Sam Altman, orang nomor satu di balik pengembangan platform artificial intelligence (AI) ChatGPT, berhasil mendapatkan investasi US$115 juta atau sekitar Rp1,72 triliun dari putaran pendanaan yang dipimpin oleh Blockchain Capital. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mengembangkan proyek kripto yang dikembangkan bersama dengan Alex Blania, yaitu Worldcoin.
Masuknya Blockchain Capital menunjukkan kepercayaan yang kuat dari investor global terhadap pengembangan proyek Worldcoin oleh sang bos ChatGPT itu. Sebelum ada pendanaan tersebut, beberapa investor whale juga sudah ikut masuk dan mengembangkan proyek Worldcoin. Di antaranya adalah Khosla Ventures, Andreessen Horowitz (a16z) hingga founder crypto exchange FTX, Sam Bankman-Fried (SBF).
Menurut laporan Reuters, pendanaan anyar tersebut juga menarik investor baru global, seperti Bain Capital Crypto dan Distributed Global. Tidak hanya itu, a16z kembali masuk dan ikut serta dalam putaran pendanaan baru untuk Worldcoin.
Tools for Humanity (TFH), selaku entitas yang membangun Worldcoin, menjelaskan dalam utas Twitter bahwa dalam era AI seperti sekarang, kemampuan untuk membuktikan kemanusiaan dengan cara menjaga privasi menjadi hal yang sangat penting.
“Kami berharap dapat membangun lebih banyak alat dan sumber daya untuk membantu proyek Worldcoin bisa melakukan hal tersebut,” jelasnya.
Kontroversi Worldcoin
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2021, proyek Worldcoin sudah menuai banyak kontroversi. Pasalnya, platform tersebut memiliki cara yang berbeda dengan platform kripto lain untuk menancapkan adopsinya.
Mengutip laman resmi perusahaan, platform Worldcoin memang sengaja hadir untuk memungkinkan adanya akses universal ke ekonomi global, dengan cara membangun identitas dan utilitas keuangan publik.
Perusahaan menggunakan teknologi biometrik untuk memindai iris mata sebagai alat untuk menentukan pihak mana saja yang bisa mendapatkan airdrop kripto secara gratis. Proses pemindaian itu juga akan digunakan sebagai World ID, yaitu identitas di dunia digital yang bisa digunakan dengan nama samaran yang diklaim tidak mengungkapkan identitas asli penggunanya. Proses itu diperlukan untuk membuktikan bahwa orang yang berhak mendapatkan hadiah kripto gratis tersebut adalah manusia dan memiliki sertifikat unik.
Rupanya, hal itulah yang menjadi titik masalahnya. Berdasarkan laporan dari Gizmodo, data identitas tersebut malah dibeli oleh orang-orang di Cina yang merupakan bukan wilayah operasional dari Worldcoin. Kemudian, laporan itu mengungkapkan pula bahwa oknum asal Cina tersebut membeli data iris mata dari orang-orang di Kamboja, Kenya, dan beberapa negara lainnya di pasar gelap dengan harga US$30 per pop.
Terdapat Masalah di World ID
Namun, pihak Worldcoin mengeklaim bahwa permasalahan sebenarnya World ID yang diverifikasi, bukan pada pemindaian biometrik lewat iris. Proses verifikasi inilah yang kemudian dikirim ke aplikasi pihak ketiga World App di pasar gelap.
“Masalahnya terbatas pada beberapa ratus kasus penipuan. Saat ini, perusahaan sedang memodifikasi proses pendaftaran dan menggunakan kode QR yang dinamis untuk mengurangi penyalahgunaan,” ungkapnya.
Selain itu, Worldcoin juga berupaya melakukan pemulihan baru untuk World ID pengguna. Tetapi, itu baru sedikit dari potensi masalah lain yang lebih besar. Belum lama ini, operator Worldcoin Orb dilaporkan telah disusupi oleh peretas.
Modus yang dijalankan adalah dengan memasang malware untuk mencuri password dari masing-masing operator Worldcoin. Dengan begitu para peretas bisa mendapatkan akses penuh ke dasbor operator Orb.
Worldcoin Orb sendiri merupakan perangkat pencitraan biometrik yang digunakan untuk membuktikan kepribadian seseorang melalui iris. Data dari Techcrunch menyebutkan setidaknya 7 operator Orb sudah mengalami pencurian kredensial dan terdaftar di dark web.
Meski begitu, Juru Bicara Worldcoin, Jannic Preiwisch, mengungkapkan kesimpulan dalam penyelidikan internal memperlihatkan bahwa tidak ada data pengguna yang sensitif ataupun pribadi yang diakses ataupun disusupi.
“Tidak ada data sensitif yang bisa diakses oleh operator Orb dan setiap pengambilan data biometrik dienkripsi, baik saat istirahat maupun transit. Perusahaan juga sudah mengatur ulang semua login untuk operator Worldcoin karena kehati-hatian,” tutupnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang pendanaan dari Blockchain Capital terhadap proyek Worldcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.