El Salvador kembali menambah cadangan Bitcoinnya. Negeri pertama yang mengakui BTC sebagai legal tender itu memborong 12 token Bitcoin dalam dua transaksi terpisah di pekan ini.
Menurut Kantor Bitcoin Nasional (ONBTC) El Salvador, pembelian yang terjadi termasuk untuk 11 BTC pada 19 Januari dan tambahan 1 BTC pada 20 Januari.
- Baca Juga: Rumble Melakukan Pembelian Bitcoin Pertama Sebagai Bagian dari Rencana Treasury US$20 Juta
El Salvador Tambah Kepemilikan Bitcoin di Tengah Rekor Tertinggi Baru BTC
ONBTC menyoroti pembelian ini dalam sebuah utas di X (Twitter), sembari berbagi strategi akumulasi konsisten yang dilakukannya.
“Inilah cara kami akan terus menang: DCA perlahan dan mantap lalu hodl dengan tangan berlian,” tulisnya melalui utas X.
Akuisisi anyar tersebut membuat total kepemilikan Bitcoin-nya menjadi 6.044,18 BTC. Jumlah tersebut bernilai lebih dari US$617 juta pada saat penulisan.
Pembelian terbaru ini juga menekankan komitmen negara terhadap strategi Bitcoinnya, yang telah menjadi pilar kebijakan ekonomi. Sebagai catatan, Pada 2021, pemerintah setempat telah mengesahkan Undang-Undang Bitcoin, dan menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi BTC sebagai alat pembayaran yang sah.
Namun, pembelian ini terjadi setelah Presiden El Salvador, Nayib Bukele mencapai kesepakatan US$1,4 miliar sebelumnya dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Pembatasan Oleh IMF
Di bawah ketentuan tersebut, negeri ini sepakat untuk mengurangi risiko terkait Bitcoin. Hal itu juga termasuk penerimaan sukarela Bitcoin di sektor swasta dan membatasi keterlibatan sektor publik.
“Untuk sektor publik, keterlibatan dalam aktivitas ekonomi terkait Bitcoin dan transaksi serta pembelian Bitcoin akan dibatasi,” terang kesepakatan tersebut.
Dengan proses negosiasi yang berjalan selama empat tahun, di mana BTC menjadi fokus utamanya, kesepakatan tersebut sepertinya tidak banyak mengurangi antusiasme pemerintah setempat terhadap Bitcoin. Bahkan, sehari setelah kesepakatan, Stacy Herbert, direktur Kantor Bitcoin Nasional El Salvador, menulis di X bahwa Bitcoin akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah di negara Amerika Tengah tersebut dan pemerintah akan terus menambah cadangan strategisnya.
Di sisi lain, akumulasi Bitcoin terbaru yang dilakukan oleh negeri yang mendapat julukan sebagai “Tanah Gunung Berapi” itu juga bertepatan dengan pencapaian lain untuk mata uang kripto tersebut. Pada 20 Januari, Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru. Hal itu terjadi lantaran optimisme pasar yang memuncak terkait kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.
Pada saat penulisan, jawara kripto itu bergerak pada kisaran US$102.316. Mengalami koreksi 5,7% dalam 24 jam terakhir.
Seiring dengan kuatnya momentum terhadap Bitcoin, komitmen El Salvador terhadap mata uang kripto terbesar ini tetap menjadi sorotan.
Bagaimana pendapat Anda tentang aksi El Salvador yang secara konsisten melakukan akumulasi Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.