Salah satu bursa kripto asal Indonesia, TokoCrypto, melalui TokoCare baru saja menjalin kerjasama dengan BeKind dan WeCare.id untuk menyediakan layanan donasi lewat blockchain.
Lewat program yang dinamakan “Kado Lebaran”, ketiga entitas tersebut bermaksud membagikan hasil donasi untuk anak berkebutuhan khusus.
Chief Marketing Officer Tokocrypto, Nanda Ivens, menjelaskan program ini juga sekaligus ingin memperkenalkan corporate social responsibility (CSR) berbasis blockchain pada masyarakat.
“Donasi dengan memanfaatkan blockchain masih sangat baru. Karena itu kami perlu edukasi bersama dan memberikan beberapa pilihan bagi masyarakat baik berdonasi melalui koleksi karya NFT di TokoMall atau melalui crypto wallet lewat BeKind,” katanya dalam keterangan resmi.
Jadi, metode untuk pengumpulan donasinya akan terbagi dalam beberapa channel, mulai dari laman donasi di masing-masing entitas, seperti laman donasi di BeKind Hub yang menyediakan layanan donasi lewat crypto wallet.
Kemudian WeCare.id yang menyediakan layanan donasi melalui tekening bank atau e-wallet. Donasi juga bisa dilakukan dengan cara NFT Charity di laman TokoMall.
CEO BeKind, Fajar Jasmin menjelaskan, BeKind berharap bisa menjad partner strategis untuk memberikan kontribusi nyata sekaligus mengedukasi masyarakat terkait pemanfaatan blockchain di aset kripto untuk program sosial.
The Giving Block Bidik US$1 Miliar Donasi Melalui Blockchain
Platform penyedia donasi aset kripto, The Giving Block, pada tahun ini membidik angka pengumpulan dana lewat aset kripto mencapai lebih dari US$1 miliar. Devex melansir, salah satu pendiri perusahaan, Alex Wilson, mengatakan pasat aset kripto bernilai hampir US$3 triliun.
Dengan jumlah pengguna yang mencapai ratusan juta, dan masih terus bertambah setiap tahunnya. Menjadikan pasar tersendiri bagi organisasi nirlaba di industri kripto.
Lihat saja, jumlah klien The Giving Block juga terus meningkat dari 100 klien di 2020 menjadi sekitar 1.200-an klien.
Organisasi lainnya Fidelity Charitable, yang merupakan pemberi hibah juga menerima sumbangan dalam bentuk aset kripto. Per November tahun lalu, lembaga donor ini menerima sumbangan dalam bentuk aset kripto sebanyak US$274 juta.
Sementara baru-baru ini, dalam konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Aliran aset kripto juga mengalir deras ke Ukraina sebagai bentuk sumbangan.
- Baca juga: Targetkan Donasi Crypto Sebesar Rp2,8 Triliun, Pemerintah Ukraina Rilis Situs Khusus Donasi
Laju Donasi via Blockchain Terus Meningkat
Para dermawan tampaknya juga sudah banyak bermunculan di industri kripto. Seperti salah satu pendiri Ethereum (ETH), Vitalik Buterin. Be[In]Crypto melaporkan bahwa ia telah memberikan donasi dalam bentuk ETH senilai US$5 juta ke Ukraina.
Di tengah ketegangan yang melanda Ukraina dan Rusia, aset kripto juga menjadi salah satu medium untuk mengalirkan bantuan. Jumlah donasi kripto terlacak yang dikirim ke pemerintah, militer dan badan amal Ukraina sudah lebih dari US$133 juta.
Sementara itu, Unchain Fund telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$10 juta, dengan kontribusi terbesar berasal dari token NEAR dan ETH.
Dalam kurun waktu kurang dari 10 hari, mulai 28 Februari hingga 9 Maret, total donasi kripto terlacak ke Ukraina terbang dari US$37 juta menjadi US$108 juta.
Dipilihnya blockchain sebagai medium untuk donasi bukanlah tanpa alasan, tingginya tingkat keamanan menjadi salah satu alasan untuk terus melakukan hal itu.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
