Agen kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan mengubah hampir setiap aspek tempat kerja. Seiring semakin banyaknya sistem otonom ini diintegrasikan ke dalam proyek kripto dan blockchain, muncul pertanyaan mengenai berapa lama lagi sebelum agen AI muncul di area kerja mainstream.
BeInCrypto berbicara dengan perwakilan dari Coinbase, Theoriq, O.xyz, 0G Labs, dan Balance.fun untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kerja agen AI, area tempat kerja mana yang akan paling terpengaruh, dan bagaimana cara terbaik mempersiapkan kedatangan permanen mereka.
Kebangkitan AI Agents
Agen AI telah menjadi topik hangat di Web3 sebagai subbagian dari kecerdasan buatan.
Teknologi ini mendorong perubahan di berbagai sektor, menawarkan penghematan biaya dan peningkatan produktivitas. Ini juga mempengaruhi cara pengambilan keputusan dan mendefinisikan ulang peran pekerjaan.
Sistem ini membuat keputusan dan melakukan tugas secara mandiri. Berbeda dengan bot AI, mereka beradaptasi dengan tugas dan menangani proses multi-langkah dengan otonomi yang berorientasi pada tujuan. Mengingat kemampuan mereka yang luas, agen AI juga memicu kekhawatiran karena gangguan yang dapat mereka sebabkan pada dinamika tenaga kerja saat ini.
Menurut laporan terbaru dari All About AI, hampir sepertiga pekerja di seluruh dunia khawatir bahwa kemajuan AI dapat menggantikan pekerjaan mereka dalam tiga tahun ke depan. Potensi di balik agen-agen ini semakin memvalidasi ketakutan mereka.
“Ini dapat meningkatkan efisiensi ekonomi dan inovasi tetapi juga menyebabkan penggantian pekerjaan, memerlukan pelatihan ulang bagi pekerja yang terdampak. Secara sosial, ini dapat memperlebar kesenjangan tanpa akses yang adil, sambil mendorong kemajuan dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan produktivitas,” ujar Michael Heinrich, Co-Founder dan CEO 0G Labs kepada BeInCrypto.
Dalam pernyataan awal bulan ini, CEO OpenAI Sam Altman memprediksi bahwa agen AI pertama dapat memasuki dunia kerja pada tahun 2025, mengubah cara bisnis beroperasi. Sementara itu, pasar sudah merasakan dampaknya.
Kekuatan Pasar Baru
Dampak agen AI pada pasar kripto sudah sangat luas. Menurut data dari Crypto.com, kecerdasan buatan muncul sebagai sektor dengan kinerja terbaik pada tahun 2024, dengan agen AI khususnya mencatatkan pengembalian log terbesar sebesar 186%.

Keberhasilan ini juga meluas ke inovasi dalam industri blockchain.
“Investasi dalam proyek Blockchain terkait AI juga melonjak sebesar 340% dari tahun ke tahun pada 2024. Pada 2025 diprediksi bahwa lebih dari 80% transaksi blockchain akan melibatkan agen otonom, menandai perubahan dalam cara jaringan terdesentralisasi beroperasi,” terang Ahmad Shadid, Founder dan CEO O.xyz kepada BeInCrypto.
Proyek agen AI utama yang telah mendapatkan perhatian selama setahun terakhir menunjukkan potensi mereka untuk aplikasi industri yang lebih luas.
Proyek Kripto Berbasis AI Terkemuka
Virtuals Protocol, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan memonetisasi agen AI menggunakan token kripto, berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan agen AI tahun lalu.
Salah satu contohnya adalah Aixbt, seorang influencer bertenaga AI yang diluncurkan di platform pada bulan November. Aixbt menggunakan pembelajaran mesin, pemrosesan bahasa alami, dan analitik prediktif untuk memberikan wawasan kepada pengguna tentang pasar kripto. Dengan mengotomatisasi analisis pasar, ia menyarankan strategi perdagangan berdasarkan probabilitas.
“Agen AI sudah membuat gelombang di sektor kripto, dimulai sebagai agen “sosial” atau “kepribadian”. Agen-agen ini mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk memberikan wawasan dan komentar berharga kepada pengguna. Mereka telah menarik perhatian luas, menunjukkan potensi AI di Web3,” papar Ron Bodkin, Founder di Theoriq.
Truth Terminal adalah agen AI lain yang menggabungkan kreativitas budaya dengan fungsionalitas blockchain. Ini paling dikenal karena menciptakan “Goatse Gospel,” sebuah narasi unik yang dihasilkan AI yang menginspirasi meme coin GOAT.
Tapi ini bukan hanya tentang meme. Ini memanfaatkan AI untuk menghasilkan konten viral dan ide-ide inovatif yang beresonansi dengan komunitas.
“Meme coin – sektor yang sering dianggap sebagai ceruk – telah menunjukkan kekuatan agen otonom. GOAT,” meme coin yang mencapai valuasi US$937 juta menurut laporan Bitget, mencontohkan hal ini. Terminal of Truths mempengaruhi kesuksesan koin ini. Dengan lebih dari 250.000 pengikut di X, ini menunjukkan bagaimana agen AI dapat berintegrasi dengan platform publik untuk mendorong keterlibatan dan pengambilan keputusan,” tambah Shadid.
