Dunamu secara resmi meluncurkan GIWA, sebuah merek infrastruktur Web3 yang berpusat pada blockchain layer-2 Ethereum, melebihi ekspektasi pasar di Upbit Developer Conference pada hari Selasa di Seoul.
Pengumuman ini menjelaskan spekulasi selama berbulan-bulan sambil mengungkapkan ambisi yang jauh melampaui prediksi awal industri.
Melampaui Batasan Regulasi
GIWA Chain mengikuti model blockchain tanpa token yang sukses seperti Base milik Coinbase, dengan fokus pada utilitas daripada mekanisme spekulatif.
SponsoredAnalis industri berteori bahwa persyaratan regulasi Korea akan membatasi Upbit untuk meluncurkan hanya solusi layer-2 yang terbatas. Bahkan teori yang muncul tepat sebelum peluncuran menyarankan bahwa GIWA akan berfungsi terutama sebagai pintu masuk regional bagi investor Korea yang memasuki Web3.
Namun, pengumuman sebenarnya membalikkan narasi ini sepenuhnya. Dunamu memposisikan platform ini sebagai infrastruktur global yang menargetkan komunitas pengembangan blockchain internasional.
GIWA Chain beroperasi pada arsitektur Optimistic Rollup, mengonfirmasi prediksi layer-2. Platform ini memanfaatkan jaringan anak perusahaan Dunamu di seluruh Asia Tenggara untuk menargetkan pengembang global yang mencari infrastruktur blockchain yang mudah diakses. Fondasi operasional ini bertentangan dengan spekulasi sebelumnya tentang fokus yang murni domestik.
Blockchain baru ini juga akan mendukung berbagai layanan, termasuk defi, stablecoin, program hadiah, dan perdagangan aset dunia nyata. Dunamu mengatakan platform ini memprioritaskan alat pengembang dan pertumbuhan ekosistem daripada mekanisme mata uang tertentu.
GIWA Wallet menunjukkan visi yang lebih luas ini dengan mendukung berbagai blockchain, termasuk Ethereum, Base, Optimism, Arbitrum, Polygon, dan Avalanche. Pendekatan lintas chain ini menunjukkan interoperabilitas daripada fokus pasar Korea yang terisolasi.
GIWA, Atap Tradisional Korea
Posisi GIWA sebagai “Infrastruktur Global untuk Akses Web3” menunjukkan ambisi yang sebanding dengan jaringan internasional yang sudah mapan daripada hanya berfungsi sebagai gerbang regional untuk likuiditas Korea ke pasar Web3 global.
Branding GIWA yang khas Korea mewakili pergeseran strategis dari konvensi penamaan blockchain yang biasa. Sementara sebagian besar proyek kripto mengadopsi nama abstrak atau teknis, Dunamu memilih “GIWA” untuk membangkitkan genteng atap tradisional Korea yang telah melindungi rumah selama berabad-abad.
Simbolisme budaya ini melampaui sekadar pemasaran, memposisikan blockchain sebagai infrastruktur pelindung yang berakar pada warisan negara. Pilihan ini menandakan kepercayaan pada kepemimpinan teknologi Korea sambil menarik kebanggaan domestik dalam kerajinan tradisional yang diadaptasi untuk inovasi digital.