Kembali

Salah Satu Sektor Paling Kaya Utilitas Masih Minim Atensi di Pasar Kripto

author avatar

Ditulis oleh
Kamina Bashir

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

18 November 2025 12.45 WIB
Tepercaya
  • Penurunan DePIN sepanjang 2025 berasal dari ketidaksabaran investor dan fokus pasar kripto pada narasi yang bergerak cepat.
  • Meski harga melemah, network fee meningkat, menunjukkan adanya permintaan nyata dan fundamental yang menguat.
  • Para pakar memprediksi adopsi enterprise dan siklus berbasis utilitas dapat memicu kebangkitan DePIN pada 2026 sebagai jembatan kripto ke dunia nyata.
Promo

Tahun ini, pasar kripto telah melihat kebangkitan token lama ketika narasi berbasis utilitas kembali mendapatkan traksi. Meski momentum tersebut menguat, DePIN kesulitan mengikuti ritme, perlahan keluar dari sorotan.

BeInCrypto berbicara dengan sejumlah ahli untuk memahami mengapa salah satu sektor kripto yang paling berguna secara fundamental masih belum mampu menarik perhatian pasar secara berkelanjutan, dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

Memahami DePIN

DePIN, singkatan dari Decentralized Physical Infrastructure Networks, merujuk pada sistem berbasis blockchain yang mengoordinasikan, mendanai, dan mengoperasikan infrastruktur dunia nyata melalui insentif terdesentralisasi.

Alih-alih mengandalkan perusahaan tradisional untuk membangun jaringan seperti cakupan nirkabel, penyimpanan, sensor, atau jaringan energi, DePIN mendistribusikan pekerjaan tersebut kepada individu dan operator kecil yang berkontribusi melalui perangkat keras dan mendapatkan token sebagai imbalan.

Model ini mengurangi biaya awal, memperluas akses global, dan membuka peluang pembangunan infrastruktur yang sebelumnya sulit untuk ditingkatkan skalanya. Dengan menyelaraskan insentif terhadap permintaan aktual, DePIN bertujuan membangun sistem yang lebih tangguh dan efisien.

Sponsored
Sponsored

Mengapa DePIN Masih Kesulitan pada 2025?

Meskipun potensinya besar, ruang DePIN terus menghadapi sejumlah tantangan. Menurut data Artemis, sektor ini masuk dalam jajaran 10 sektor berkinerja terburuk tahun ini. Pasar DePIN telah turun lebih dari 74% pada 2025.

Kinerja Sektor Kripto.
Kinerja Sektor Kripto | Sumber: Artemis

Namun apa penyebabnya? Sami Kassab, Managing Partner di Unsupervised Capital, mengatakan kepada BeInCrypto bahwa pelemahan di pasar altcoin secara alami juga menyeret DePIN.

Menurutnya, kondisi makro menjelaskan sebagian perlambatan sektor tersebut, tetapi bukan keseluruhannya. Masalah lebih dalam, kata Kassab, adalah belum adanya “breakout DePIN”.

“Di sisi lain, DePIN membangun infrastruktur nyata dan bisnis nyata. Itu membutuhkan waktu lama, dan pasar kripto tidak memiliki pola pikir seperti itu. Investor terbiasa dengan narasi yang bergerak cepat dan kesuksesan instan,” tambah Kassab.

Leo Fan, Co-founder Cysic, menjelaskan bahwa hambatan utama DePIN adalah ketidaksesuaian antara siklus pembangunan infrastruktur dan rentang perhatian pasar kripto yang pendek. Sementara NFT, meme coin, dan altcoin besar berkembang karena kultur, identitas, dan hype, DePIN berfungsi sebagai lapisan infrastruktur yang secara emosional sulit dikaitkan oleh sebagian besar pengguna.

Nilainya tumbuh secara senyap melalui deployment perangkat keras dan kapasitas komputasi nyata — sebuah kemajuan yang tidak langsung terlihat atau menghasilkan profit. Fan menyatakan:

“Sebagian besar investor masih melihat nilai token sebagai satu-satunya metrik keberhasilan, yang sebenarnya tidak berlaku bagi sistem infrastruktur. Jaringan DePIN menciptakan nilai nyata melalui layanan seperti compute power dan penyampaian data. Kinerja mereka diukur berdasarkan penggunaan, kecepatan, dan reliabilitas, bukan volatilitas jangka pendek. Karena model ini tidak mencerminkan dinamika kripto tradisional, sektor ini tetap berada di luar zona nyaman sebagian besar pelaku pasar.”

