BingX, entitas kripto asal Singapura, terus berupaya mendorong adopsi aset digital menjadi lebih masif. Sebagai salah satu strateginya, BingX baru saja mengikat kerja sama dengan Legend Trading, sebuah lembaga keuangan global yang mampu memfasilitasi transaksi fiat on-ramp dan off-ramp. Dengan begitu, proses penarikan maupun pembelian kripto menggunakan mata uang fiat menjadi lebih mudah.
BingX mengakui bahwa sinergitas tersebut juga bertujuan untuk membangun infrastruktur pembayaran yang mampu menghubungkan pengguna mata uang fiat dengan pengalaman kripto yang menawan. Direktur Komunikasi BingX, Elvisco Carrington, mengungkapkan kolaborasi yang pihaknya lakukan dengan Legend Trading akan memberikan pengalaman fiat-to-crypto yang lancar.
“Perusahaan [BingX] jadi bisa memiliki beragam metode pembayaran dan pengalaman deposit juga penarikan yang cepat dari Legend Trading. Di samping itu, dengan integrasi ini juga mampu memastikan eksekusi perdagangan yang cepat dan manajemen risiko yang profesional,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Adopsi kripto memang sangat erat kaitannya dengan kemudahan investor untuk bertransaksi maupun melakukan penarikan uang dengan cepat, seperti yang terjadi pada sistem keuangan tradisional. Oleh karena itulah, Carrington optimistis bahwa pengguna BingX akan mendapatkan pengalaman transaksi kripto yang lebih efisien, karena rekening investor terhubung dengan aset yang ada di platform.
Selain itu, lebih dari 150 negara juga sudah bisa melakukan pembelian aset kripto melalui BingX dengan mata uang lokalnya sendiri. Berbagai mata uang fiat itu di antaranya adalah USD, GBP, CHF, EUR, JPY, CAD, dan 140 mata uang fiat lainnya. Tidak hanya itu, calon investor juga bisa menggunakan metode pembayaran lainnya mulai dari Visa, Mastercard, Swift dan Google Pay.
“Di sini pengguna juga bisa mengelola aset mereka dengan lebih baik, karena akun mata uang fiat dan akun kripto yang ada terpisah,” tambah Carrington.
Bank Swiss Jadi Incaran Pelaku Bisnis Kripto
Transaksi on-ramp maupun off-ramp di industri kripto merupakan salah satu fitur jitu bagi crypto exchange untuk meningkatkan basis penggunanya. Dengan begitu, proses jual beli aset digital menjadi semakin mudah dan cepat.
Sebelumnya, banyak perusahaan kripto yang menggunakan layanan dari Signature Bank dan Silvergate Bank untuk memberikan pelayanan secara maksimal pada pelanggan. Namun, kondisinya berubah setelah dua bank ramah kripto itu tutup. Beberapa platform aset digital asal Amerika Serikat (AS) bahkan dikabarkan mulai mencari alternatif lembaga keuangan yang bisa menawarkan layanan serupa.
Beberapa analis mengatakan bahwa penutupan bank kripto di AS akan mendorong perusahaan untuk mencari kemitraan di Eropa, Asia, dan wilayah offshore lainnya. Kabar menyebutkan beberapa di antaranya bahkan sudah ada yang mencoba membuka rekening bank Swiss.
Swiss sendiri bukanlah destinasi baru bagi perusahaan kripto. Negara tersebut menjadi area yang paling ramah terhadap kripto di Eropa, terutama di wilayah kota Zug yang dijuluki sebagai “lembah kripto”.
Arab Bank, yang berbasis di Swiss, juga sudah melihat adanya peningkatan pengajuan pembukaan rekening dari perusahaan asal AS. Menurutnya, kebanyakan perusahaan yang berniat masuk ke Swiss memiliki bisnis venture capital dengan fokus di kripto ataupun crypto fund.
Kepala Treasury dan Lembaga Keuangan Bank Arab, Rani Jabban, menambahkan bahwa sekitar 80% dari mereka adalah nasabah Silvergate.
Regulasi Dinilai Mempersulit
Meskipun desakan untuk masuk ke Swiss kian besar, bukan berarti para lembaga keuangan itu bisa dengan mudah mengakomodirnya. Menurut Rani Jabban, regulasi terhadap klien yeng berbasis di AS cukup sulit. Oleh sebab itu, dari sekian banyak perusahaan yang mengajukan pembukaan akun, kemungkinan hanya 1 atau 2 entitas yang bisa dilayani.
“Sejauh ini terdapat sekitar 10 hingga 20 pertanyaan [syarat pembukaan akun] yang diajukan ke kami, tetapi bukan berarti kami bisa melayani dan membuka akun untuk semuanya,” tutur Jabban.
Sementara itu, Bank Swiss Sygnum, yang menyebut dirinya sebagai bank aset digital pertama di dunia, tetap tidak bisa menerima klien dari AS. Kurangnya kejelasan peraturan menjadi salah satu penyebabnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.