Improbable pada 7 April 2022 mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar US$150 juta (Rp2,1 triliun) untuk membangun fondasi bagi dunia metaverse.
Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan M² (MSquared), jaringan metaverse dan ekosistem web3 yang dapat dioperasikan dengan dukungan teknologi Morpheus dari Improbable.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Andreessen Horowitz (a16z) dan SoftBank Vision Fund 2, serta diikuti oleh sekelompok investor web3 dan kripto termasuk Mirana Ventures, Digital Currency Group, CMT, SIG, dan Ethereal Ventures.
Sejumlah pihak yang mendukung pengembangan teknologi M² juga termasuk sarana investasi dari Guillaume Pousaz yang merupakan founder & CEO Chackout.com.
CEO Improbable, Herman Narula, mengatakan bahwa pihaknya mendirikan Improbable untuk mewujudkan janji dunia online yang luar biasa, untuk menjadi lebih dari sekedar game yang merupakan perpanjangan dari kehidupan masyarakat.
“Saya percaya gerakan metaverse dan web3, meskipun sangat awal, mewakili redefinisi dari masyarakat kita sekali dalam suatu generasi, menuju ‘fulfilment economy’ ketika pengalaman yang dibuat oleh jaringan dari kreator dan bisnis yang terbuka dapat menciptakan peluang besar bagi semua orang,” kata Herman Narula.
Dia melanjutkan, “M² adalah kontribusi kami untuk membangun masa depan ini dan berharap bisa membantu mitra kami mengkatalisasi metaverse yang terbuka dengan banyak partisipan dan kisah sukses.”
Peluang & Tantangan
Peluang pendapatan terkait metaverse secara global diperkirakan bernilai US$800 miliar (Rp11.508 triliun) pada tahun 2024, menurut Bloomberg Intelligence yang telah melihat sejumlah investasi besar dalam beberapa bulan terakhir.
Bloomberg Intelligence menghitung peluang itu akan datang dari seluruh sektor game, augmented reality (AR), virtual reality (VR), serta dalam ranah sosial, live event, dan entertainment.
Tentu, Improbable bukan satu-satunya startup yang ingin mengambil sepotong kue dari porsi besar ini. Ada sejumlah perusahaan lain yang juga ingin membangun platform yang menopang metaverse.
Perusahaan game asal Amerika Serikat (AS) seperti Epic Games yang mengembangkan Fortnite adalah salah satu dari mereka yang mendorong Unreal Engine untuk menjadi fondasi yang membuat sejumlah perusahaan dapat membangun pengalaman metaverse.
Namun, kapasitas yang tersedia saat ini tidak mampu mendukung sejumlah besar orang atau interaktivitas yang diperlukan untuk memenuhi janji metaverse.
“Rahasia kotor metaverse adalah Anda tidak bisa melakukan permainan besar dalam skala besar,” kata CEO Improbable, Herman Narula, kepada news media Sifted pada September 2021.
Solusi yang Ditawarkan oleh Improbable
Jaringan M² akan menggabungkan teknologi Improbable yaitu Morpheus dengan layanan baru yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas, perdagangan aset digital, dan tata kelola di web3.
Secara sederhana, interoperabilitas adalah karakteristik suatu produk atau sistem untuk dapat bekerja dengan produk atau sistem lainnya.
Ini memungkinkan berbagai perusahaan, brand, hingga creator dapat membangun metaverse dan bisnis web3 mereka sendiri di dalam jaringan tersebut, mengatur pengalaman skala besar dengan komunitas yang melibatkan ribuan pihak, hingga menyediakan interoperabilitas dengan berbagai blockchain dan bisnis web3 yang ada.
Hal ini akan menyatukan perusahaan, komunitas, dan penggemar yang ada di dalam bidang olahraga, musik, fashion, dan hiburan, serta memungkinkan mereka untuk berinteraksi di ruang virtual yang padat, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jaringan sedang dirancang untuk mendukung integrasi dengan berbagai dunia virtual yang ada maupun beragam proyek baru.
Adapun Improbable telah menetapkan M² sebagai entitas yang berbeda untuk memungkinkan tata kelola yang lebih baik dalam kemitraan dengan bisnis lain dan akhirnya dengan komunitasnya.
Jalan Berliku Menuju Metaverse
Improbable adalah perusahaan teknologi metaverse asal Inggris yang didirikan pada tahun 2012. Crunchbase mencatat Improbable saat ini telah mengumpulkan total pendanaan senilai US$754,1 juta.
