Platform perdagangan kripto Eureka Trading baru-baru ini menggelar program bounty sebesar US$3 juta. Program ini bertujuan untuk mengembalikan aset kripto yang telah dicuri dari platform mereka. Pendiri platform ini mengungkapkan bahwa ia menjadi korban bocornya private key, serta peretasan yang mengakibatkan tercurinya kripto senilai US$15 juta.
Eureka Trading, sebuah platform perdagangan kripto yang berfokus pada derivatif, menawarkan bounty senilai US$3 juta untuk membantu mengembalikan dana yang hilang akibat insiden peretasan tersebut.
Sang pendiri platform, Kuan Sun, mengumumkan tentang bounty tersebut melalui cuitan di Twitter pada tanggal 16 April lalu. Dalam cuitannya, ia menyatakan bahwa nilai bounty tersebut bisa saja lebih tinggi tergantung pada jenis bantuan yang diberikan.
Bounty Kripto sebagai Solusi Terakhir
Tren penawaran bounty sendiri sudah jadi hal yang lumrah di kalangan platform kripto untuk memberikan insentif finansial bagi siapa saja yang berhasil mengembalikan dana yang hilang. Terlebih lagi, belakangan ini terjadi sejumlah insiden di pasar kripto, di mana para peretas pada akhirnya mau mengembalikan dana curian tersebut setelah bernegosiasi dengan tim yang menjadi korban. Bahkan, ada juga beberapa kasus di mana para peretas bersedia meminta maaf atas insiden tersebut.
Salah satu insiden paling terkenal yang terkait dengan pemberian bounty terjadi pada tahun 2023, yakni peretasan Sentiment, sebuah platform DeFi. Saat itu, peretas berhasil mencuri hampir US$1 juta, namun mereka akhirnya mengembalikan hampir 90% dari dana curian tersebut. Sebelumnya, Euler Finance dan Allbridge juga sempat mengalami insiden serupa dan peretas akhirnya mau mengembalikan dana yang telah mereka curi.
Apa Itu Eureka Trading?
Eureka Trading adalah penyedia layanan derivatif keuangan yang khusus bergerak di industri kripto, dan menyebut platform-nya sebagai yang pertama dalam jenis layanan tersebut. Perusahaan ini mengklaim memiliki lebih dari US$500 juta aset yang dikelola (AUM), dengan omset (turnover) bulanan lebih dari U$50 miliar.
Menurut sang pendiri, Eureka Trading telah terserang aksi peretasan yang mengakibatkan lenyapnya dana sekitar US$15 juta. Ia mengumumkan insiden tersebut melalui cuitannya di Twitter bahwa dirinya menjadi korban kebocoran private key, yang kemudian dimanfaatkan oleh peretas untuk mencuri dana tersebut. Ia juga menyatakan bahwa ada beberapa informasi mengenai peretas, tetapi tidak cukup untuk mengidentifikasi secara pasti apa yang terjadi.
Kerugian Peretasan Kripto pada Q1/2023 Capai Lebih dari US$300 Juta
Tahun 2023 menjadi tahun yang super sibuk dalam hal insiden peretasan kripto. Pada kuartal pertama tahun ini saja, komplotan peretas sudah berhasil menggondol total lebih dari US$320 juta, menurut firma keamanan blockchain CertiK. Parahnya lagi, platform Ethereum menjadi sasaran utama serangan tersebut, dengan total kerugian sekitar US$221 juta.
Di sisi lain, aksi peretasan dan eksploitasi NFT juga semakin membludak, dan hal ini wajar terjadi mengingat tingginya minat terhadap sektor tersebut. Para aktor jahat seringkali melancarkan serangan phishing melalui media sosial untuk menyusup ke dalam wallet calon korban dan merebut NFT yang bernilai fantastis.
Bagaimana pendapat Anda tentang program bounty dari Eureka Trading ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.