Trusted

Gagal Tetapkan Target Pasar, Regulator Australia Gugat Kraken

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komisi Sekuritas dan Investasi (ASIC) Australia menuduh Bit Trade, lengan bisnis Kraken di Australia, gagal mematuhi kewajiban desain dan distribusi (DDO) produk perdagangan margin bagi pelanggan di sana.
  • ASIC mengeklaim sudah menyampaikan kekhawatirannya ke Kraken pada Juni tahun lalu. Namun, perusahaan terus menawarkan produknya secara bebas, tanpa menyaring siapa saja yang menjadi target pasarnya.
  • Pihak Kraken mengaku terkejut atas langkah yang diambil oleh ASIC. Mereka yakin bahwa telah mematuhi setiap kewajiban yang diberikan regulator.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Investasi (ASIC) Australia menuduh Bit Trade, lengan bisnis Kraken di Australia, melakukan pelanggaran hukum. ASIC telah memulai proses hukum perdata di Pengadilan Federal, karena Bit Trade dinilai gagal mematuhi kewajiban desain dan distribusi (DDO) produk perdagangan margin bagi pelanggan di sana.

ASIC menganggap bahwa Bit Trade gagal menentukan target pasar produknya sebelum menawarkan pada pelanggan. Selanjutnya, regulator Australia tersebut juga menuduh lengan bisnis Kraken itu memfasilitasi perdagangan margin yang digambarkan sebagai ekstensi margin. Dari ekstensi margin, nasabah bisa mendapatkan perpanjangan margin hingga 5 kali lipat dari nilai aset yang menjadi jaminan.

“Sejak dimulainya kewajiban desain dan distribusi pada 5 Oktober 2021, setidaknya sekitar 1.160 pelanggan telah menggunakan produk perdagangan margin yang menimbulkan kerugian sekitar AU$12,95 juta,” jelas Sarah Court, Wakil Ketua ASIC.

Sebagai informasi, dalam aturan ASIC, DDO merupakan kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan target pasarnya. Hal itu bertujuan agar setiap kelas konsumen bisa mendapatkan produk keuangan yang cocok dengan distribusi dan tinjauan layanannya.

Kraken Terkejut atas Langkah Regulator Australia

ASIC mengatakan sudah menyampaikan kekhawatirannya ke Kraken pada Juni tahun lalu. Namun, perusahaan terus menawarkan produknya secara bebas, tanpa menyaring siapa saja yang menjadi target pasarnya.

Pihak Kraken mengaku terkejut atas langkah yang diambil oleh ASIC. Menurut Direktur Pelaksana Kraken untuk Australia, Jonathon Miller, pihaknya percaya diri telah mematuhi setiap kewajiban yang diberikan regulator.

Mengutip laporan Australian Financial Review, Kraken mengeklaim terus berupaya untuk terlibat secara konstruktif dengan ASIC selama beberapa waktu ke belakang. Tujuannya adalah agar penawaran produk yang dilakukan Bit Trade bisa mendapatkan kepastian dan sesuai dengan aturan kripto di AUSTRAC.

“Kami terkejut sekaligus kecewa menerima tindakan hukum ini. Kami yakin produk ini ditawarkan sesuai dengan hukum di Australia. Perusahaan juga akan melanjutkan upaya untuk mendapatkan kejelasan,” ungkap Miller.

Kasus Bit Trade Mirip dengan eToro

Sebelum Bit Trade, ASIC juga sudah menggugat platform perdagangan kripto eToro, karena dinilai menawarkan produk yang berisiko tinggi dan merugikan konsumen.

ASIC menyebut bahwa informasi yang ada dalam contract for difference (CFD) eToro tidak memuat informasi yang jujur dan adil kepada konsumen. Pihak regulator mengatakan hal itu akhirnya membuat puluhan ribu konsumen Australia kehilangan dananya.

Terkait hal ini, Court menuturkan bahwa target pasar untuk produk, seperti CFD, harus ditentukan secara sempit. Pasalnya, risiko yang melekat pada produk tersebut sangat signifikan.

Lika-liku Undang-Undang Aset Digital di Australia

Sikap tegas regulator Australia terhadap industri aset digital sebenarnya tidak serta-merta terjadi. Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah setempat sudah menggaungkan hal tersebut sejak Desember tahun lalu. Kala itu, otoritas terkait sudah berjanji bakal menetapkan kerangka kerja untuk perizinan dan regulasi penyedia layanan kripto di tahun 2023.

Dalam rilis bersama yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, serta Asisten Bendahara dan Menteri Jasa Keuangan, Stephen Jones, mengatakan reformasi di sistem keuangan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa landasan yang dianut bermanfaat bagi konsumen, dunia usaha, dan investor.

“Pemerintah mengambil tindakan untuk meningkatkan regulasi bagi entitas kripto sembari memastikan perlindungan tambahan bagi masyarakat,” jelas Chalmers.

Namun, dalam perjalanannya hal itu ternyata tidak berjalan mulus. Awal bulan ini, kerangka aturan terkait aset digital yang diajukan oleh Senator Andrew Bragg dimentahkan di hadapan parlemen. Komite Legislasi Ekonomi Senat Australia menganggap bahwa rancangan aturan tersebut kurang memiliki rincian dan kepastian yang seharusnya diberikan pada investor, konsumen maupun industri.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori