Persetujuan ETF Bitcoin spot (exchange-traded fund) baru-baru ini menandai momen penting di pasar kripto. Deretan ETF ini sukses memulai perdagangan dengan volume yang mencetak rekor. Di saat yang sama, Coinbase juga mencapai volume transaksi tertinggi pada meja over-the-counter atau OTC mereka.
Terlepas dari tonggak sejarah ini, ETF Bitcoin sekarang sedang diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan dengan Bitcoin spot. Fenomena ini menandakan tren pasar yang unik.
Koreksi Harga Bitcoin Baru Saja Dimulai
Persetujuan ETF Bitcoin spot ternyata tidak mendapatkan respons optimis seperti yang diantisipasi. Dalam laporan eksklusif kepada BeInCrypto, para analis CryptoQuant mengungkapkan bahwa tonggak sejarah ini justru berujung pada aksi “sell the news“, yakni sebuah strategi jual saat sudah jadi berita. Akibatnya, terjadi penurunan harga Bitcoin sebesar 15% sejak tanggal 11 Januari, dari angka US$48.700 menuju level terendah US$41.500.
Menurut CryptoQuant, koreksi harga Bitcoin yang sedang berlangsung saat ini berpotensi berlanjut. Hal ini dipicu oleh aktivitas jual yang masih terus dilancarkan oleh para trader jangka pendek serta holder besar Bitcoin. Adapun langkah ini mencerminkan sikap ‘menghindari risiko’ yang lebih luas di pasar. Apalagi, tekanan jual ini semakin diperparah oleh fakta bahwa margin profit yang belum terealisasi belum cukup merosot untuk mengindikasikan bahwa penjual telah mencapai titik jenuh.
“Beberapa metrik dan indikator on-chain masih mengindikasikan [bahwa] koreksi harga mungkin belum usai, atau setidaknya, reli baru belum akan terjadi [dalam waktu dekat]… Data on-chain menunjukkan aktivitas jual yang tinggi dari trader/investor jangka pendek. Aktivitas jual semacam ini masih tetap tinggi [meski] setelah terjadi penurunan harga,” ungkap analis CryptoQuant.
Menariknya, meja perdagangan OTC dari crypto exchange Coinbase menyaksikan rekor volume tertinggi pada hari pertama peluncuran ETF Bitcoin. Lebih dari 443.000 Bitcoin yang setara dengan US$19 miliar telah diperdagangkan pada hari itu. Selain itu, untuk pertama kalinya sejak Maret 2021, Bitcoin fund diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan dengan Bitcoin spot. Hal ini terjadi utamanya berkat konversi Grayscale Bitcoin Trust menjadi ETF Bitcoin spot.
Namun, pasca persetujuan ETF, permintaan investor untuk Bitcoin di AS telah menyusut. Kondisi ini terlihat dari nilai premium Coinbase yang berubah menjadi negatif untuk pertama kalinya pada tahun 2024.
Dari sudut pandang valuasi jangka pendek, harga Bitcoin telah turun ke level yang lebih stabil. Adapun profit holder jangka pendek yang belum terealisasi menyusut dari 48% pada Desember 2023 menjadi 16% usai penurunan harga baru-baru ini. Namun, seorang analis dari CryptoQuant mengutarakan kepada BeInCrypto bahwa turunnya margin profit ke bawah 0% mungkin perlu terjadi untuk menandakan titik terendah harga secara resmi.
Terakhir, Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) telah anjlok di bawah moving average 90 harinya untuk pertama kalinya sejak Agustus 2021. Hal ini menunjukkan terhentinya aliran Bitcoin ke crypto exchange derivatif, yang kerapkali menandakan sikap kehati-hatian para investor. Dan secara historis, hal ini juga seringkali menjadi pendahulu dari bear market atau koreksi harga Bitcoin yang akan datang.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi CryptoQuant terkait kelanjutan koreksi harga Bitcoin (BTC)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.