Fantom Foundation, entitas yang mendorong adopsi blockchain layer-1 (L1) Fantom, pada hari Kamis (23/5) mengumumkan bahwa mereka berhasil mengantongi investasi US$10 juta dalam rangka mendukung peluncuran blockchain L1 baru bernama Sonic.
Suntikan investasi itu dipimpin oleh Hashed, dengan partisipasi dari sejumlah investor termasuk UOB Ventures, Signum Capital, dan Aave Foundation, serta para angel investor termasuk Stani Kulechov, Robert Leshner, Michael Egorov, Fernando Martinelli, Tarun Chitra, hingga Sam Kazemian.
Adapun peluncuran Sonic chain akan bertepatan dengan pengenalan Sonic Foundation yang bertanggung jawab atas fungsi tata kelola chain tersebut dan manajemen perbendaharaan. Selain itu, ada pula Sonic Labs yang akan mendorong pertumbuhan di berbagai decentralized applications (dApps), kemitraan, hingga para pengguna.
Ketika Opera chain yang dikembangan tim Fantom sedang di-upgrade dengan teknologi Sonic yang baru, mereka tidak akan lagi menggunakan nama Sonic untuk merujuk pada tumpukan teknologi tersebut, tetapi merujuk pada chain baru.
Saat ini, mereka sedang dalam proses membangun narasi brand dan identitas visual yang lengkap dan komprehensif.
Native token Sonic dikenal dengan tanda $S. Pemungutan tata kelola Fantom memastikan kompatibilitas dan migrasi antara native token $FTM ke $S dengan basis 1:1.
Sekilas tentang Sonic Chain
Sebagai informasi, Sonic chain adalah chain L1 baru dengan native bridge layer-2 (L2) yang terhubung ke jaringan Ethereum.
Sonic chain dirancang oleh Bernhard Scholz, yang merupakan salah satu pakar pengembang virtual machine terkemuka di dunia, bersama timnya, dan dipimpin oleh pionir decentralized finance (DeFi) Andre Cronje.
Blockchain baru ini akan menjadi platform L1 yang terhubung ke Ethereum melalui bridge L2. Hal tersebut memungkinkan Sonic memanfaatkan sejumlah besar likuiditas, pengguna, dan berbagai protokol.
Langkah itu memungkinkan Sonic chain menggabungkan biaya rendah, skalabilitas, dan kecepatan L1 dengan keamanan bridge L2 untuk akses ke native token Ether (ETH) dan sejumlah aset lainnya di Ethereum.
Hasilnya, Sonic chain disebut bukan hanya L1 atau L2, tetapi merupakan chain pertama yang memberikan yang terbaik dari keduanya.
Pengembang proyek ini mengaku mereka mengeksplorasi bagaimana Sonic chain dengan kecepatan dan throughput yang tinggi dapat memengaruhi dan meningkatkan sejumlah kasus penggunaan DeFi dan kasus pengguna di dunia nyata yang berbeda, perpetual decentralized exchange (DEX), pembayaran, perdagangan, dan game berbasis transaksi tinggi.
Masih banyak sejumlah hal lain yang akan dirilis terkait Sonic chain ke depannya, termasuk program airdrop, hibah, kemitraan, dan pengembangan teknologi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.