Jaringan Ethereum terbukti jauh lebih unggul dibandingkan dengan jaringan blockchain lainnya dalam hal pendapatan biaya yang dihasilkan. Metrik ini mencerminkan terus meningkatnya adopsi Ethereum.
Pada 10 April, perusahaan data blockchain Token Terminal melaporkan tentang blockchain penghasil biaya jaringan teratas selama enam bulan terakhir.
Bukan jadi hal yang mengejutkan jika Ethereum jauh unggul dibandingkan yang lain, dan menghasilkan lebih dari dua kali lipat dari biaya yang dihasilkan oleh pesaing terdekatnya.
Selama enam bulan terakhir, Ethereum berhasil mengumpulkan US$743 juta dalam biaya jaringan harian kumulatif. Menurut Terminal Token, pesaing terdekat Ethereum, TRON, hanya menghasilkan kurang dari setengahnya, dengan jumlah US$282 juta.
Tidak hanya itu, Ethereum juga berhasil mengumpulkan biaya hampir sepuluh kali lipat lebih banyak daripada jaringan Bitcoin, yang hanya menghasilkan kurang dari US$80 juta selama periode tersebut.
Biaya Terendah Ethereum Masih Lebih Tinggi dari Jaringan Lain
Token Terminal menyatakan bahwa melihat biaya adalah penting, karena itu merupakan metrik yang “memberi tahu kita protokol mana yang benar-benar digunakan.”
Penggunaan dan adopsi protokol adalah tanda pertumbuhan yang berkelanjutan bagi ekosistem, dan Ethereum sudah jelas merupakan pemimpin industri dalam hal ini.
Sementara itu, Uniswap menjadi jaringan kripto terbesar ketiga dalam hal biaya yang dihasilkan, yaitu dengan perolehan US$269 juta selama enam bulan terakhir.
Menurut Crypto Fees, Ethereum telah menghasilkan biaya rata-rata sekitar US$6 juta per hari selama seminggu terakhir. Platform pesaingnya, yakni Solana, yang juga terkenal dengan julukan ‘Ethereum killer,’ bahkan hanya menghasilkan biaya rata-rata harian senilai US$36.700.
Selain itu, BitInfoCharts juga melaporkan biaya transaksi rata-rata yang relatif rendah untuk Ethereum, yaitu sekitar US$4,70. Namun, bagi pengguna biasa yang non-whale, jumlah ini masih cukup mahal dibandingkan dengan jaringan alternatif lain. Meskipun demikian, Ethereum tetap berhasil mendominasi dalam metrik ini terlepas dari biayanya yang selangit itu.
Di sisi lain, jaringan layer 2 telah muncul sebagai solusi untuk persoalan yang rumit ini. L2 paling populer, Arbitrum One, adalah jaringan keenam dengan penghasilan biaya tertinggi. Menurut Crypto Fees, Arbitrum One telah berhasil menghasilkan biaya rata-rata harian sebesar US$236.000 selama seminggu terakhir.
Selain itu, L2fees melaporkan bahwa biaya untuk melakukan transaksi Ethereum di jaringan Arbitrum hanya sebesar US$0,06, dan US$0,17 untuk swap token.
Kendati demikian, butuh waktu seminggu untuk mengeluarkan Ethereum dari jaringan karena sifat dari teknologi optimistic rollup-nya. Oleh karena itulah, solusi jaringannya masih jauh dari sempurna.
- Baca Juga: Menggiurkan! Validator Ethereum Sudah Raup Staking Reward Lebih dari US$2 Miliar sejak 2021
Prospek Harga ETH
Harga Ethereum (ETH) terpantau stagnan dalam 24 jam terakhir. Sedangkan saat ini, aset ini diperdagangkan seharga US$1.859 pada saat publikasi.
Meski begitu, ETH masih berada di bawah bayang-bayang Bitcoin yang telah mengalami konsolidasi selama tiga minggu terakhir. Di sisi lain, agenda hard fork Shanghai (Shapella) yang akan berlangsung pada 12 April juga berpotensi memicu volatilitas harga yang lebih tinggi minggu ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang biaya jaringan yang Ethereum hasilkan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.