Seiring agen AI semakin canggih, wawasan personalisasi, strategi otomatis, dan antarmuka intuitif mereka akan mengubah perdagangan kripto.
Perdagangan Aset Kripto Berbasis AI
Sementara tahun lalu sistem otonom ini terutama digunakan untuk pembuatan konten dan keterlibatan media sosial untuk menarik perhatian, agen AI dalam perdagangan kripto diprediksi menjadi tren utama pada 2025.
“Agen AI di Web3 telah mencapai valuasi pasar US$15 miliar pada akhir 2024, dengan proyeksi mencapai US$150 miliar pada akhir 2025,” terang Bodkin.
Mengingat otonomi bawaan mereka, agen AI dapat bertindak secara mandiri. Karena mereka bukan manusia, mereka dapat bekerja selama 24 jam.
“Tujuan pengembangan masa depan agen AI adalah menjadi manusia yang lebih cerdas, berkinerja lebih baik di bawah aturan permainan yang ada. Bukan berarti harus mengubah aturan permainan,” ujar Norris Wang, Co-Founder di platform pendamping game Balance.fun.
Keunggulan agen AI dibandingkan manusia memungkinkan mereka untuk terus memantau kondisi pasar dan melakukan tindakan berdasarkan parameter yang telah ditentukan tanpa memerlukan intervensi pengguna secara konstan.
Mereka dapat berfungsi secara efektif sebagai asisten mandiri untuk mengelola portofolio kripto dan melakukan perdagangan.
“Agen AI akan mengotomatisasi strategi perdagangan, menyederhanakan transaksi kompleks, dan membuat kripto lebih ramah pengguna. Bayangkan bisa berdagang, mengelola portofolio Anda, atau bahkan membayar makanan cepat saji hanya dengan perintah suara,” ucap Nemil Dalal, Kepala Platform Pengembang Coinbase.
Menurut Shadid, agen AI akan memiliki dampak yang sangat kuat pada staking kripto dan tata kelola DAO.
“Pada Januari 2025 lebih dari 10.000 agen AI beroperasi dalam ekosistem Web 3. Dalam staking, agen AI dapat mengoptimalkan partisipasi dengan menganalisis kondisi jaringan secara real-time, yang secara signifikan meminimalkan risiko. Staking manual memerlukan pengawasan konstan, sementara agen ini menyesuaikan strategi secara otonom untuk menjaga efisiensi. Juga, dalam mengelola DAO, agen AI dapat mengotomatisasi tugas seperti alokasi dana, pemungutan suara proposal, dan pemantauan tata kelola. Otomatisasi real-time ini menghilangkan hambatan, menciptakan ruang lingkup yang lebih layak untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tidak bias,” tambahnya.
Kemajuan yang telah dicapai agen AI di sektor kripto saja menggambarkan potensi mereka di industri lain.
Dampak AI Agent Akan Luas
Menurut data MarketsandMarkets, pasar agen AI global diperkirakan akan tumbuh dari US$5,1 miliar pada 2024 menjadi US$47,1 miliar pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan yang diproyeksikan sebesar 45%.

Kebutuhan akan otomatisasi dan efisiensi di sektor seperti kesehatan, keuangan, dan layanan pelanggan akan sangat mendorong lonjakan pertumbuhan ini.
“Pada 2027, Deloitte memprediksi bahwa setengah dari perusahaan yang menggunakan AI generatif akan meluncurkan pilot AI agentic atau bukti konsep yang mampu bertindak sebagai asisten cerdas, melakukan tugas kompleks dengan pengawasan manusia minimal. Jensen Huang baru-baru ini menyatakan bahwa ‘departemen IT dari setiap perusahaan akan menjadi departemen HR dari agen AI di masa depan’ dan bahwa ‘Agen AI adalah peluang bernilai triliunan Dollar’. Agen sudah ada, dan mereka tidak melambat,” terang Bodkin.
Heinrich memberikan jawaban serupa:
“Di sektor kesehatan, AI terdesentralisasi dapat mengelola data pasien dengan aman, memastikan privasi dan kepatuhan terhadap regulasi. Di sektor keuangan, agen AI dapat mengeksekusi smart contract untuk perdagangan dan manajemen risiko, meningkatkan transparansi dan efisiensi. Manajemen rantai pasokan dapat memanfaatkan agen AI yang melacak produk secara real-time, memastikan keaslian dan mengurangi penipuan. Sektor-sektor ini, yang ditandai dengan umur panjang dan ketahanan terhadap volatilitas pasar, akan mendapatkan manfaat substansial dari integrasi agen AI pada infrastruktur AI L1 yang kuat,” ucapnya.
Bagi Wang, di sisi lain, agen AI akan memiliki dampak mendalam pada industri game. Dia mengharapkan pengaruh mereka akan menjadi transformatif.
