Perusahaan blockchain asal Indonesia, Kita Foundation, telah merilis platform SocialFi yang mengandalkan teknologi blockchain. Aksi ini sengaja dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak adopsi Web3 di tanah air.
Dalam sebuah laporan disebutkan, platform yang mengintegrasikan blockchain dan jejaring sosial ini mampu merevolusi lanskap digital. Pasalnya, pengguna tidak hanya mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan orang lain seperti platform tradisional lainnya.
Perusahaan yang dipimpin oleh Herwin Sim Souw Lim selaku CEO ini juga diklaim menawarkan transparansi, desentralisasi, dan kedaulatan penuh atas kepemilikan data dan aset digital pengguna.
Dengan jumlah pengguna media sosial yang sudah mencapai nyaris setengah populasi penduduk, kehadiran Kita Foundation diyakini mampu mendisrupsi layanan jejaring sosial konvensional.
Menilik DataReportal, pada awal 2024, sudah terdapat 138 juta pengguna media sosial di tanah air. Jumlah itu setara dengan 49,9% dari seluruh penduduk Indonesia.
Sementara jika melihat data global, dari 4,95 miliar penduduk, 61,4% di antaranya sudah menggunakan media sosial per Oktober lalu. Hal itu juga bisa menjadi ceruk pasar yang menarik untuk dikembangkan oleh perusahaan.
Gunakan Native Token KITA
Untuk membangun ekosistemnya lebih mumpuni, Kita Foundation juga merilis token KITA yang berfungsi untuk memfasilitasi perekonomian pengguna serta pengembang.
Token ini merupakan native token yang digunakan untuk berbagai jenis aktivitas. Di antaranya untuk perdagangan non-fungible-token (NFT), transaksi antar pengguna, hingga staking.
“Tujuannya adalah untuk menumbuhkan ekosistem mandiri yang mampu menyeimbangkan inovasi dan pemberdayaan pengguna. Selain itu, juga untuk memastikan bahwa Kita Foundation tetap berada di garis terdepan revolusi Web3,” tulis Kita.
Dalam rangka memaksimalkan pengalaman pengguna, Maret lalu Kita menjalin kerja sama dengan ONTO Wallet. Perusahaan bakal mengintegasikan kemampuan token ERC-20 ONTO ke dalam platform yang pada akhirnya bakal menyederhanakan proses pengelolaan dan juga transfer token.
Pengguna juga akan memiliki kemampuan untuk mengelola identitas, data, serta aset digitalnya dengan lebih mudah.
“Kemitraan ini menandai langkah maju yang signifikan untuk memberdayakan pengguna dengan akses tanpa batas ke decentralized application (dApp), aset digital, serta manajemen identitas,” tambah Kita.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.