Produk-produk ETF Bitcoin spot AS kini menampung lebih banyak Bitcoin daripada estimasi 1,1 juta BTC yang terkait dengan sang kreator Bitcoin dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.
Raihan gemilang ini menandai tonggak bersejarah karena total kepemilikan gabungan ETF Bitcoin spot AS kini mencapai 1.105.923 BTC.
Milestone Baru untuk ETF Bitcoin
ETF Bitcoin BlackRock IBIT berdasarkan total aset kelolaan (AUM), diikuti oleh GBTC milik Grayscale dan FBTC dari Fidelity. Secara keseluruhan, 12 ETF Bitcoin AS telah menghasilkan lebih dari US$33 miliar dalam arus masuk bersih sejak diluncurkan pada Januari.
Menariknya lagi, dalam minggu ini saja, barisan reksa dana tersebut mencatatkan arus masuk bersih nyaris US$2,35 miliar. Adapun torehan rekor harga ATH Bitcoin di angka US$100.000 turut memacu total aset kelolaan milik ETF-ETF ini, yakni tembus US$109 miliar.
Satoshi Nakamoto diyakini telah menambang sekitar 22.000 blok pertama Bitcoin. Dengan perhitungan tersebut, artinya ia mendulang 50 BTC per blok berdasarkan aturan subsidi awal. Total akhirnya menghasilkan sekitar 1,1 juta BTC. Koin-koin ini konsisten tidak tersentuh sejak diciptakan.
Walaupun Satoshi Nakamoto tetap menjadi entitas holder Bitcoin individu terbesar, beberapa entitas lainnya juga memiliki saham signifikan dalam bentuk aset kripto ini. Sebut saja MicroStrategy yang memimpin kepemilikan korporat dengan 402.100 BTC. Nilainya lebih dari US$40 miliar.
Perusahaan yang mengadopsi Bitcoin sebagai aset utama kasnya pada 2020 ini tercatat membeli lebih dari US$13 miliar dalam Bitcoin pada bulan November. Adapun perusahaan publik lainnya yaitu MARA dan Worksport juga turut mengadopsi strategi serupa dalam hal akumulasi BTC.
Sementara di tingkat nasional, Amerika Serikat memegang 208.109 BTC (senilai US$21 miliar) dari dana hasil sitaan. Jumlah ini menjadikannya holder Bitcoin negara terbesar, berhasil melampaui kepemilikan China dan Inggris.
“ETF spot AS baru saja menyalip Satoshi dari segi total bitcoin yang dimiliki, sekarang memegang lebih dari 1,1 juta, lebih banyak dari siapa pun di dunia, dan mereka bahkan belum genap setahun, benar-benar masih bayi. Sungguh mengejutkan,” tulis analis ETF Eric Balchunas di X (sebelumnya Twitter).
Spekulasi Berkelanjutan Tentang Identitas Satoshi
Spekulasi mengenai identitas Satoshi Nakamoto terus berlanjut tanpa henti sepanjang tahun 2024. Awal tahun ini, ilmuwan asal Australia Craig Wright menghadapi penyelidikan hukum atas klaim berulangnya yang mengaku sebagai si pencipta Bitcoin.
Namun, pengadilan Inggris menolak bukti-buktinya dan memutuskan bahwa kasusnya tidak memiliki prospek yang masuk akal untuk berhasil. Kontroversi terpisah terjadi setelah rilis dokumenter HBO, Money Electric.
Pada bulan Oktober, sebuah dokumenter mengarahkan perhatian kepada kriptografer asal Kanada Peter Todd sebagai Satoshi Nakamoto. Namun, Todd dengan tegas membantah klaim tersebut dan dilaporkan bersembunyi karena sorotan yang tidak diinginkan serta ancaman yang diterimanya.
Menambah kehebohan, sebuah konferensi pers di London pada akhir Oktober menyaksikan seorang individu bernama Stephen Mollah mengeklaim dirinya sebagai Nakamoto. Acara tersebut dengan cepat terungkap ketika Mollah gagal memberikan bukti yang kredibel, dan kesalahan teknis semakin meragukan klaimnya.
Meskipun berbagai teori terus beredar dan ketertarikan publik tak kunjung surut, identitas asli sang pencipta Bitcoin tetap menjadi misteri.
Bagaimana pendapat Anda tentang arus masuk deras ETF Bitcoin ini yang mampu lampaui estimasi kepemilikan Satoshi Nakamoto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.