Kisruh yang melibatkan Genesis Global Capital (GGC) yang saat ini telah bangkrut dan mitra bisnisnya yaitu Gemini belum menunjukkan tanda akan berakhir. Dalam kabar terbaru pada hari Selasa (22/11) kemarin, Genesis tengah berupaya memulihkan dana transfer preferensial sebesar US$689,3 juta yang mengalir ke Gemini beberapa bulan sebelum Genesis mengajukan kebangkrutan.
Sebagai informasi, transfer preferensial merupakan pengalihan tertentu atas harta entitas tertentu yang dilakukan oleh perusahaan yang bangkrut ke krediturnya sebelum pengajuan kebangkrutan.
Dalam laporan pengadilan, Genesis menyebut Gemini telah menarik seluruh dana untuk mendapatkan keuntungan hingga saat ini. Lewat gugatannya, Genesis memohon kepada pengadilan bisa memutuskan agar Gemini memulihkan dana itu dalam rangka menangani kasus kebangkrutannya.
“Dalam periode 90 hari sebelum Genesis mengajukan kebangkrutan pada bulan Januari tahun ini, Gemini menarik dana dengan jumlah tidak kurang dari US$689.302.000 atas biaya kreditur lain dan terus mendapatkan keuntungan dengan mempertahankan properti yang ingin dipulihkan oleh Genesis,” jelas pihak Genesis.
Selain itu, Genesis pun menyebut bahwa aksi yang dilakukan Gemini membuat pihaknya mengalami tekanan likuiditas lantaran memicu terjadinya bank run.
Sebagai pengingat, hubungan di antara kedua pihak ini memanas setelah Genesis menghentikan penarikan kripto dari nasabah Gemini Earn. Hal itu dilakukan Genesis imbas dari keruntuhan hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) dan FTX Group pada tahun 2022.
Baik Gemini dan Genesis terlibat dalam perjanjian yang memungkinkan nasabah Gemini Earn meminjamkan aset digital mereka ke Genesis sebagai bagian dari kontrak 3 pihak. Dari hal itu, setiap nasabah Gemini Earn dijanjikan mendapatkan imbal hasil hingga 7,4% secara tahunan. Dalam perkembangannya, hal inilah yang menjadi penyebab panasnya hubungan di antara kedua pihak tersebut.
Gugatan Gemini ke Genesis Capai US$1,6 Miliar
Di sisi lain, Gemini yang dimiliki si kembar Winklevoss juga sudah mengajukan gugatan terhadap entitas lain GGC, yaitu Genesis Global Holdco (GGH). tujuan gugatan itu untuk menentukan siapa yang berhak memiliki saham di Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) yang saat ini bernilai hampir US$1,6 miliar.
Dalam laporan Bloomberg, Gemini menganggap bahwa GGH tidak berhak atas lebih dari 60 juta saham GBTC yang dijanjikan sebagai jaminan kepada nasabah Gemini Earn. Dalam kacamata Gemini, jaminan itu tidak boleh digunakan untuk membayar kembali kreditur lain Genesis.
Melalui jalur pengadilan, Gemini bermaksud mendapatkan kepastian dana dari saham GBTC demi memulihkan kembali dana nasabah Gemini Earn yang sampai saat ini masih terperangkap di Genesis.
“Sudah waktunya untuk menyelesaikan masalah ini. Genesis bisa bergerak maju dengan rencana reorganisasi yang masuk akal dan Gemini bisa mendistribusikan hasil dari jaminan untuk nasabah Gemini Earn,” ungkap pihak Gemini.
Gemini, Genesis, dan DCG Digugat Regulator AS
Tidak bisa dipastikan kapan sengkarut antara Gemini dan Genesis akan berakhir. Pasalnya, masing-masing pihak turut mengajukan gugatan dan mengeklaim memiliki pandangan yang benar. Bahkan, perusahaan induk Genesis, Digital Currency Group (DCG), dianggap bertanggung jawab atas perseteruan yang terjadi di antara kedua belah pihak.
Gemini menuduh bahwa macetnya layanan Gemini Earn dipicu oleh terperangkapnya US$1,22 miliar aset di Genesis yang dimiliki oleh DCG. Oleh karena itu, Gemini menggugat DCG dan pimpinannya, Barry Silbert. Gemini menyebut Barry Silbert adalah dalang penipuan DCG dan Genesis.
Kisruh di antara ketiga pihak itu akhirnya memancing perhatian dari otoritas hukum New York. Pada bulan Oktober lalu, Kantor Kejaksaan Agung New York mengajukan gugatan terhadap Gemini, Genesis, dan DCG.
Jaksa Agung New York, Letitia James, melarang masing-masing pihak dari industri investasi keuangan di yurisdiksinya, dan mengupayakan restitusi bagi para investor dan pencarian keuntungan tidak sah.
Gugatan ini dilakukan lantaran 3 entitas tersebut dituduh melakukan penipuan terhadap 230 ribu investor, dengan 29 ribu investor di antaranya adalah warga New York, dengan nilai kerugian lebih dari US$1 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.