Pasar kripto tengah bersiap untuk melalui pekan yang volatil. Sederet rilis data ekonomi utama AS akan dimulai Selasa (11/3). Peristiwa ekonomi makro ini dapat mengguncang portofolio holder Bitcoin (BTC). Karenanya, strategi trading yang fleksibel semakin penting.
Faktor ekonomi terus memainkan peran besar dalam sentimen pasar Bitcoin, meningkatkan kemungkinan volatilitas dalam beberapa hari ke depan.
Data Ekonomi AS yang Pengaruhi Kripto Pekan Ini
Berikut adalah data ekonomi makro yang dapat memengaruhi sentimen Bitcoin pekan ini:

JOLTS
Membuka daftar data ekonomi AS yang berpengaruh pada kripto pekan ini adalah rilis data lowongan pekerjaan AS. Data ini akan terbit Selasa, 11 Maret. Data yang lebih dikenal sebagai Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) ini berpotensi memainkan peran besar dalam membentuk sentimen Bitcoin. Sebab, mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi pasar tenaga kerja dan kesehatan ekonomi secara umum.
Jika laporan menunjukkan pasar tenaga kerja yang tetap solid dengan jumlah lowongan tinggi—misalnya, melampaui angka sebelumnya 7,6 juta—hal ini bisa menjadi sinyal bahwa perekonomian masih kokoh. Implikasinya, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat akan meredup.
Secara historis, ketangguhan pasar tenaga kerja cenderung memperkuat dolar AS serta aset tradisional seperti saham. Imbasnya, mengalihkan perhatian investor dari aset berisiko seperti Bitcoin. Kondisi ini berpotensi menekan sentimen pada BTC, karena daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar bisa berkurang.
Sebaliknya, apabila jumlah lowongan pekerjaan lebih rendah dari perkiraan, hal ini bisa memicu kekhawatiran resesi atau mengindikasikan ekonomi yang mulai melemah. Situasi semacam ini biasanya meningkatkan spekulasi bahwa Fed akan turun tangan dengan memangkas suku bunga. Dalam skenario ini, Bitcoin kerap mendapat angin segar sebagai “emas digital” dan aset safe haven, sehingga sentimen positif dan momentum harga di pasar kripto berpotensi meningkat.
CPI
Data Consumer Price Index (CPI) AS yang akan dirilis pada Rabu, 12 Maret, berpotensi menjadi pemicu pergerakan signifikan bagi Bitcoin. Laporan ini akan memberikan gambaran tentang tren inflasi, yang secara langsung memengaruhi kebijakan The Fed.
Jika inflasi tercatat lebih tinggi dari ekspektasi—misalnya 2,9% dibandingkan dengan sebelumnya 3,0%—hal ini bisa mengindikasikan tekanan harga yang masih bertahan. Dampaknya, ekspektasi pemangkasan suku bunga bisa melemah, memperkuat USD, dan mengurangi daya tarik Bitcoin sebagai aset lindung nilai. Kondisi ini cenderung menekan sentimen pasar dan harga BTC, karena investor akan lebih condong ke aset tradisional yang lebih stabil.
Sebaliknya, jika CPI lebih rendah dari perkiraan, pasar bisa semakin optimistis pada kemungkinan kebijakan moneter yang lebih longgar. Pelemahan USD dalam skenario ini dapat meningkatkan daya tarik Bitcoin sebagai aset berisiko, yang berpotensi mendorong sentimen positif di kalangan trader kripto.
“Laporan CPI pada hari Rabu—angka inflasi inti akan lebih rendah dari ekspektasi—BTC akan reli,” tutur seorang pengguna di X.
Klaim Pengangguran Awal
Data Initial Jobless Claims AS yang akan dirilis pada Kamis, 13 Maret, dapat memberikan gambaran terbaru tentang kondisi pasar tenaga kerja dan berpotensi memengaruhi sentimen Bitcoin.
Jika jumlah klaim turun di bawah ekspektasi 220.000—setelah pekan lalu mencatatkan 221.000—ini bisa menjadi sinyal bahwa ekonomi tetap kuat. Dampaknya, USD kemungkinan menguat, mendorong investor untuk lebih memilih aset tradisional seperti saham. Skenario ini cenderung melemahkan daya tarik Bitcoin sebagai aset berisiko, sehingga menekan sentimen dan harga.
Sebaliknya, jika klaim lebih tinggi dari perkiraan, ini bisa mengindikasikan pelemahan ekonomi dan meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga. Dalam kondisi ini, Bitcoin seringkali mendapatkan momentum sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Pada gilirannya, dapat meningkatkan sentimen pasar dan mengerek harga BTC lebih tinggi.
PPI
Data Producer Price Index (PPI) AS yang menurut jadwal akan rilis pada Kamis, 13 Maret, siap memberikan wawasan seputar tren inflasi di tingkat produsen dan bisa memengaruhi sentimen pasar, termasuk Bitcoin.
Jika PPI meningkat lebih dari perkiraan 0,3% (month-over-month), ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan inflasi masih tinggi. Dampaknya, ekspektasi pemotongan suku bunga Fed dapat melemah, memperkuat USD, dan mengurangi daya tarik Bitcoin sebagai aset berisiko. Sentimen pasar kripto pun berpotensi melandai.
Sebaliknya, PPI yang lebih rendah dapat meredakan kekhawatiran inflasi, meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga, dan memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi. Ini bisa mendorong optimisme di kalangan investor kripto.
“Minggu besar untuk data ekonomi, dengan JOLTS, CPI, & PPI. Kita bisa melihat pasar pulih dari kerugian beberapa pekan terakhir atau justru mendapatkan konfirmasi adanya masalah mendasar yang memperpanjang aksi jual,” terang analis pasar Mark Cullen.
Sentimen Konsumen
Indeks Sentimen Konsumen AS dari University of Michigan, yang bakal rilis pada Jumat, 15 Maret, dapat memengaruhi sentimen Bitcoin dengan memberikan gambaran kepercayaan publik pada kondisi ekonomi.
Jika indeks mencatat angka di atas 64,0—melampaui ekspektasi berdasarkan tren terbaru—ini dapat mencerminkan optimisme terhadap stabilitas ekonomi. Dampaknya, pasar tradisional dan USD bisa menguat, mengurangi daya tarik Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian. Akibatnya, investor mungkin lebih memilih ekuitas, menekan sentimen bullish di pasar kripto.
Sebaliknya, angka yang lebih rendah dari perkiraan dapat menandakan meningkatnya kekhawatiran terhadap ekonomi. Sehingga, bisa mendorong Bitcoin sebagai alternatif aset terdesentralisasi di tengah ketidakpastian inflasi atau resesi. Hal ini berpotensi memperkuat sentimen bullish dan menyokong apresiasi harga Bitcoin. Mengingat sensitivitas Bitcoin terhadap indikator ekonomi makro, data ini bisa memainkan peran penting dalam strategi para trader.
“Survei sentimen konsumen dari University of Michigan dapat memberi tahu kita seberapa optimistis masyarakat pada ekonomi. Ini berdampak pada pola pengeluaran konsumen, yang merupakan faktor utama pertumbuhan ekonomi,” sorot Pennybois Trades Alert dalam sebuah postingan.
Bagaimana pendapat Anda tentang sederet peristiwa ekonomi AS yang berpotensi memengaruhi aksi pasar kripto pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