“Di satu sisi, di sisi produksi, kemunculan agen AI memungkinkan lebih banyak game independen untuk menghasilkan produk berkualitas sangat tinggi hanya dengan ide yang bagus. Di sisi lain, di sisi konsumen, agen AI akan sangat mengubah masa depan game. Interaksi antara AI dan AI, serta antara manusia dan AI, akan menjadi arus utama untuk game masa depan,” ujar Wang kepada BeInCrypto.
Namun, dampak agen AI pada pasar kerja juga akan menghadirkan serangkaian peluang.
Munculnya Peluang Baru
Walaupun penggantian pekerjaan tidak bisa dihindari di tengah meningkatnya teknologi otonom, beberapa ahli percaya agen AI akan menciptakan pekerjaan baru dan meningkatkan permintaan untuk keterampilan tertentu.
“AI menciptakan banyak pekerjaan baru, dan, seiring dengan evolusi agen AI, kita akan memiliki lebih banyak lagi. Peran dalam membangun, memelihara, dan mengoptimalkan kerangka kerja berbasis AI akan semakin banyak dicari. Selain itu, posisi yang memastikan transparansi dan keselarasan etis sistem AI juga penting. Menurut saya, pekerjaan paling penting dalam AI adalah peran keterlibatan komunitas, yang berfokus pada mendorong partisipasi komunitas dan mengintegrasikan umpan balik ke dalam proses pengambilan keputusan AI,” ujar Shadid.
Menanggapi hal itu, Bodkin menambahkan:
“Meskipun agen AI pasti akan mengganggu kategori pekerjaan tertentu, mereka juga akan menciptakan berbagai peluang baru. Permintaan untuk profesional terampil dalam membangun serta mengelola sistem AI akan meningkat. Ini termasuk peran dalam pengembangan AI, keamanan siber, pengawasan etis, dan tata kelola. Kebangkitan agen AI bukan hanya pergeseran teknologi; ini adalah transformasi dalam cara kita memandang pekerjaan dan kolaborasi manusia-mesin.”
Namun, penggunaan agen AI yang bertanggung jawab dan mempersiapkan pekerja untuk dampaknya akan sangat penting saat teknologi ini mengubah tempat kerja di berbagai industri.
Penerapan AI Agent Memerlukan Manajemen Risiko yang Cermat
Pengembangan teknologi kecerdasan buatan terkonsentrasi di tangan beberapa perusahaan. Pemain utama termasuk Anthropic, Google DeepMind, IBM, Microsoft, dan OpenAI.
“Saat agen AI semakin kuat, penting agar kita tidak memiliki konsentrasi kekuasaan dan kontrol atas mereka dan kita memiliki tata kelola komunitas dengan insentif yang tepat untuk agen. Jika monopoli atau perusahaan besar mendominasi pengembangan AI, ini bisa memperburuk ketidaksetaraan. Itulah mengapa kami mendorong desentralisasi—memberdayakan individu dan komunitas dengan kontrol atas teknologi,” terang Bodkin.
Pakar industri juga menunjukkan privasi data dan keamanan pengguna sebagai faktor lainnya.
“Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci saat mengadopsi agen AI. Penting untuk mengatasi bias dalam keputusan AI dan memastikan privasi pengguna serta keamanan data. Pengembang harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi pengguna akhir dan menjaga kepercayaan. Dan pengguna harus ingat bahwa AI belum sempurna dan harus selalu diperiksa ulang atau diungkapkan,” jelas Dalal.
Ada juga langkah-langkah yang bisa diambil bisnis sekarang untuk mempermudah transisi.
“Mulailah bereksperimen sekarang. Gunakan AI lebih banyak, berpartisipasi lebih dalam dalam pembangunan AI,” ucap Wang.
Menurut Bodkin, menyediakan sumber daya bagi karyawan juga akan menyederhanakan prosesnya.
“Dengan mengadopsi AI lebih awal, bisnis dan individu dapat tetap kompetitif sambil memastikan tenaga kerja siap menghadapi perubahan di masa depan. Ini berarti berinvestasi dalam program pelatihan dan bahkan merestrukturisasi pekerjaan untuk melengkapi kemampuan AI. Dengan cara ini, Anda mendorong budaya inovasi yang memungkinkan individu beradaptasi dengan peran baru. Kuncinya adalah kolaborasi untuk memastikan transisi yang mulus menuju tenaga kerja yang didukung AI,” ujarnya.
Shadid setuju dengan poin tersebut dan menambahkan:
“Menyertakan AI dalam pekerjaan Anda adalah langkah pertama menuju kesiapan menghadapi perubahan. Sebagian besar pasar kerja akan membutuhkan kandidat yang setidaknya akrab dengan AI, jika tidak benar-benar menguasainya. Bisnis dapat mengeksplorasi kerangka kerja untuk otomatisasi agar tetap gesit dan adaptif.”
Agen AI pasti akan mengubah tempat kerja, namun pengembangan dan penerapan yang bertanggung jawab sangat penting.
“Saatnya bagi kita untuk beralih dari sistem yang tidak transparan dan mengadopsi teknologi yang memprioritaskan etika dan kemajuan,” terang Heinrich.
Kolaborasi antara para pemangku kepentingan akan sangat penting untuk memastikan transisi yang mulus dan adil menuju tenaga kerja yang didukung AI.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.