Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) merilis laporan PDB yang kinclong hari Kamis (25/9), mengukir pertumbuhan 3,8% di Q2 meskipun Q1 brutal. Namun, baik pasar crypto maupun TradFi justru terus melemah.
Meski ekonom dan analis ternama menanggapi angka ini secara serius, skeptisisme mengenai keaslian data semakin meluas. Tren ini bisa membuat pasar semakin kacau dan sulit diprediksi.
Laporan Ekonomi AS yang Bullish
SponsoredAda banyak ketakutan bearish di ekonomi AS: beberapa penilaian ekonomi utama terakhir bernada negatif, dan Federal Reserve baru saja memangkas suku bunga setelah berbulan-bulan ragu.
Namun hari Kamis kemarin, dua laporan baru dirilis yang menunjukkan arah positif bagi AS.
Temuan terbaru Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran AS turun dalam sepekan terakhir. Lebih penting lagi, BEA merilis laporan PDB AS untuk Q2 2025.
Laporan itu menggambarkan kenaikan pertumbuhan PDB sebesar 3,8%, sebuah perubahan yang menakjubkan dari penyusutan di Q1.
Ini terlihat seperti laporan yang sangat bullish bagi ekonomi AS, tetapi investor rupanya tidak melihatnya demikian. Sejauh ini, Nasdaq dan S&P 500 justru mencatat penurunan ringan hari ini.
Pasar crypto bahkan lebih parah, dengan hampir semua token utama melemah dalam beberapa jam terakhir.
Apa yang bisa menjelaskan fenomena ini? Sayangnya, ada kemungkinan yang sangat mengganggu. Ketika ekonom Harvard dan analis Bloomberg membahas data ekonomi bullish AS ini, para pengikut mereka hampir serempak merespons: laporan ini palsu.
Para komentator sendiri tidak menanggapi kekhawatiran itu, tetapi reaksi publik sangat intens.
Sponsored SponsoredDefinisi resmi resesi ekonomi adalah dua kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan PDB negatif. Dengan kata lain, jika BEA melaporkan bahwa ekonomi AS menyusut di Q2 2025, itu akan secara resmi mengumumkan resesi.
Presiden Trump baru-baru ini memecat seorang kepala Biro lain karena merilis data negatif, dan ini bisa memberi efek menakutkan.
Trader crypto yang cermat sudah mulai mengabaikan laporan ekonomi AS yang diproduksi di bawah pemerintahan Trump. Hal ini mungkin membantu menjelaskan mengapa pasar token melemah.
Aset crypto seharusnya memang menjadi safe haven selama resesi, jadi data ini pun tidak membawa rasa aman, tetapi setidaknya ada narasi yang bisa dimengerti.
Namun, jika Nasdaq dan S&P 500 juga turun, ini bisa menandakan pasar TradFi juga semakin skeptis. Perlu ditegaskan, tidak ada indeks yang anjlok; keduanya hanya mencatat kerugian kurang dari 1%.
SponsoredWalau begitu, setiap penurunan sangat mengkhawatirkan jika terjadi setelah data ekonomi yang begitu positif.
Ke depan, laporan PDB AS ini bisa menjadi sinyal periode baru yang kacau di pasar. Suka atau tidak, survei semacam ini biasanya memengaruhi investor, tetapi dampaknya hari ini hampir tidak dapat dipahami.
Seumpama baik institusi crypto maupun TradFi mulai mengabaikan data ini sepenuhnya, maka akan semakin sulit untuk memprediksi pilihan investasi yang tepat.
Bagaimana pendapat Anda tentang nihilnya pengaruh dari bullish-nya laporan ekonomi AS pasar crypto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
