalisasi pasar besar seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Tether USD (USDT), yang pada akhirnya ikut menarik turun kapitalisasi pasar alternative coin (altcoin) lainnya. Dari sini, banyak investor yang memutuskan menahan diri untuk melakukan transaksi.

“Pasar kripto dalam negeri masih aman, karena meskipun sedang turun, pasar tetap kondusif lantaran investor dalam negeri menggunakan platform trading yang resmi terdaftar di Bappebti. Sehingga, dari sisi know your customer (KYC) dapat terlacak dengan jelas kapasitas dan keberadaan pengguna,” ungkap Tirta Karma Senjaya kepada BeInCrypto.

Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa lesunya nilai transaksi pasar kripto Tanah Air juga dipicu oleh beberapa faktor eksternal. Hal itu termasuk karena terjadinya pelemahan ekonomi secara global, naiknya suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), serta konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina turut ikut memicu terjadinya penurunan dalam industri kripto.

Crypto winter berdampak pada pasar investasi baik saham, futures komoditi, kripto, dan perusahaan rintisan [startup]. Sehingga, ada beberapa perusahaan yang harus collapse,” tambahnya.

Beberapa pengamat kripto, ungkap Tirta Karma Senjaya, juga menyampaikan pandangan bahwa aset dengan kapitalisasi pasar besar masih akan bertahan. Mengutip data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin sudah turun hingga 57% secara year-to-date (YTD). Sementara itu, Ether mengalami penurunan harga mencapai 62%.

2023 Diprediksi Merupakan Fase Awal Bullish

Mengutip pernyataan pengamat, tahun 2023 diprediksi sudah mulai memasuki fase awal bullish. Namun, hal tersebut tetap tidak dapat dipastikan karena faktor makro ekonomi juga akan menjadi sentimen utama dalam pergerakan pasar kripto.

General Partner Race Capital, Edith Yeung, menuturkan bahwa industri kripto akan menjadi lebih hangat dari biasanya. Pasalnya, dengan penurunan harga Bitcoin, hal itu akan mendorong lebih banyak orang untuk membeli lebih banyak demi keuntungan jangka pendek.

Menurutnya, secara jangka panjang Bitcoin tetap dalam fase bullish. Hal itu dikarenakan prinsip dari investasi Bitcoin itu sendiri yang memang dimaksudkan untuk long term.

“Sebenarnya, daya tariknya berada pada kenyataan bahwa kripto berkaitan dengan web3,” kata Edith Yeung.

Web3 sendiri memang telah menjadi kata kunci utama bagi mereka yang sekarang mengikuti perkembangan dunia kripto. Pasalnya, teknologi yang melandasi ekosistem kripto termasuk blockchain dipercaya dapat memegang peran penting di dalamnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori