Kembali

“8 Tahun Saya di Crypto Terbuang Sia-sia”: Surat Hengkang Builder Ini Viral Se-Asia

author avatar

Ditulis oleh
Oihyun Kim

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

10 Desember 2025 14.02 WIB
Tepercaya
  • Mantan co-founder Aevo Ken Chan menyebut crypto sebagai “kasino raksasa”, sontak memantik debat di komunitas crypto Asia.
  • Chan hengkang dari Aevo pada Mei. Pengakuannya hadir saat token AEVO diperdagangkan 99% di bawah rekor all-time high.
  • Kritikus menyebutnya kemunafikan dari seseorang yang sudah meraup untung. Sedangkan, pendukung menilai ini sebagai pengakuan jujur yang langka dari seorang builder.
Promo

“Saya TIDAK sedang membangun sistem keuangan baru. Saya membangun kasino.” Pengakuan blak-blakan dari Ken Chan, mantan co-founder protokol derivatif Aevo ini bergema di komunitas crypto Asia sepanjang pekan.

Apa yang bermula sebagai unggahan di X kini telah menembus batas bahasa, menjalar ke komunitas Cina berkat media lokal, dan menyebar luas secara masif di kalangan trader Korea, mengumpulkan jutaan view.

Sponsored
Sponsored

Dari Ayn Rand ke Disilusi: Perjalanan Seorang Libertarian Melintasi Dunia Crypto

Pengakuan Chan bukan sekadar kritik—ini adalah runtuhnya ideologi pribadi. Ia menggambarkan dirinya sebagai “libertarian bermata berbinar” yang menyumbang kampanye presiden Gary Johnson tahun 2016 setelah dipengaruhi novel-novel Ayn Rand. Etos cypherpunk Bitcoin berbicara langsung pada pandangan dunianya. “Bisa melintasi perbatasan hanya dengan modal satu miliar dolar di dalam kepala Anda adalah gagasan yang kuat, dan akan selalu demikian bagi saya,” tulisnya.

Namun siapa yang menyangka, delapan tahun bekerja di industri justru mengikis idealisme itu. Chan menuturkan bagaimana perang layer-1—banjir modal ke Aptos, Sui, Sei, ICP, serta tak terhitung lainnya—tidak menghasilkan kemajuan berarti menuju sistem keuangan baru. Sebaliknya, itu “secara literal membakar uang semua orang” demi menjadi Solana berikutnya. Putusannya tajam: “Kita tidak perlu membangun Kasino di Mars.”

Menurut profil LinkedIn-nya, Chan meninggalkan Aevo pada Mei tahun ini. Situs pribadinya menunjukkan ia kini mengerjakan KENSAT, proyek satelit personal yang akan meluncur dengan Falcon 9 pada Juni 2026. Pengakuannya muncul enam bulan setelah ia hengkang. Ini datang ketika token AEVO diperdagangkan dengan valuasi fully diluted sekitar US$45 juta—turun kira-kira 99% dari puncaknya.

Sponsored
Sponsored

Metafora “Kasino” Muncul di Tengah Keletihan Pasar

Metafora inti Chan—bahwa crypto telah menjadi “kasino online multi-pemain 24/7 terbesar yang pernah dibuat generasi kita”—menebas kompleksitas teknis dengan kejernihan yang mendalam.

Timing penyampaiannya memperkuat pesan itu. Setelah turbulensi pasar Oktober dan volatilitas yang terus berlanjut, pelaku pasar di seluruh kawasan tengah menghadapi kelelahan. Media Cina membingkai viralnya unggahan ini sebagai cerminan “kecemasan kolektif di tengah kekeringan likuiditas dan kekosongan naratif”.

Respons berbahasa Mandarin pun terbelah. Ada yang balik menyerang: “Sama-sama delapan tahun—ada yang mencapai puncak, ada yang turun panggung. Waktu yang terbuang adalah masalah Anda sendiri.” Sementara yang lain melampaui kritik Chan: “Seluruh sirkel crypto itu bodoh, tanpa pengecualian. Lebih dari satu dekade berlalu, produk blockchain apa yang orang biasa benar-benar pakai?”

Sponsored
Sponsored

Di samping itu, respons dari Korea serupa, diwarnai keletihan. “Selain stablecoin, tidak ada use case nyata,” kata seorang trader. Sedangkan yang lain lebih lugas: “Di dasar crypto, tidak ada yang menciptakan nilai baru bagi masyarakat—hanya scammer yang berkerumun menghisap uang investor ritel.”

Kecemasan Generasi Bergema Melampaui Batas Negara

Yang paling mencolok mungkin peringatan Chan bahwa “mentalitas toksik industri akan menyebabkan runtuhnya mobilitas sosial jangka panjang bagi generasi muda.” Kekhawatiran ini menggema luas di masyarakat Asia Timur, di mana jalur tradisional menuju kesejahteraan—properti, pekerjaan yang stabil—kian tak terjangkau. Crypto menjanjikan alternatif; Chan menilai, justru bisa mempercepat masalah itu.

Analis Korea KKD Whale menyampaikan renungan serupa tanpa merujuk langsung pada unggahan Chan. “Era berdiri sendirian hanya dengan satu skill inti itu sudah lewat,” tulisnya, mengenang rekan yang bisa menyelesaikan pekerjaan delapan jam dalam satu jam tetapi tidak pernah memperdalam keahliannya. Skill tersebut menjadi usang; orangnya ikut tersingkir.

Sponsored
Sponsored

Sementara Chan mempertanyakan apa yang telah industri bangun, KKD Whale mempertanyakan apa yang benar-benar telah individu kumpulkan. Keduanya sampai pada kesimpulan yang sama: rasa risau yang tak nyaman.

Chan menutup dengan kutipan dari CMS Holdings: “Anda mau menghasilkan uang, atau Anda mau menjadi benar?” Jawabannya: “Kali ini saya memilih menjadi benar.”

Enam bulan setelah meninggalkan proyek yang ia bangun, dan dengan AEVO yang diperdagangkan pada fraksi kecil nilainya dahulu, pertanyaan pun menggantung: Apakah ini kejernihan setelah hengkang, atau kenyamanan dari seorang yang sudah pergi? Perjalanan viral pengakuannya menunjukkan bahwa banyak orang lain kini bertanya hal yang sama pada diri mereka sendiri.

Bagaimana pendapat Anda tentang kisah pelik hengkangnya seorang builder dari dunia kripto di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori