Pasar kripto kini tengah mencermati rilis data ekonomi utama AS pekan ini guna menilai kondisi ekonomi negara tersebut. Memasuki Februari, laporan pasar tenaga kerja—yang diawasi ketat oleh The Fed—menjadi sorotan.
Dengan potensi dampaknya terhadap portofolio, para trader mungkin menyesuaikan strategi mereka menjelang peristiwa-peristiwa penting ini.
ISM Manufacturing
Institute of Supply Management (ISM) merilis data ISM Manufacturing untuk Januari pada hari Senin, 2 Februari, menandai hari kerja pertama bulan ini. Survei nasional terhadap manajer pembelian di sektor manufaktur ini dianggap sebagai indikator utama kesehatan ekonomi AS.
Indeks ISM sebelumnya berada di level 49,3, dengan proyeksi konsensus sebesar 50,0 untuk Januari. Angka di atas 50 mencerminkan ekspansi, yang dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap kekuatan ekonomi dan mendorong minat pada aset berisiko.
Jika indeks manufaktur ISM jatuh di bawah konsensus 50,0, ini akan menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur. Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi secara keseluruhan dan berpotensi berdampak negatif pada sentimen investor.
Sebaliknya, jika indeks ISM Manufacturing turun ke bawah 50,0, ini mengindikasikan kontraksi sektor manufaktur. Hal ini dapat memicu kekhawatiran akan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Sentimen negatif ini berpotensi menekan harga Bitcoin dan aset berisiko lainnya, karena investor cenderung mencari perlindungan di aset yang lebih aman selama ketidakpastian ekonomi.
“Jika ISM Manufacturing PMI naik, pasar saham AS dan dolar bisa menguat, sementara kripto mungkin tertekan akibat ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat. Jika turun, saham bisa melemah, IHSG bisa terdampak sentimen global, dan kripto bisa bergerak naik atau turun tergantung sentimen risiko dan likuiditas,” ujar seorang pengguna di X.
Lowongan Kerja
Pada Selasa, 4 Februari, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) akan merilis laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) untuk Desember. Data ini mencerminkan perubahan jumlah lowongan pekerjaan, serta tingkat PHK dan pengunduran diri dalam sebulan terakhir.
Laporan ini memberikan wawasan penting tentang dinamika permintaan dan penawaran tenaga kerja, yang menjadi faktor utama dalam menentukan tingkat upah dan inflasi. Pada November, jumlah lowongan pekerjaan meningkat menjadi 8,1 juta.
Adapun proyeksi untuk Desember tetap di level yang sama. Jika data JOLTS menunjukkan peningkatan sesuai ekspektasi atau tetap stabil di 8,1 juta, ini mengindikasikan pasar tenaga kerja yang kuat dengan banyak peluang bagi pencari kerja.
Indikator ekonomi yang positif ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, mendorong belanja, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Dalam skenario ini, Bitcoin dan aset berisiko lainnya berpotensi mendapatkan keuntungan karena investor mengantisipasi ekonomi yang lebih kuat serta kemungkinan tekanan inflasi.
Sebaliknya, jika data menunjukkan pelemahan tak terduga di pasar tenaga kerja, The Fed bisa mengambil sikap lebih dovish, yang berpotensi mendorong penurunan suku bunga atau kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
Namun, jika pasar tenaga kerja tetap kuat, bank sentral dapat mempertahankan kebijakan yang lebih hawkish, yang bisa memperketat likuiditas di pasar.
ADP Employment
Laporan ADP Employment Change, yang dirilis oleh Automatic Data Processing Inc., mengukur perubahan jumlah pekerja di sektor swasta AS. Peningkatan angka ini umumnya menandakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan meningkatnya daya beli konsumen. Oleh karena itu, data yang tinggi biasanya bersifat bullish, sementara angka yang lebih rendah bisa menjadi sinyal bearish.
Adapun laporan ADP yang akan dirilis pada Rabu (5/2) menjadi indikator awal sebelum data ketenagakerjaan resmi diumumkan pada Jumat. Setelah mencatat kenaikan moderat sebesar 122.000 pada Desember, analis kini mengamati apakah pasar tenaga kerja mulai melemah.
Jika laporan ADP ternyata lebih lemah dari ekspektasi, pasar bisa merespons positif dengan harapan The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter. Namun, jika data lebih kuat dari perkiraan, volatilitas bisa meningkat karena investor menyesuaikan ekspektasi terhadap potensi pemangkasan suku bunga.
“Dengan laporan pendapatan dari raksasa teknologi serta data ekonomi utama seperti ADP Employment dan ISM, pekan ini bisa menjadi titik balik besar bagi saham dan tren makro. Volatilitas tinggi bisa terjadi,” terang seorang analis kripto di X.
Klaim Pengangguran Awal
Data klaim pengangguran awal (Initial Jobless Claims) yang akan dirilis pada Kamis, 6 Februari, akan memberikan gambaran terbaru mengenai kondisi pasar tenaga kerja AS. Dalam laporan sebelumnya, jumlah klaim pengangguran mencapai 207.000 untuk pekan yang berakhir pada 25 Januari, sementara proyeksi median untuk pekan lalu adalah 213.000.
Sementara itu, klaim pengangguran mingguan di AS terus melandai selama beberapa pekan setelah mencapai level tertinggi pada Oktober. Meski demikian, klaim pengangguran awal tetap menurun, seiring dengan tren kenaikan klaim pengangguran secara keseluruhan.
Situasi ini menunjukkan bahwa perusahaan berupaya mempertahankan karyawannya selama mungkin, tetapi mereka yang kehilangan pekerjaan menghadapi tantangan lebih besar dalam mencari pekerjaan baru.
“Rilis data Initial Jobless Claims pada Kamis akan memberikan indikasi awal mengenai kesehatan pasar tenaga kerja, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi. Indikator ini sangat penting guna mengukur perubahan jangka pendek dalam ketenagakerjaan dan kepercayaan konsumen. Hari tersebut juga akan menjadi sorotan bagi berbagai saham,” terang Markets Today.
Pekerjaan di AS
Laporan ketenagakerjaan Januari akan dirilis pada hari Jumat, 7 Februari. Data ini diprediksi akan memberikan gambaran mengenai data ekonomi AS terkait pasar tenaga kerja selama bulan lalu. Para ekonom memperkirakan laporan ketenagakerjaan Januari akan menunjukkan penurunan angka penggajian menjadi 175.000, setelah tercatat 256.000 pada Desember.
Data hari Jumat ini akan muncul setelah harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti naik 2,6% pada Desember. Angka inflasi PCE ini sesuai dengan ekspektasi dari perkiraan ekonomi Dow Jones, sementara target inflasi The Fed tetap 2%.
Menjelang serangkaian data ekonomi AS ini, BTC terpantau diperdagangkan seharga US$93.895 pada waktu publikasi (3/2), atau sudah terkoreksi 6,31% sejak pembukaan sesi Senin.
Bagaimana pendapat Anda tentang sederet peristiwa ekonomi AS yang berpotensi memengaruhi aksi pasar kripto pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.