Trusted

DuckChain (DUCK) Siap Gelar TGE 16 Januari, Bagaimana Prospeknya?

2 mins
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Proyek kripto yang muncul dari Telegram, DuckChain akan segera menggelar token generation event (TGE) pada 16 Januari di OKX.
  • Alokasi airdrop yang diterima pengguna memantik kontroversi, beberapa diantaranya menganggap bahwa token yang didapatkannya tidak sesuai dengan upaya yang dikeluarkan.
  • Dari 10 miliar pasokan token, 77% diantaranya dialokasikan untuk komunitas dan ekosistem.
  • promo

Proyek kripto anyar yang berbasis di Telegram, DuckChain (DUCK) tidak lama lagi akan segera menggelar token generation event (TGE) dan airdrop. Melalui utas X (Twitter), tim pengembang menjelaskan bahwa proyek tersebut akan melakukan debut perdagangannya pada platform OKX di 16 Januari mendatang.

Saat itu, setiap pengguna juga bisa melakukan klaim  atas token selama airdrop berlangsung. Gelaran ini menjadi penting, mengingat saat ini proyek tersebut diklaim sudah memiliki lebih dari 20 juta pengguna dengan 2 juta pengguna aktif harian (DAU). Selain itu, sebanyak 3 juta pengguna juga masuk dalam kategori paid melalui membership.

Sejak tanggal 8 Januari kemarin, pengguna sudah mulai bisa mengecek alokasi airdrop miliknya. Mengacu pada tokenomics, dari 10 miliar token DUCK, 77% diantaranya bakal digunakan untuk komunitas dan ekosistem, termasuk airdrop. Kemudian masing-masing 10% bakal disalurkan untuk investor dan juga tim serta 3% tersisa untuk advisor.

“DuckChain merupakan blockchain yang digerakkan oleh komunitas. Token DUCK akan menjadi token multi-chain dan TGE akan meluncur di TON, lalu menyusul di DuckChain (setelah peluncuran mainnet publik), Arbitrum, Base dan lainnya,” jelas DUCK.

Listing DUCK di OKX Menuai Kontroversi

Tim pengembang mengeklaim bahwa token DUCK akan memungkinkan pengguna Telegram lebih mudah untuk memasuki dunia kripto. Terlepas dari hal itu, komunitas di ruang maya mempertanyakan alasan DUCK hanya melakukan pencatatan token di OKX.

Pasalnya, beberapa pengguna mengaku tidak bisa mengakses OKX di wilayahnya. Mulai dari pengguna asal Nigeria, India dan Bangladesh.

Selain itu, beberapa anggota komunitas lain juga mengutarakan kekecewaannya pada alokasi token yang mereka dapatkan. Mereka menganggap bahwa token yang diperolehnya tidak sesuai dengan upaya dan juga dana yang sudah keluar.

Sebagai catatan, dalam roadmap DUCK terungkap bahwa DuckChain juga akan meluncurkan public mainnet pada kuartal perdana tahun ini. Sebelum akhirnya merilis dApp Marketplace pada kuartal terakhir tahun 2025.

Masih belum pasti bagaimana prospek ke depannya. Namun yang jelas, proyek ini pada akhir Desember lalu berhasil mendapatkan dukungan pendanaan US$5 juta dari Kenetic Capital, dao5, Gate.io, Presto Labs, DWF Ventures dan banyak entitas juga angel investor lainnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang TGE DuckChain (DUCK) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori