Bayar Jaminan Sosial Kini Bisa Pakai Stablecoin di Filipina, Kapan Giliran Indonesia?

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyambut baik langkah Tether yang menawarkan opsi pembayaran USDT untuk Sistem Jaminan Sosial di Filipina.
  • Opsi tersebut akan menjadi tonggak penting dalam adopsi stablecoin di Filipina.
  • promo

Penerbit stablecoin terbesar di dunia, Tether, pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya telah menyediakan opsi pembayaran kontribusi Sistem Jaminan Sosial (SSS) bagi warga Filipina menggunakan Tether USD (USDT). Langkah anyar itu memantik optimisme bagi pelaku usaha di wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia.

Indodax, salah satu crypto exchange berbasis di Indonesia, menyambut baik kebijakan terbaru Tether. Pimpinan perusahaan, Oscar Darmawan, menyatakan strategi terbaru dari Tether untuk memperkenalkan pembayaran USDT akan menjadi tonggak penting dalam adopsi stablecoin di Filipina.

Menurut Oscar, hal tersebut menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dapat dimanfaatkan sebagai media pembayaran yang sah dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.

“Harapannya, hal itu bisa membuka peluang bagi negara lain untuk mengadopsi teknologi kripto untuk beragam kebutuhan,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Awal Juli kemarin, Tether mengumumkan bahwa perusahaan bersama dengan Uquid, entitas infrastruktur pembayaran berbasis Web3, resmi menjalin kerja sama untuk menyediakan layanan pembayaran USDT di blockchain Ton.

Dengan mengadopsi USDT untuk pembayaran SSS, kedua belah pihak berharap dapat menyederhanakan proses bagi jutaan orang melalui metode transaksi yang lebih stabil dan efisien.

Bentuk Sinergisitas yang Kian Kuat antara Pemerintah & Entitas Kripto

Oscar juga menggarisbawahi pentingnya hubungan yang terbentuk antara pemerintah Filipina dan entitas kripto. Menurutnya, dengan adopsi yang semakin luas, lebih banyak negara akan melihat manfaat dari penggunaan stablecoin dalam sistem keuangan.

Ditambah, adopsi aset kripto, khususnya stablecoin, telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kelas aset kripto itu bahkan kini menjadi sumber likuiditas utama di pasar terpusat maupun terdesentralisasi.

Berkaca dari hal itu, tak aneh jika akhirnya beberapa entitas kini mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam ranah stablecoin. Ripple, misalnya, beberapa bulan lalu mengumumkan bahwa pihaknya akan merilis stablecoin yang dipatok 1:1 ke dolar AS dalam waktu dekat.

Begitu resmi meluncur nantinya, stablecoin Ripple akan tersedia di blockchain XRP Ledger (XRPL) dan juga Ethereum (ETH).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori