Kembali

Crash Market Crypto: Ethereum Tumbang, Likuidasi Tembus Rp18,4 Triliun

author avatar

Ditulis oleh
Lockridge Okoth

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

05 November 2025 12.10 WIB
Tepercaya
  • Ethereum (ETH) jatuh di bawah US$3.400, berubah negatif untuk 2025 dan mencatat penurunan harian terjauh dalam beberapa bulan sebab likuidasi aset kripto mencapai lebih dari US$1,1 miliar dalam 24 jam.
  • Lebih dari 303.000 trader terlikuidasi, dengan US$287 juta posisi long terhapus dalam satu jam, menunjukkan likuidasi leverage ekstrem di berbagai exchange besar.
  • Bitcoin (BTC) mendekati US$100.000, sementara whale melepas lebih dari 38.000 BTC, menambah tekanan pasar ketika trader ritel terus melakukan akumulasi.
Promo

Ethereum dan Bitcoin memperpanjang penurunan tajamnya pada 4 November, memantik lebih dari US$1,1 miliar likuidasi kripto dalam 24 jam saat trader bergegas keluar di tengah tekanan pasar yang memuncak.

Penurunan ini berhasil menyeret harga Ethereum ke level yang terakhir kali terlihat beberapa bulan lalu.

Sponsored
Sponsored

Ethereum Berubah Negatif untuk 2025 saat Likuidasi Kripto Tembus US$1,1 Miliar

Ethereum terpelanting di bawah level krusial US$3.400, secara resmi berbalik negatif secara year-to-date (YTD) usai memulai tahun 2025 di sekitar US$3.353. Pergerakan ini menandai penurunan harian sebesar 7%, yang menjadi koreksi terdalam dalam beberapa bulan terakhir.

Ethereum (ETH) Price Performance
Performa Harga Ethereum (ETH) | Sumber: TradingView

Aksi turun ini secara efektif menghapus seluruh raihan profit YTD Ethereum (ETH), menandakan pergeseran sentimen pasar setelah berbulan-bulan mengukir stabilitas relatif di sektor altcoin.

Sementara itu, Bitcoin terjun bebas ke level terendah intraday US$100.721, menempatkan sang raja kripto semakin dekat ke zona support psikologis US$100.000, level yang terakhir kali terlihat 23 Juni lalu.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Untuk kedua aset tersebut, Relative Strength Index (RSI) menunjukkan pergerakan mendekati zona oversold (jenuh jual). Itu menandakan tingginya tekanan jual dan perubahan tajam dalam sentimen investor.

Aksi jual serentak ini tak ayal mengguncang pasar kripto, dan barisan altcoin terkemuka ikut anjlok di tengah aksi deleveraging brutal di berbagai crypto exchange.

Sponsored
Sponsored

Likuidasi Capai US$1,1 Miliar Seiring Pelepasan Leverage di Pasar Kripto

Data dari Coinglass menguak bahwa lebih dari 303.000 trader telah tersapu likuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan total likuidasi paksa mencapai US$1,10 miliar di berbagai exchange utama.

Dalam waktu hanya satu jam, lebih dari US$300 juta posisi tersapu habis, di mana sekitar US$287 juta di antaranya berasal dari posisi long. Hal ini menunjukkan bahwa posisi bullish dengan leverage tinggi mendapat tekanan berat setelah harga menembus level-level support penting.

Total Crypto Liquidations. Source: TradingView
Total Likuidasi Aset Kripto | Sumber: TradingView

Bitcoin dan Ethereum menjadi penyumbang terbesar dalam gelombang likuidasi ini, namun aset dengan beta tinggi seperti Solana (SOL), BNB, dan XRP juga mengalami pelepasan posisi secara agresif, karena para trader bergegas mengurangi eksposur mereka.

Sponsored
Sponsored

Di tengah kekacauan tersebut, satu trader kontroversial, James Wynn, justru berhasil membalikkan keadaan. Menurut data dari Lookonchain, Wynn kini akhirnya mencatat profit tak terealisasi sebesar US$66.465 — menjadi salah satu dari sedikitnya pihak yang “selamat” dari aksi jual brutal kali ini.

Aksi Dump Whale Perburuk Tekanan Bearish

Firma analitik on-chain Santiment melaporkan perbedaan perilaku mencolok antara holder Bitcoin besar dan kecil.

Wallet yang memegang 10–10.000 BTC, kerap disebut whale dan shark, telah menjual lebih dari 38.366 BTC sejak 12 Oktober, turun 0,28% dari total kepemilikan mereka.

Alamat-alamat ini sekarang menguasai 68,5% dari total pasokan Bitcoin, sehingga aksi jual mereka memiliki dampak besar ke pasar.

Sponsored
Sponsored

Sebaliknya, trader ritel yang memegang kurang dari 0,01 BTC (“shrimp”) justru menambah posisi, mengakumulasi 415 BTC (+0,85%) pada periode yang sama.

Santiment mencatat bahwa pola akumulasi ini biasanya terjadi saat pasar melemah, namun peringatan disampaikan: rebound berkelanjutan baru dimulai ketika whale beralih dari distribusi menjadi akumulasi.

“Pasar naik ketika pelaku besar mengakumulasi koin yang dilepas wallet kecil. Trader kecil perlu menunjukkan kapitulasi dan ketakutan, menjual asetnya dengan rugi, sementara whale menyerapnya. Saat itu terjadi — dan pasti akan terjadi — itu akan menandai dasar pasar dan waktu ideal untuk membeli,” papar Santiment.

Kini, dengan Bitcoin dan Ethereum mendekati level psikologis dan teknikal penting, pelaku pasar mengamati secara ketat apakah harga akan stabil atau semakin anjlok.

Adapun aksi turun yang meyakinkan di bawah US$100.000 untuk Bitcoin berpotensi mempercepat arus keluar dana dan memperburuk sentimen negatif di seluruh pasar aset digital.

Bagaimana pendapat Anda tentang crash brutal market crypto kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."

Disponsori
Disponsori