Reku, salah satu crypto exchange asal tanah air baru saja merilis fitur Packs untuk memudahkan proses investasi kripto Indonesia. Melalui layanan anyar tersebut, investor bisa mendapatkan kumpulan aset yang telah mendapatkan kurasi berdasarkan potensi keuntungan, profil risiko, sektor serta strategi investasi dari top figure di ranah global.
Co-CEO Reku, Jesse Choi melalui keterangan resminya menuturkan, melalui fitur ini, masyarakat bisa melakukan investasi kripto dan juga saham AS sesuai dengan profil risikonya. Tanpa harus memilih setiap asetnya secara manual.
“Kehadiran fitur ini merupakan upaya perusahaan untuk membantu masyarakat bisa mencapai tujuan finansialnya. Karena terdapat portofolio investasi yang mendapatkan pengelolaan secara menyeluruh oleh tim analis Reku. Mulai dari pemilihan aset, diversifikasi hingga manajemen portofolio secara otomatis melalui layanan rebalancing,” jelas Jesse.
Pilihan Packs, lanjut Jesse mencakup berbagai sektor dan strategi untuk mengakomodasi ragam tujuan investasi, profil risiko, serta potensi keuntungan. Diantaranya seperti kripto blue chip yang berisi aset-aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, dan lainnya.
Selain itu, terdapat juga Packs dengan komposisi Saham AS seperti Flagship Fund Packs yang mendapatkan kurasi dan pengembangan untuk investor jangka panjang dengan sejumlah saham AS. Seperti AMD, Walmart, Baidu, dan lainnya.
- Baca Juga: Muncul Wacana Bitcoin Bakal Jadi Cadangan Aset Strategis Indonesia, Bagaimana Peluangnya?
Lebih Melek Investasi Kripto
Di sisi lain, kehadiran fitur anyar ini juga dimaksudkan untuk mendorong tingkat melek investasi di Indonesia. Pasalnya, meskipun indeks literasi keuangan di tanah air sudah mencapai 66,46%, namun jumlah investornya masih sangat minim.
Hal itu terlihat dari jumlah investor pasar modal yang baru mencapai 17,5 juta per 8 Agustus lalu. Sementara investor kripto mencapai 15,85 juta per Juni lalu. Jumlah tersebut mewakili masing-masing 9% dan 8% dari jumlah penduduk usia produktif di Indonesia.
Sementara di negara tetangga seperti Singapura, jumlah investor saham telah mencapai 30%-40% dari total penduduknya. Kondisi itu menggambarkan bahwa masih terdapat ruang yang cukup besar untuk mendorong adopsi investasi di Indonesia berkembang di dua sektor tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