Mereka diketahui telah bermitra dengan para video game developer, perusahaan entertainment, serta institusi pertahanan dan akademik, untuk memungkinkan hadirnya dunia maya yang kuat dengan ukuran dan kegunaan yang belum pernah ada sebelumnya.
Startup ini menjelaskan bahwa mereka menjadi penyedia layanan multiplayer terkemuka untuk lebih dari 60 publisher global dan juga bekerja sama dengan Pemerintah Inggris untuk menyediakan platform simulasi pertahanan dalam skala besar.
Improbable sendiri mengaku telah hampir satu dekade dalam mengembangkan teknologi yang memungkinkan kompleksitas semakin besar di dunia virtual.
Akan tetapi, Sifted menilai Improbable telah mengalami pasang surut. Pada tahun 2017, mereka mengumpulkan pendanaan senilai US$502 juta dari SoftBank.
Suntikan dana berukuran raksasa ini merupakan investasi terbesar yang pernah ada di sebuah perusahaan rintisan Inggris, dan dengan cepat menjadi perbincangan di kancah skena teknologi setempat.
Namun, selama bertahun-tahun kemudian, tidak banyak yang terjadi. Beberapa game yang dibangun di platform pertama mereka yaitu SpatialOS dibatalkan. Adapun Morpheus digambarkan sebagai ‘evolusi’ dari SpatialOS.
Perbandingan dengan Multiplayer Games
Teknologi Morpheus dari Improbable konon dapat mendukung lebih dari 10.000 pemain dan mampu berinteraksi satu sama lain di ruang virtual yang padat pada waktu yang sama.
Platform ini mengklaim mampu memproses lebih dari 350 juta operasi komunikasi per detik (OPS) dan pertama kali didemonstrasikan dalam acara langsung dengan ribuan pemain pada tahun 2021. Barulah pada Januari 2022, Improbable mengumumkan transformasinya untuk mengakselerasi dunia metaverse.
Hal ini jelas menjadi menarik bila dibandingkan dengan multiplayer games seperti Fortnite yang berjuang untuk mendapatkan lebih dari 100 pemain di server yang sama secara bersamaan.
Sebuah metaverse dengan ribuan orang yang dapat menghadiri konser online atau acara olahraga akan membutuhkan arsitektur yang berbeda. Hal semacam inilah yang coba dibuat oleh Improbable.
Idenya adalah bahwa para perusahaan hingga brand dapat membangun metaverse mereka sendiri di dalam megaverse Improbable. Itu berarti, mereka dapat mengatur pengalaman berskala besar seperti konser atau acara olahraga yang dapat diikuti oleh komunitas mereka.
Keyakinan dari Para Investor terhadap Improbable
General Partner Andreessen Horowitz (a16z), Chris Dixon, mengatakan bahwa Improbable yang memberikan orang-orang alat untuk merancang metaverse mereka sendiri pada skala yang memungkinkan, akan menghasilkan beberapa pengalaman virtual yang benar-benar inovatif.
“Kami adalah pendukung jangka panjang dari Improbable, dan di bawah kepemimpinan Herman Narula, tim ini membuat ‘visi’ mereka yang tinggi menjadi ‘kenyataan,’” ungkap Chris Dixon.
Kemudian, Min Teo yang merupakan Managing Director di Ethereal Ventures membuat pernyataan bahwa Improbable adalah salah satu dari segelintir pemain global yang dapat menyediakan infrastruktur backbone bagi metaverse.
Pasalnya, teknologi M² mereka dinilai memungkinkan para developer untuk membangun dan menskalakan metaverse.
Sementara itu, Antoine Theysset yang merupakan Partner di SoftBank Investment Advisers, mengungkapkan bahwa pihaknya percaya teknologi inti yang telah dikembangkan Improbable memungkinkan pengalaman sosial yang tidak tertandingi dalam skala hingga resolusi dari ribuan pengguna secara bersamaan.
“Metaverse yang muncul menghadirkan peluang bagi Improbable dan mitranya untuk secara kolektif membangun jaringan terdepan dan terdesentralisasi demi mendekatkan para creator dan fans, serta saling menghargai dengan token atas kontribusi mereka,” kata Antoine Theysset.
Pihak SoftBank tersebut menegaskan bahwa mereka telah bermitra dengan Herman Narula dan tim selama evolusi Improbable dan sangat senang untuk mendukung mereka dalam membangun elemen dasar lain dari metaverse.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.