Ethereum dan Bitcoin memperpanjang penurunan tajamnya pada 4 November, memantik lebih dari US$1,1 miliar likuidasi kripto dalam 24 jam saat trader bergegas keluar di tengah tekanan pasar yang memuncak.
Penurunan ini berhasil menyeret harga Ethereum ke level yang terakhir kali terlihat beberapa bulan lalu.
SponsoredEthereum Berubah Negatif untuk 2025 saat Likuidasi Kripto Tembus US$1,1 Miliar
Ethereum terpelanting di bawah level krusial US$3.400, secara resmi berbalik negatif secara year-to-date (YTD) usai memulai tahun 2025 di sekitar US$3.353. Pergerakan ini menandai penurunan harian sebesar 7%, yang menjadi koreksi terdalam dalam beberapa bulan terakhir.
Aksi turun ini secara efektif menghapus seluruh raihan profit YTD Ethereum (ETH), menandakan pergeseran sentimen pasar setelah berbulan-bulan mengukir stabilitas relatif di sektor altcoin.
Sementara itu, Bitcoin terjun bebas ke level terendah intraday US$100.721, menempatkan sang raja kripto semakin dekat ke zona support psikologis US$100.000, level yang terakhir kali terlihat 23 Juni lalu.
Untuk kedua aset tersebut, Relative Strength Index (RSI) menunjukkan pergerakan mendekati zona oversold (jenuh jual). Itu menandakan tingginya tekanan jual dan perubahan tajam dalam sentimen investor.
Aksi jual serentak ini tak ayal mengguncang pasar kripto, dan barisan altcoin terkemuka ikut anjlok di tengah aksi deleveraging brutal di berbagai crypto exchange.
Sponsored SponsoredLikuidasi Capai US$1,1 Miliar Seiring Pelepasan Leverage di Pasar Kripto
Data dari Coinglass menguak bahwa lebih dari 303.000 trader telah tersapu likuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan total likuidasi paksa mencapai US$1,10 miliar di berbagai exchange utama.
Dalam waktu hanya satu jam, lebih dari US$300 juta posisi tersapu habis, di mana sekitar US$287 juta di antaranya berasal dari posisi long. Hal ini menunjukkan bahwa posisi bullish dengan leverage tinggi mendapat tekanan berat setelah harga menembus level-level support penting.
Bitcoin dan Ethereum menjadi penyumbang terbesar dalam gelombang likuidasi ini, namun aset dengan beta tinggi seperti Solana (SOL), BNB, dan XRP juga mengalami pelepasan posisi secara agresif, karena para trader bergegas mengurangi eksposur mereka.
SponsoredDi tengah kekacauan tersebut, satu trader kontroversial, James Wynn, justru berhasil membalikkan keadaan. Menurut data dari Lookonchain, Wynn kini akhirnya mencatat profit tak terealisasi sebesar US$66.465 — menjadi salah satu dari sedikitnya pihak yang “selamat” dari aksi jual brutal kali ini.
Aksi Dump Whale Perburuk Tekanan Bearish
Firma analitik on-chain Santiment melaporkan perbedaan perilaku mencolok antara holder Bitcoin besar dan kecil.
Wallet yang memegang 10–10.000 BTC, kerap disebut whale dan shark, telah menjual lebih dari 38.366 BTC sejak 12 Oktober, turun 0,28% dari total kepemilikan mereka.
Alamat-alamat ini sekarang menguasai 68,5% dari total pasokan Bitcoin, sehingga aksi jual mereka memiliki dampak besar ke pasar.
Sponsored SponsoredSebaliknya, trader ritel yang memegang kurang dari 0,01 BTC (“shrimp”) justru menambah posisi, mengakumulasi 415 BTC (+0,85%) pada periode yang sama.
Santiment mencatat bahwa pola akumulasi ini biasanya terjadi saat pasar melemah, namun peringatan disampaikan: rebound berkelanjutan baru dimulai ketika whale beralih dari distribusi menjadi akumulasi.
“Pasar naik ketika pelaku besar mengakumulasi koin yang dilepas wallet kecil. Trader kecil perlu menunjukkan kapitulasi dan ketakutan, menjual asetnya dengan rugi, sementara whale menyerapnya. Saat itu terjadi — dan pasti akan terjadi — itu akan menandai dasar pasar dan waktu ideal untuk membeli,” papar Santiment.
Kini, dengan Bitcoin dan Ethereum mendekati level psikologis dan teknikal penting, pelaku pasar mengamati secara ketat apakah harga akan stabil atau semakin anjlok.
Adapun aksi turun yang meyakinkan di bawah US$100.000 untuk Bitcoin berpotensi mempercepat arus keluar dana dan memperburuk sentimen negatif di seluruh pasar aset digital.
Bagaimana pendapat Anda tentang crash brutal market crypto kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!