Pihak yang mengelola FTX Group saat ini dalam mengarungi proses kebangkrutan dan restrukturisasi pada hari Selasa (17/1) melaporkan bawa ada sekitar US$5,5 miliar aset likuid yang telah diidentifikasi. Dari angka itu, terdapat US$3,5 miliar dalam aset kripto. Lantas, token kripto apa saja yang masuk dalam daftar aset yang diklaim likuid itu?
Adapun semua nilai dolar Amerika Serikat (USD) yang tercantum dalam presentasi terbaru ini ditentukan oleh debitur FTX menggunakan informasi awal pada saat pengajuan kebangkrutan pada November 2022.
Sebagai pengingat, deretan aset kripto yang dimiliki FTX Group yang masuk dalam jurang kebangkrutan menimbulkan kekhawatiran bahwa token-token tersebut dapat dijual, sehingga menyebabkan jatuhnya harga market kripto terkait.
Debitur adalah perusahaan atau individu yang berutang kepada kreditur. Sedangkan kreditur adalah pihak yang memberikan kredit seperti uang, produk, hingga jasa kepada debitur.
Deretan Kripto yang Dimiliki FTX Group
Dalam laporan itu, entitas FTX.com, FTX US, dan Alameda Research memiliki sekitar US$685 juta dalam bentuk native token Solana (SOL). Kemudian, mereka memiliki sekitar US$529 juta native token FTX yaitu FTT.
Menariknya, Sam Bankman-Fried (SBF), tokoh utama di balik FTX dan Alameda, yang kritis terhadap Bitcoin, rupanya memiliki sekitar US$268 juta dalam BTC. Selanjutnya, entitas itu memiliki sekitar US$90 juta dalam wujud Ether (ETH).
FTX yang turut berinvestasi di jaringan blockchain layer-1 (L1) Aptos turut memiliki sekitar US$67 juta dalam bentuk APT. Kemudian, Dogecoin (DOGE) yang dimiliki mencapai sekitar US$42 juta. Sedangkan terdapat sekitar US$29 juta dalam bentuk Ripple (XRP).
Lalu, native token Polygon (MATIC), yang merupakan penskalaan layer-2 (L2) yang berada di atas jaringan blockchain Ethereum, bernilai sekitar US$39 juta. Selanjutnya, token BitDAO (BIT) yang dimiliki menyentuh angka sekitar US$35 juta.
Ternyata, kerajaan SBF turut tertarik dengan proyek blockchain TON yang terafiliasi dengan Telegram. Mereka ditaksir memiliki sekitar US$31 juta Toncoin. Untuk stablecoin yang diperkirakan meliputi Tether USD (USDT), USD Coin (USDC), hingga DAI yang dikelola oleh MakerDAO, mencapai sekitar US$245 juta.
Sementara itu, terdapat berbagai token kripto lainnya berjumlah sekitar US$1,27 miliar. Token kripto ini berada di sejumlah crypto exchange lain. Debitur FTX yang dipimpin John J. Ray III mengaku saat ini memiliki visibilitas terbatas ke dalam komposisi saldo dari kripto-kripto ini. Usai detail lebih lanjut telah diperoleh, informasi yang diberikan sejumlah crypto exchange kemungkinan besar akan meningkatkan saldo token kripto tertentu yang telah dijabarkan di atas.
Selain kripto yang dinilai likuid, dipaparkan pula 20 aset kripto teratas yang dinilai tidak likuid di FTX Group. Adapun secara total terdapat sekitar 200 jenis token yang masuk dalam daftar aset kripto yang tidak likuid di FTX.
Aset kripto yang tidak likuid itu termasuk sekitar US$1,98 miliar dalam bentuk Serum (SRM). Selain itu, ada pula token LUNA (versi Wormhole) hingga Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) dalam ‘versi yang dibungkus’ di jaringan Solana yang berada dalam kategori ini.
Terkait temuan ini, Adam Cochran, yang merupakan partner di Cinneamhain Ventures, mengatakan bahwa, “Jadi likuidator menghitung harga token pada hari pengajuan kebangkrutan FTX. Mereka menganggap US$529 juta FTT sebagai ‘likuid’ dalam perhitungan, serta US$685 juta SOL yang akan menghancurkan market token ini secara besar-besaran.”
- Baca Juga: SBF Perintahkan CTO FTX Buat Backdoor agar Alameda Bisa Pinjam US$65 Miliar Dana Pelanggan
Rincian Investasi di Sekuritas (Efek) dan Proyek Kripto
Selain aset kripto, FTX Group lewat rekening pialang Alameda memiliki sekitar US$268 juta dalam bentuk investasi di sekuritas (efek).
Angka itu, termasuk berasal dari US$197 juta yang berada di Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). Sekitar US$45 juta ada di Grayscale Ethereum Trust.
Kemudian terdapat US$21 juta di Bitwise 10 Crypto Index Fund. Kembali lagi, ada US$4 juta di instrumen investasi yang disediakan oleh Grayscale, yang meliputi Ethereum Classic Trust, Litecoin Trust, dan Digital Large Cap Fund.
Selanjutnya, FTX Group ditaksir melakukan lebih dari 300 transaksi investasi dengan nilai sekitar US$4,6 miliar.
Investasi itu dikucurkan ke sejumlah entitas kripto termasuk Mysten Labs yang mengembangkan blockchain L2 Sui yang rencananya akan dirilis pada tahun 2023; Yuga Labs yang merupakan tim di balik proyek non-fungible token (NFT) Bored Ape Yacht Club (BAYC); serta proyek kripto lainnya seperti Near Protocol, Fuel, 1inch, hingga Lido.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.