Blum, proyek decentralized exchange (DEX) hybrid yang lahir dari mini-app Telegram akan segera memulai kampanye Drop Game ke komunitas. Gelaran tersebut sengaja dilakukan untuk memberikan apresiasi kepada pelanggan atas dukungannya terhadap Blum selama ini. Namun sayang, ajang tersebut malah memantik kontroversi dari pasar, lantaran beberapa pihak menganggap bahwa kampanye tersebut terlalu eksklusif.
Melansir laman X (Twitter) Blum, jalannya aktivitas ini merupakan buah kerja sama dari proyek kripto berbasis Telegram lainnya, DOGS. Keduanya sepakat bekerja sama memberikan kesempatan pada pengguna Blum, untuk mendapatkan hadiah dalam bentuk token DOGS dan Blum point melalui game tersebut.
Sponsored
Dalam prosesnya, Blum akan memilih 100 ribu pengguna secara acak untuk mengikuti kampanye tersebut. Perusahaan mengeklaim memiliki sistem peringkat rahasia yang mampu mengukur tingkat keterlibatan pengguna di platform.
Salah satu pengguna menyebut bahwa Blum menggunakan praktik yang tidak adil. Lantaran dari jutaan pengguna, kesempatan tersebut hanya dibuka untuk beberapa orang saja.
Beberapa indikator yang digunakan Blum antara lain, waktu bermain di Drop Game, jumlah tugas yang diselesaikan, rangkaiah check-in harian, jumlah pertemanan serta konektivitas dengan Ton wallet.
Jumlah Pengguna Blum Mencapai 80 Juta
Salah satu pendiri sekaligus CEO Blum, Gleb Kostarev ikut turun ke X dan menjelaskan bahwa pihaknya memiliki keterbatasan sumber daya untuk bisa menyalurkan hadiah Drop Game. Skema ini segaja dipilih untuk bisa memberikan penghargaan kepada pemain yang paling terlibat.
Sponsored
“Setiap drop selalu didasarkan pada faktor aktivitas yang berbeda. Setiap drop bersifat unik dan kriterianya bisa berubah tergantung pada mata uang kripto dan acara tertentu. Dengan jutaan peserta, mustahil untuk mendistribusikan hadiah ini kepada semua orang, tidak ada jumlah sumber daya yang cukup,” jelas Kostarev.

Merespons hal itu, salah satu angggota komunitas menyebut bahwa airdrop Blum adalah versi dari Hamster 2.0. Ia mengatakan, bahwa ketidakcukupan sumber daya adalah alasan yang diutarakan oleh Hamster Kombat (HMSTR) saat gelaran airdrop beberapa waktu lalu.
Namun Kostarev mengingatkan bahwa, gelaran airdrop ini hanyalah bersifat satu kali, dan pihaknya akan melakukan penyesuaian kriteria untuk airdrop lainnya.

Sebagai catatan, Blum sendiri mengeklaim bahwa pihaknya memiliki sekitar 80 juta pengguna di platform. Kondisi itu memperlihatkan tingginya penerimaan pasar atas proyek tersebut. Meski demikian, belum bisa dipastikan bagaimana efek drop anyar ini terhadap Blum ke depannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang Drop Game Blum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!