Maria Carola, CEO StealthEx, mengungkapkan pandangan serupa. Ia mengatakan sebagian besar investor masih tertarik pada aset yang bisa diperdagangkan dengan cepat, bukan sektor yang membutuhkan pemahaman lebih dalam.

“Dalam siklus kripto, spekulasi akan selalu mendominasi, dan pendekatan kompleks DePIN tidak membantu posisinya. Banyak investor tidak benar-benar memahami bagaimana insentif token mendorong pengumpulan data, penyimpanan, atau konektivitas, dan bagaimana itu diterjemahkan menjadi pendapatan. Jika berbicara pasar tradisional, sektor infrastruktur selalu yang paling tidak glamor, tetapi paling esensial. DePIN adalah versi kriptonya.”

Namun, Vinayak Kurup, Investment and Research Partner di Escape Velocity Crypto (EV3), menekankan bahwa perlambatan DePIN tidak hanya berasal dari persepsi pasar — tetapi dari tantangan membangun jaringan dunia nyata yang memerlukan perangkat keras, manufaktur, dan deployment fisik.

Sponsored
Sponsored

“Mereka sering dibandingkan langsung dengan penyedia jaringan skala besar; tantangan bagi operator DePIN adalah memberikan pengalaman pengguna yang sebanding dalam hal keandalan dan kesederhanaan dengan modal yang jauh lebih sedikit, sambil beroperasi dalam sektor yang memiliki retensi pengguna tinggi. Faktor-faktor ini, jika digabungkan, menekan kesadaran terhadap DePIN,” terang Kurup.

Penggunaan Meningkat, Harga Berjatuhan: Para Ahli Paparkan Kesenjangan Fundamental DePIN yang Melebar

Meski sektor ini underperform (berkinerja buruk), metrik penggunaan menunjukkan fakta sebaliknya. Fee melonjak ke rekor tertinggi pada Oktober, meski pasar kripto secara umum melemah.

Ini menunjukkan adanya kesenjangan yang melebar antara harga token yang jatuh dan penggunaan dunia nyata yang meningkat. Menurut Kassab:

“Fee sedang tren naik, tetapi masih kecil dibanding total emisi sejak awal atau pendapatan para pemain lama yang ingin digantikan jaringan ini.”

Carola mengatakan ketidaksinkronan ini lazim di sektor infrastruktur yang baru berkembang, di mana fundamental menguat jauh sebelum harga. Ia menjelaskan bahwa sentimen sering bergerak terpisah dari utilitas: investor cenderung keluar dari risiko di pasar tak menentu, bahkan ketika aktivitas nyata terus bertumbuh.

“Fee dan aktivitas jaringan yang meningkat di tengah pasar bearish menunjukkan bahwa pengguna nyata tetap menemukan nilai dalam layanan ini, baik untuk penyimpanan atau komputasi. Dalam jangka panjang, metrik ini yang akan lebih penting dibanding performa token jangka pendek, ketika pendapatan akhirnya masuk seiring penggunaan, seperti fase awal internet.”

Fan juga menegaskan bahwa spekulasi dan penggunaan nyata kini telah terlepas. Ia mengatakan aksi harga mencerminkan mood investor — “Wall Street sentiment” — sementara kenaikan fees menangkap permintaan nyata. Ketika fees meningkat dalam kondisi bearish, itu menandakan layanan inti DePIN bertumbuh terlepas dari siklus pasar.

“Pemisahan seperti ini umum dalam siklus infrastruktur awal. Jaringan digunakan lebih banyak, tetapi pasar belum menghargai hal tersebut karena investor masih memperlakukan token DePIN sebagai aset spekulatif.”

Sponsored
Sponsored

Apakah DePIN Bisa Jadi Sektor Berikutnya yang Melejit setelah Privacy Coin?

Dengan meningkatnya permintaan nyata, pertanyaan besar pun muncul: apakah DePIN akhirnya akan mendapatkan breakout seperti yang dialami privacy coin tahun ini?

Carola percaya jawabannya condong ke “ya”. Ia mencatat bahwa siklus kripto kerap bergeser dari fase berbasis narasi menuju fase di mana utilitas dan adopsi nyata menjadi pusat.

Menurutnya, jika privacy coin mencerminkan dorongan menuju kedaulatan digital tahun ini, maka DePIN berada pada posisi untuk kebangkitan serupa — kali ini berbasis output yang dapat diukur.

