X (Twitter) digadang bakal segera memiliki bisnis pembayaran di tahun depan. Dalam podcast bersama pimpinan Ark Invest, Cathie Wood, Elon Musk mengatakan bahwa pihaknya siap untuk merilis layanan pembayaran di X pada awal atau pertengahan tahun depan.
Elon Musk, yang merupakan bos X, mengaku bahwa platform media sosialnya telah mendapatkan izin money transmitter di hampir seluruh negara bagian di Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, dirinya masih menahan peluncurannya sembari menunggu izin dari New York dan California. Dua wilayah yang masuk dalam 4 area populasi terbesar di Amerika Serikat (AS) itu akan menjadi “gong” dalam dimulainya bisnis pembayaran X.
Mengacu pada data Nationwide Multistate Licensing System (NMLS), melalui salah satu entitas usahanya, yaitu Twitter Payment, X telah mendapatkan lisensi dari 13 negara bagian. Ketigabelas negara bagian itu adalah Arizona, Georgia, Iowa, Kansas, Maryland, Michigan, Mississippi, Missouri, New Hampshire, Pennsylvania, Rhode Island, South Dakota, dan Wyoming.
“Terdapat hambatan dalam birokrasi, namun kami juga mengakui bahwa X terlambat menyerahkan dokumen persyaratan untuk mendapatkan izin money transmitter. Semoga di awal tahun depan atau pertengahan tahun sudah bisa meluncur, tetapi itu tergantung dari perizinannya.”
Elon Musk
- Baca Juga: Perusahaan Jack Dorsey Rilis Self-Custodial Bitcoin Wallet Bitkey, Begini Komentar Elon Musk
Elon Musk Tidak Singgung Integrasi Kripto
Sayangnya, dalam diskusi dengan Cathie Wood, integrasi kripto dalam bisnis pembayaran X tidak dibahas lebih lanjut. Bahkan, Elon Musk menampilkan gestur seakan tidak memiliki waktu untuk memikirkan aset digital. Padahal, integrasi tersebut merupakan sesuatu yang ramai ditunggu oleh komunitas kripto.
Meski begitu, jika melihat sikap Musk yang selama ini positif terhadap kripto, bukan tidak mungkin sikap tersebut bisa berubah. Terlebih lagi, melalui entitas lain miliknya, yaitu Tesla Inc, Musk masih menyimpan aset digital senilai US$184 juta. Di samping itu, laporan lain menyebutkan bahwa perusahaan konstruksi terowongan milik Musk, The Boring Company (TBC), juga sudah mulai menerima Dogecoin untuk perjalanan di sistem transit Las Vegas.
Hal itu bisa diartikan bahwa Musk masih percaya terhadap aset kripto. Namun, memang harus diakui, semenjak menghadapi gugatan class action terkait Dogecoin (DOGE) di bulan April kemarin, salah satu orang terkaya di dunia itu sepertinya mulai berhati-hati untuk memberikan informasi terkait kripto.
Sebagaimana kita ketahui, cuitan Elon Musk terkait aset digital apa pun, khususnya DOGE, akan langsung memengaruhi harganya di pasaran. Hal itu juga yang membuat Musk sepertinya enggan membahas topik yang kini kerap dikaitkan dengan dirinya.
Harga Token X Terpantau Ambruk
Menariknya, saat diskusi tersebut berlangsung, token X, yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan platform X, melorot 6,5% dalam 24 jam terakhir.
Menurut data CoinGecko, harga token X menjadi US$0,00005823 pada saat penulisan. Padahal, saat pertama kali Elon Musk mengumumkan akan melakukan rebranding Twitter menjadi X, token kripto tersebut berhasil meroket hingga 1.000%.
Di sisi lain, harga Dogecoin malah naik 1,3%, menjadi US$0,092813.
Terlepas dari hal itu, niatan Elon Musk untuk memulai bisnis layanan pembayaran di X sudah dimulai sebelum dirinya mengambil alih Twitter. Bahkan, dilaporkan bahwa salah satu misi Musk melakukan aksi anorganik terhadap entitas berlogo burung biru itu adalah untuk memberikan opsi lebih banyak kepada pengguna dalam melakukan pembelian barang melalui platform miliknya.
Bagaimana pendapat Anda tentang X yang berniat meluncurkan bisnis layanan pembayaran tahun depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.