Pemerintah Irlandia telah mengumumkan reformasi dalam sistem pemilihannya, yang akan melarang partai politik setempat untuk menerima donasi dalam bentuk aset kripto.
Aturan baru ini dibuat sebagai bentuk integritas politik dan akan diperuntukkan melawan kemungkinan adanya intervensi Rusia, dari segi dunia maya, terhadap demokrasi Irlandia.
Pembatasan tersebut akan diberlakukan pada kontribusi dari luar negeri. Selain itu, partai-partai juga diminta untuk sepenuhnya mengungkapkan semua kepemilikan properti mereka, sebagai bagian dari perombakan legislatif.
Menteri Perumahan, Pemerintah Daerah, dan Warisan Irlandia, Darragh O’Brien, menuliskan kepada para pemimpin partai mengenai uraian dari berbagai langkah yang ia perkenalkan guna melawan intervensi asing dalam pemilihan di Irlandia.
Langkah-langkah tersebut meliputi perlindungan terhadap penyebaran disinformasi melalui kampanye media sosial yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap proses pemilihan, serta regulasi baru untuk mengatur cara dan sumber dana partai politik yang diperbolehkan.
Kini, seluruh partai politik setempat harus mampu memproduksi laporan lengkap, yang sesuai dengan standar global dan praktik akuntansi. Para kepala partai akan perlu menandatangani deklarasi kepatuhan atas regulasi pendanaan baru ini.
O’Brien menggunakan peristiwa invasi Rusia terhadap Ukraina sebagai contoh kasus yang menunjukkan betapa berbahayanya disinformasi dengan muatan politik, bagi demokrasi secara global.
“Invasi mengerikan ke Ukraina dan perang disinformasi yang berbahaya menunjukkan ancaman mendasar yang sedang berlangsung yang dihadapi oleh semua negara demokrasi,” katanya.
O’Brien memulai kampanye reformasi kebijakannya di bulan Januari 2022 lalu. Saat itu, ia menugaskan Jaksa Agung Paul Gallagher agar membentuk satuan tugas yang terdiri dari tenaga profesional di bidang hukum dan ilmuwan politik untuk “membangun benteng hukum dan digital demi melawan intervensi ‘jahat’ dalam pemilihan” di negaranya.
Irlandia Pernah Alami Intervensi dari Rusia Sebelumnya
Intervensi Rusia atas Irlandia memang terlihat samar, namun signifikan. Di tahun 2018, pemerintah setempat mengajukan legislasi darurat untuk memblokir sambungan bangunan besar yang dirancang untuk Kedutaan Besar Rusia di Dublin. Komentator menyebutkan bahwa proyek tersebut bertujuan sebagai insfrastruktur rumah untuk inteligensi sinyal.
Selain itu, sempat ada serangan siber Conti yang menyusup ke dalam Health Service Executive (HSE) dan mengakibatkan sistem komputernya lumpuh, pada Mei 2021. Sindikat kriminal Wizard Spider, yang berbasis di St. Petersburg, Rusia, diduga menjadi dalang dari serangan itu. Kejadian tersebut juga menunjukkan bagaimana kerusakan sistem keamanan dalam skala luas dapat membahayakan masyarakat Irlandia, dengan cara yang tak terduga.
Di samping alasan-alasan tersebut, Irlandia sendiri memang memiliki hubungan yang kurang mulus dengan aset kripto. Kepala bank sentral setempat pernah mengingatkan di tahun lalu, jika popularitas aset kripto menyebabkan “kekhawatiran besar“.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.