“DePIN bisa mempunyai produktivitas nyata tahun depan. Baik untuk infrastruktur fisik atau data terdesentralisasi, para builder-nya sudah menyiapkan fondasi, menunggu saat pasar mulai menghargai cash flow dan adopsi lebih tinggi daripada meme. Ketika pergeseran itu tiba, DePIN akan menjadi sektor yang punya traksi dunia nyata yang terukur.”

Fan memiliki pandangan senada. Ia menyebut bahwa ketika pasar kembali ke sektor yang punya utilitas jelas, DePIN akan menjadi salah satu penerima manfaat utama, dengan indikator onchain yang sudah menguat.

“Network fee naik, partisipasi node bertambah, dan performa operasional terus membaik. Jika metrik ini akhirnya menjadi standar evaluasi, DePIN akan dikenali sebagai builder sunyi dari infrastruktur perdagangan.”

Kurup melihatnya dalam sudut pandang lebih luas. Ia mengakui kondisi pasar masih tidak pasti, tetapi preferensi investor perlahan bergeser ke proyek dengan cash flow berulang dan fundamental kuat — yang pada dasarnya menguntungkan DePIN.

“2026 akan menjadi tahun kebangkitan DePIN.”

Sponsored
Sponsored

Mengapa Enterprise Bisa Jadi Pemicu Fase Berikutnya untuk DePIN

Para ahli juga menunjuk pada sejumlah katalis yang dapat memicu perubahan besar, dan Carola serta Fan sepakat bahwa adopsi enterprise adalah pendorong utamanya.

“Adopsi perusahaan adalah penggerak terkuat. Regulasi dan sentimen investor akan mengikuti bukti adopsi. Ketika perusahaan mulai mengintegrasikan infrastruktur terdesentralisasi ke dalam sistem yang ada, kepercayaan pada model ini akan meningkat. Kredibilitas DePIN bergantung pada kinerja yang terukur, dan keterlibatan perusahaan menyediakan hal itu,” terang co-founder Cysic.

Kurup menambahkan bahwa beberapa faktor kemungkinan akan saling menyatu: psikologi investor, visibilitas publik, dan ekspansi mainstream.

“Sekarang, saya melihat Helium mengiklankan rencana telepon gratis mereka di kereta bawah tanah New York — dibandingkan dengan pesaing Web2 mereka, baru belakangan ini DePIN cukup kuat didanai untuk masuk ke arus utama,” tutur Kurup.

Apa Peran DePIN dalam Masa Depan Kripto?

Meski optimisme terhadap sektor ini makin menguat, pertanyaan penting tetap menggantung: apakah DePIN akan tetap menjadi taruhan niche, atau berubah menjadi jembatan kripto menuju ekonomi nyata?

CEO StealthEx menyatakan bahwa DePIN sudah memainkan peran tersebut — pasar hanya belum menyadarinya sepenuhnya. Ketika blockchain bergerak dari eksperimen finansial abstrak ke use case dunia nyata, ia percaya DePIN akan menjadi jangkar dari transformasi tersebut.

“Apakah itu untuk mendukung kota cerdas, komputasi AI yang terdistribusi, atau jaringan IoT, sistem-sistem ini membuat aset kripto menjadi nyata. Jadi meskipun mungkin terasa seperti niche terbatas hari ini, itu sudah menjadi fondasi. Ketika orang akhirnya mulai berinteraksi dengan infrastruktur terdesentralisasi tanpa menyadari bahwa itu adalah kripto, itulah saatnya DePIN benar-benar menang,” sampaikan Carola kepada BeInCrypto.

Fan menunjuk pada perkembangan sepanjang 2025, termasuk pertumbuhan tokenisasi real-world asset (RWA) dan meningkatnya adopsi institusional, sebagai bukti bahwa ekonomi nyata sudah melihat nilai dalam sistem terdesentralisasi.

“Saya percaya bahwa DePIN akan menjadi salah satu jembatan aset kripto ke TradFi saat sektor ini matang, berfungsi sebagai lapisan infrastruktur yang menjangkar DeFi dalam kapasitas dunia nyata. Ketika institusi mencari infrastruktur yang dapat diverifikasi dan efisien biaya untuk mendukung penyelesaian yang aman, DePIN akan bergerak dari eksperimen niche ke lapisan dasar keuangan digital.”

Apakah pasar menyadarinya sekarang atau beberapa tahun lagi, para ahli sepakat tentang satu hal: nilai jangka panjang DePIN tidak berada pada spekulasi, melainkan pada posisinya sebagai infrastruktur tak kasat mata yang menopang dampak nyata kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang DePIN yang masih kalah pamor padahal kaya utilitas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori