Trusted

Hitung Mundur 1 Dekade Ethereum Nihil Downtime; Mengapa Kritikus Lontarkan Isu Skalabilitas?

2 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ethereum merayakan ulang tahun ke-10 dengan catatan tanpa downtime (zero downtime), menegaskan ketangguhannya di tengah tantangan pasar dan persaingan.
  • Kritikus seperti analis Marty Party menilai Ethereum lambat dan solusi layer-2 tak mampu menangani masalah skalabilitas secara menyeluruh.
  • Di tengah perayaan ini, Ethereum juga menghadapi ketidakpastian hukum terkait potensi pelanggaran sekuritas dan perlunya kejelasan regulasi aset kripto.
  • promo

Menjelang ulang tahun ke-10-nya, Ethereum (ETH) mendapat sorotan atas ketahanan jaringan yang tak pernah mengalami downtime sejak peluncurannya.

Ethereum memulai hitung mundur menuju perayaan dekade ini lebih dari seminggu yang lalu dengan memperkenalkan NFT Torch yang pertama kali dipegang oleh salah satu co-founder-nya, Joseph Lubin.

Ethereum Genap 10 Tahun Beroperasi Tanpa Pernah Alami Downtime

BeInCrypto melaporkan bahwa hitung mundur menuju ulang tahun ke-10 Ethereum dimulai dengan peluncuran NFT Torch, sebuah obor digital yang berpindah tangan setiap 24 jam.

Seiring antusiasme yang terus membuncah, dan hanya dua hari jelang momen tersebut, para anggota komunitas menyoroti ketangguhan jaringan ini yang telah teruji selama satu dekade.

Binji Pande, kontributor Ethereum Foundation sekaligus pengembang di Optimism (OP), mengapresiasi rekam jejak Ethereum yang impresif—10 tahun tanpa jeda, tanpa jendela perawatan.

“Ethereum telah online selama sepuluh tahun penuh tanpa jeda dan tanpa jendela perawatan. Dalam kurun waktu itu: – Facebook down selama 14 jam – AWS kinesis membeku selama 17 jam – Cloudflare kehilangan 19 pusat data – Alt L1s… yah, Anda tahu sendiri. Setiap raksasa tersentralisasi pasti pernah ‘berkedip’. Mereka bergantung pada tim siaga dan downtime yang dijadwalkan,” tulis Binji.

Kontributor ini menekankan bahwa Ethereum telah terbukti tak tergoyahkan, mampu bertahan dari berbagai dinamika pasar. Berbeda dengan jaringan lain yang sering tumbang saat musim kepadatan transaksi melanda.

“…Ethereum tidak pernah berhenti, bahkan saat terjadi hard fork, crash pasar, gelembung spekulatif, gugatan hukum, peretasan, peperangan, dan segala macam drama yang bisa dilontarkan internet,” tambahnya lagi.

Menurut Binji, rekam jejak gemilang ini adalah hasil kerja kolektif komunitas Ethereum—yang terdiri dari para pengembang, staker, peneliti, hingga para pengguna.

Sementara itu, co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, turut mengamini sentimen tersebut dengan membagikan ulang pernyataan itu di X (Twitter). Namun, tak semua orang sepakat bahwa Ethereum adalah “mesin abadi” yang tak kenal henti.

Kritikus Pertanyakan Narasi Uptime Ethereum & Dasar Hukumnya

Analis Marty Party menyanggah klaim tersebut, dengan menyoroti lambannya kecepatan jaringan Ethereum dan ketergantungannya pada infrastruktur layer-2 (L2). Ia juga menilai bahwa rekam jejak uptime Ethereum menyesatkan, karena L2 dianggap sebagai perpanjangan tangan tersentralisasi yang bersandar pada sistem escrow.

“Berhentilah membalut fakta dengan gula-gula. Ethereum lamban dan tidak layak pakai dengan hanya 13 transaksi per detik. L2 itu bukan blockchain, melainkan sequencer tersentralisasi yang hanya mengumpulkan ‘transaksi’ semu, mengompresnya, lalu menuliskannya ke Ethereum dalam bentuk zip dengan jeda escrow 7 hari,” kritik Marty.

Ia juga memperingatkan, sebagian besar aset digital saat ini tergolong sekuritas yang belum terdaftar secara resmi—terutama di platform seperti Hyperliquid. Karenanya, Marty mendesak agar publik bersikap waspada hingga undang-undang kripto terbaru di AS memberi kejelasan hukum.

Sebagai catatan, Hyperliquid memiliki bridge native ke Ethereum dan didesain kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).

“Saya akan menunggu hingga Market Structure Act dan Clarity Act rampung dan memberikan panduan hukum yang jelas sebelum menanam dana besar ke dalam L2 Ethereum,” ujarnya.

Terlepas dari itu, hitung mundur menuju perayaan satu dekade Ethereum terus bergulir. Laporan terbaru menyebutkan Alex Bornyakov, Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina, saat ini menjadi holder NFT Torch Ethereum.

Ethereum NTF Torch holders
Holder NFT Torch Ethereum | Sumber: Ethereum.org

Adapun holder sebelumnya dari NFT Torch Ethereum termasuk Joseph Lubin, holder seremonial, dan Michael Egorov, pendiri Curve Finance.

BeInCrypto melaporkan bahwa obor digital ini akan berpindah tangan setiap 24 jam sekali sejak 20 Juli lalu. Tokoh komunitas dan pelaku pembangunan ekosistem Ethereum akan bergiliran memegangnya. Holder berikutnya dijadwalkan akan diumumkan dalam beberapa jam setelah publikasi ini.

Ethereum (ETH) Price Performance
Performa Harga Ethereum (ETH) | Sumber: BeInCrypto

Pada waktu publikasi, Ethereum diperdagangkan seharga US$3.848, atau naik lebih dari 2,3% dalam 24 jam terakhir di tengah meningkatnya minat institusional.

Bagaimana pendapat Anda tentang fenomena zero downtime Ethereum selama nyaris sedekade ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori