Gameplay Galaxy, perusahaan gaming berbasis Web3, baru saja mendapatkan pendanaan tahap awal sebesar US$12,8 juta atau sekitar Rp19,06 miliar. Putaran pendanaan yang dipimpin oleh Blockchain Capital itu juga diikuti oleh Merit Circle, Com2uS, Mysten Labs, Solana Venture, Yield Guild Games, dan Hustle Fund sebagai partisipan.
Perolehan dana tersebut rencananya bakal digunakan untuk membangun gim baru guna mengintegrasikan kemampuan Web3 dalam merancang dan menciptakan pengalaman tanpa batas. Pasca suksesnya gim play to earn Axie Infinity, semakin banyak perusahaan gaming yang juga ingin mencicipi kesuksesan yang sama.
Perusahaan juga berencana merilis gim di mana para penggunanya bisa mendapatkan dana dari permainan. Mereka percaya diri dapat mengulang kesuksesan yang sama. Pasalnya, sebelumnya lewat serial gim Trial Xtreme, Gameplay Galaxy berhasil mengumpulkan basis pengguna sebesar 250 juta.
Founder sekaligus CEO Gameplay Galaxy, Doron Kagan, mengatakan dengan adanya Web3 membuka peluang kreatif bagi pembuat gim untuk merancang ekosistem baru yang memanfaatkan kekuatan penuh teknologi Web3.
“Kami selalu berfokus pada pemain. Dengan adanya Web3, setiap pemain bisa bermain gim di mana saja dan kapan saja serta bisa mengambil bagian dalam kepemilikan gim yang dimainkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan dalam Trial Xtreme setiap pemain bisa mendapatkan uang dan juga aset dalam gim berbentuk non-fungible token (NFT).
COO Gameplay Galaxy, Maya Gurevich, mengatakan ruang Web3 mampu menghadirkan inovasi yang bahkan tidak bisa diprediksi dalam 5 tahun mendatang. Adanya gim yang terdesentralisasi ini bakal membuat peluang Gameplay untuk terus mengembangkan industri gim menjadi tidak terbatas.
“Perusahaan berharap dapat bekerja sama dengan para pemain untuk meningkatkan pengalaman sosial baru sembari mendorong pemanfaatan olahraga ekstrem di metaverse,” tambahnya.
Kejadian Axie Infinity Bisa Menjadi Pelajaran
Konsep gim play to earn (P2E) memang terbukti mampu menarik banyak pengguna. Jika biasanya dalam gim di Web2 para pemain hanya mendapatkan koin internal yang tidak bisa diuangkan, lewat pemanfaatan teknologi Web3, pemain berpeluang mendapatkan aset dalam bentuk kripto untuk kemudian dicairkan.
Sepanjang 2021 kemarin, Axie Infinity berhasil menjadi primadona dalam industri gim. Betapa tidak, ada banyak pemain yang rela melepas pekerjaannya untuk bisa mendapatkan kesenangan sambil meraup cuan.
Di wilayah Filipina saja, beberapa pemain melaporkan mampu mendapatkan US$2.000 per bulan dari bermain di Axie Infinity. Atas dasar itulah, semakin banyak pemain yang akhirnya ikut berkecimpung dalam ekosistem gaming Axie.
Melihat hal itu, investor akhirnya banyak yang kepincut untuk membenamkan dana demi membesarkan nama Axie Infinity. Namun, setelah peretasan yang terjadi di bulan ke 4 tahun ini, ketika US$601 juta lenyap digondol para pencuri membuat kepercayaan terhadap Axie memudar.
Terlebih lagi, penurunan jumlah pemain sebenarnya sudah terlihat sebelum terjadinya peretasan. Ketika Maret lalu, pengguna aktif harian gim sudah memudar sebanyak 45% menjadi 1,48 juta. Dengan adanya peretasan memperburuk kondisi dan menyebabkan terjadinya aksi jual dalam jumlah besar yang membuat harga token turun. Pada akhirnya, hal tersebut juga membuat penghasilan pengguna pun menjadi susut.
Investor Kenal Kripto lewat GameFi
Munculnya industri gim yang bisa memberikan penghasilan atau yang dikenal dengan konsep GameFi patut disyukuri. Pasalnya 3 dari 4 investor di seluruh dunia mengatakan penyebab mereka bergabung dengan kripto lantaran tergoda oleh konsep GameFi.
Dengan GameFi, setiap pemain tidak hanya mendapatkan kesenangan dan hiburan, melainkan bisa juga mendapatkan uang dari aset kripto yang dikumpulkannya.
“75% responden mengatakan mereka masuk ke crypto semata-mata karena GameFi,” tulis sebuah riset.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.